Aku segera menuruni tangga sehabis mandi, kulihat semua anggota scorpion sedang berada di tempat duduknya masing-masing, Paige juga ada disana. "Selamat pagi Paige" sapaku, "bukankah hari ini seharusnya kau libur?"sambungku lagi."Merawatmu tidak pernah ada kata libur Karen, oh ya, Ralph juga ada disini aku membawanya" ucapnya. Aku segera mencari Ralph, namun tidak ketemu. "Dimana Ralph?" Tanyaku akhirnya, "dengan Happy kurasa" jawab Paige masih memperhatikan layar komputernya, "well kalau begitu bolehkah dia ikut jalan-jalan denganku? Aku akan berkeliling mengantarkan koran" ucapku, dan Paige pun menyetujuinya. Aku segera menuju tempat dimana Happy selalu melakukan eksperimennya, "Ralph mau ikut denganku mengantarkan koran?" Ajakku, "tentu Karen" jawabnya. Untuk kalian tahu, Ralph juga merupakan anak jenius, jadi keberadaannya di markas memang sangat menguntungkan. "Bagaimana dengan sekolahmu Ralph?" Tanyaku sambil melemparkan koran ke depan rumah pelanggan. "Membosankan, aku masuk ruangan kepala sekolah lagi" jawabnya dengan nada kecil. Kami berjalan santai dengan sepeda disepanjang queenstown road, suasana pagi ini menyegarkan, tidak terlalu banyak mobil yang lalu-lalang mungkin karena hari ini hari minggu. Tiba-tiba Ralph berhenti, "ada apa Ralph?" Tanyaku bingung, "mobil itu dari tadi mengikuti kita Karen" dia menunjuk sebuah mobil hitam mercedes keluaran terbaru yang terparkir dipinggir jalan. "Mungkin hanya kebetulan saja mereka satu jalan dengan kita Ralph" jawabku meyakinkannya dan segera kembali berjalan pulang. Kuperhatikan selama berjalan mobil itu memang jelas mengikuti kami, hingga akhirnya ketika kami berada dipersimpangan jalan, mobil tersebut menghilang, akupun lega dan segera melanjutkan perjalanan.
"Aku pulang" ucapku sambil memasuki markas, Ralph segera berlari ke arah Paige. "Kau tidak ada kencan hari ini Karen?" Tanya Paige tiba-tiba, "apa?kencan? Ada dalam mimpimu!" Jawabku tertawa. " benar Paige, dia masih 16 tahun" jawab Sylvester melahap burgernya. "Sylvester apa1 kau membeli satu untukku?aku lapar" tanyaku, "Tentu Karen, double cheese punyamu ada di mejaku" ucap Sylvester, dan aku segera menghampirinya. "Apa kau tidak ingat sama sekali masa kecilmu Karen?" Tanya Sylvester sambil mengunyah burgernya, "maksudmu?" Tanyaku tidak mengerti, "uhmm masa kecil sebelum kamu berada di Markas ini?" Tanyanya lagi, mencoba lebih jelas. "Entahlah, tidak ada yang terlintas dibenakku" jawabku. "Karen, aku kehabisan AA battery dan solid wire, bisakah kau membelikannya untukku?" Happy tiba-tiba muncul dari tempat eksperimennya, "tentu" jawabku dan segera menghampirinya. Dia memberiku beberapa dollar, aku segera beranjak pergi.
Aku memutuskan untuk berjalan kaki karena jarak toko yang dekat, namun aku merasa seperti ada yang1 mengikutiku kali ini. Mobil mercedes yang sama gumamku. Aku mempercepat langkahku dan mobil itu pun mempercepat kecepatannya, aku mecoba untuk tenang dan terus berjalan hingga akhirnya aku ditabrak dan dibekap oleh seseorang yang berbadan besar tegap, dengan1 rambut pirang dan otot yang besar, aku mecoba melepaskan diri1 ketika dia1 mulai menarikku masuk ke mobil, bau alkohol yang menyengat membuatku pusing, dan akhirnya lemas, semuanya menjadi hitam, gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Six
Mystery / ThrillerAnggota Scorpion dihadapi dengan keadaan kritis, dimana mereka harus menyelamatkan anggota keluarga mereka yang diculik oleh Komplotan Mafia kelas kakap Texas. Mampukah Walter si jenius, Sylvester manusia kalkulator, Toby sang psikiater, Happy manus...