Kaki terasa kaku, badanku terlalu lemah untuk bergerak dan tanganku serasa terkunci. Dengan sedikit upaya, kubuka mataku yang terasa berat dan mulai memperhatikan lingkungan sekitarku. Drum-drum kosong dan lusuh berada di seluruh ruangan ini, dari luasnya ruangan aku bisa mengetahui bahwa ini adalah gudang, ditambah lagi dengan udara yang sedikit pengap membuatku sulit untuk bernapas. Calm down karen.. gumamku dalam hati.
Beberapa lama kemudian aku mulai tersadar dan melihat kedua tangan dan kakiku yang diikat serta mulutku yang dibekap dengan plester, aku mencoba duduk semampuku. Tiba-tiba kudengar beberapa orang datang dengan teriakan yang merusak telinga, ditambah lagi dengan keadaan gudang yang besar dan drum-drum kosong yang memantulkan suara mereka, aku pura-pura pingsan kembali. Dua orang lelaki, yang satu bertubuh tinggi dengan otot yang kekar memakai kaus oblong putih, dengan rambut pirang panjang sebahu, dan celana pendek selutut, yang satu lagi berambut coklat, kulitnya lebih pucat dari kawan sebelahnya, hanya memakai celana panjang dan mungkin kaus dalamnya, dia memakai kalung yang tergantung cincin ditengahnya. "Apakah dia mati?" Ucap si kulit pucat, si pirang berambut panjang segera memeriksa denyut nadi di leherku, "tidak" jawabnya kemudian. "Bukankah kubilang jangan membekapnya terlalu lama!!" Kali ini si pucat meninggikan suara, "kau tahu bukan! Jika kita membunuhnya sama saja kita bunuh diri!" Bentaknya lagi kali ini. mungkin dia akan tersadar beberapa saat lagi, setelah itu baru kita bawa ke bos" ucap si pirang berambut panjang. Mereka segera pergi dan akupun merasa lega.
"Karen..Karen" Happy memanggil-manggil Karen dengan tidak sabar, "Toby apa kau melihat Karen?" Tanyanya, "Aku? Terakhir kulihat dia bersama Sylvester" jawab Toby. Kekesalan Happy berubah menjadi cemas seketika, "Sylvester apa kau lihat Karen?" Tanyanya, "bukankah kau menyuruhnya memberi perangkat electronik mu tadi siang? Aku belum melihatnya lagi sedari tadi" jawab Sylvester yang sedang asik bermain catur dengan Ralph. "Hi Guys... uhm... dimana Karen? Bukankah jam segini dia seharusnya berada dirumah??" Walter baru saja memasuki markas. "Dia belum kembali dari toko elektronik" jawab Happy, Walter merasa ada firasat yang aneh. "Sejak kapan?" Tanyanya lagi, "uhm.. tadi siang?" jawab Happy santai meskipun sebenarnya dia sedikit tegang. "Mungkin dia sedang ada kencan dengan kawannya, ayolah ini hari minggu" jawab Paige dari balik mejanya. "Terakhir dia memberikan pukulan kencang tepat diperut kawan yang mengajaknya kencan" terang Happy, "ouh.. kapan itu?" Tanya Paige, "sebulan yang lalu" jawab Toby kali ini. "Mari tunggu sampai pukul 11 malam, jika dia belum datang.." Walter belum sempat menyelesaikannya, "let's go find her NOW!!" Toby segera meloncat dari sofa dan beranjak keluar markas, namun dia merasa kesal ketika tidak ada seorangpun yang ikut dibelakangnya. "Dengar, aku tahu kalian semua adalah para manusia paling tidak peduli di dunia ini...tidak, lebih tepatnya memutuskan untuk tidak peduli. Tetapi ini Karen!!, kalian bahkan mengenalnya lebih dari dirinya sendiri!" Toby mengeluarkan emosinya seperti benar-benar sedang terguncang. Semua orang yang berada disana segera berkumpul, "okay,, aku dan Sylvester akan mencari dengan berjalan kaki, Happy dan Toby kau bisa mencari ke lokasi sekitar dengan mobilku, dan Paige..." Walter kebingungan, " aku dan Ralph akan menunggu disini, berharap Karen akan muncul dalam beberapa saat lagi" ucap Paige, semua mengangguk dan mulai bergerak.
Walter dan Sylvester menyusuri jalan disekitar woodland road, dan mereka tidak menemukan tanda-tanda keberaadaan Karen
Toby dan Happy sedang mengendarai mobil mereka menuju tempat elektronik yang dimaksud. "Apa kau melihat Karen Leo?" Tanya Happy kepada seseorang yang berjaga di kasir, " ouh si cantik Karen? Aku belum melihatnya seharian ini" Jawabnya dengan aksen texas, negara asalnya. "Tidak ada tanda-tanda kebohongan di wajahnya, mari kita cari tempat lain" ucap Toby dan merekapun bergegas pergi
Paige sedang membuatkan makan malam untuk Ralph. "Mom" ucapnya disela melahap makanannya "apakah saus coklatnya kurang Ralph? Kau bisa mengambilnya lagi" ucap Paige sambil membalikkan pancakenya. "bukan,, sewaktu kami mengantarkan koran, kulihat ada mobil mercedes yang mengikuti kami" Ralph menceritakan semua detailnya. Paige segera mematikan kompornya dan segera mengambil Hpnya.
Walter dan Sylvester berada dipertigaan charing cross road, "kemana lagi arahnya?" Tanya Walter, "akan mengambil waktu 40 menit untuk pergi ke toko elektrik kalau kita belok kiri, ayo kita ke kanan" jawab Sylvester. Drrrt....drrrt... tiba-tiba hp Walter segera berbunyi
Yea walter here
Hey this is Paige
Silahkan bicara
Ralph memberitahuku bahwa karen diikuti oleh mobil mercedes hitam
Kapan??
Pagi tadi sewaktu menemaninya mengantar koran
"BAD NEWS!!!" Sylvester segera berlari menuju ke persimpangan jalan, walter segera mematikan hpnya dan mengikutinya. "Dia diculik" lanjut Sylvester sambil mengambil topi yang tergeletak di trotoar. "Okay, mari kita kembali ke markas dan mengambil gambaran dari sisi tv sekitar" ucap Walter dan merekapun bergegas kembali ke markas.Aku mencoba melepaskan ikatan, tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang mendekatiku, "grundlæggende sleepyhead.." ucapnya fasih, kali ini adalah si rambut pirang, aku tidak faham apa yang diucapkannya kecuali kata terakhir, tukang tidur. "Lepaskan aku!" Ucapku, "hvis vi kun fanger skal frigives bare sådan?" Jawabnya, kali ini aku 100% tidak mengerti bahasanya. "Don't you even speak english?" Tanyaku, dan diapun kebingungan. Aku mulai menerka bahasa yang digunakannya, "hvorfor du arrestere meg?"*1. Tanyaku mencoba bertanya dengan bahasa norwegia yang kupahami, "penger?"*2. Jawabnya. "Jeg har ikke penger"*3. jawabku, jika dia minta uang tentu aku tidak memikinya.
"du absolutt ikke har din far som eier"*4. jawabnya, "Jeg ikke har engang foreldre"*5. komentarku. Aku memang punya orangtua, tetapi entah mereka berada dimana sekarang. Tiba-tiba datang kawannya yang satu lagi dengan raut wajah yang tidak menyenangkan, "Darel! Kenapa lama sekali! Sebentar lagi bos akan datang, dan kita baru menangkap dua orang!" Ucapnya sambil melirik sesekali kearahku, "mau bagaimana lagi! Si kecil itu sudah diamankan oleh keluarga barunya, kita bisa apa?" Jawab si rambut, "jika dia berhasil menghubungi orangtuanya, habislah riwayat kita semua!" Ucap kawannya lagi, mereka segera menarikku dengan paksa, "kalian akan bawa aku kemana?" Tanyaku, mereka menarik bagian tanganku yang terikat sehingga sakit untukku berusaha untuk berdiri, ditambah lagi ikatan di kakiku, aku mencoba mengelak, "jangan macam-macam anak kecil!" Ucap si kulit pucat sambil menodongkan pistol ke arah kepalaku, aku mencoba menarik napas panjang, berusaha tenang. Karena tidak mau melepas ikatan kakiku, mereka menggendongku, aku hanya mencoba melepaskan diri, namun tubuh mereka jauh berbeda dibandingkan dengan usahanya.Sementara itu di markas Scorpion...
Walter dan Sylvester baru saja memasuki markas dan segera membuka laptopnya. "Okay Ralph, dimana kamu ketika menyadari ada mobil yang mengikuti kalian?" Tanya Sylvester, Ralph segera menghampiri walter, "Avenue st. Pukul 10:00 pagi tadi" jawab Ralph. "Kita bisa mencari dari arah jalan Raffles yang letaknya setelah perempatan sebelum jalan Avenue" ucap Sylvester, dan Walter segera melacak dan meretas cctv lampu merah dan jalan raya. "lihat ini Sylvester" Walter memperbesar bagian mobil di komputernya, "nomor serinya terlihat dan kita bisa melacak siapa pemiliknya" jawab Sylvester, Walter mengangguk dan segera mencari tahu pemilik mobil itu, bersamaan dengan Toby dan Happy yang baru sampai dan segera memasuki markas kemudian bergabung bersama."Jonathan Reynolds" ucap Walter dengan nada frustasi, "benar-benar hari yang buruk" ucap Happy, "maaf? Tapi siapa dia kira-kira?" Paige bertanya sambil ikut bergabung, dia baru saja menidurkan Ralph. "Mafia kelas kakap dari Amerika The Brothers begitu orang mengenal mereka, pengekspor ganja, morfin, dan Heroin di pasaran eropa dari kedoknya di Texas, dan sangat berbahaya" jawab Sylvester menghabiskan kalimatnya dengan kata bahaya."aku pernah menang main judi dengan salah satu preman mereka, dan itu bukan hal yang menguntungkan sama sekali" sambung Toby. " Tetapi Karen kita tidak terlibat dalam penjualan dan pemakaian obat-obat terlarang itu kan?" Tanya Paige khawatir. "Ingat kejadian gempar di Eropa 16 tahun yang lalu? Saat itu Denmark dan Norwegia berusaha memberantas jaringan narkotika?" Walter mencoba mengingat kembali, "ouh god!!! Betapa bodohnya aku!kenapa kita tidak menyadarinya dari dulu?!" Komentar Toby, "kasus kehilangan anak kedua dari pangeran Haakon dari norwegia, dan kedua putra pangeran Joachim dari Denmark?" Sambung Sylvester, "Kemungkinan komplotan mafia itu merasa terancam, sehingga menculik mereka semua" jawab Walter, "Kemudian entah dengan cara apa bayi-bayi kecil itu bisa lolos, kemudian setelah 16 tahun mereka mulai mencari dan menemukan mereka" sambung Happy. "Kalau begitu ini adalah kejahatan International, dan kita tidak tahu berapa lama lagi mereka bisa bertahan dalam sekapan mafia jahat itu!" Paige kali ini benar-benar khawatir. "Okay, Happy persiapkan mobil, kita akan mencoba melacak kemana mobil itu pergi, dan Paige kupikir kau harus menelfon agen cabe.." kata-kata Walter terputus ketika tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
***
1. Kenapa kalian menahanku?
2. Uang?
3. Aku tidak memiliki uang
4. Kamu tentunya tidak memiliki uang, tetapi ayahmu memilikinya
5. Aku bahkan tidak punya orangtuaLol cuma iseng aja mau gantung ceritanya sedikit, kira-kira siapa tuh yang ngetuk? Jangan lupa komennya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Six
Mystery / ThrillerAnggota Scorpion dihadapi dengan keadaan kritis, dimana mereka harus menyelamatkan anggota keluarga mereka yang diculik oleh Komplotan Mafia kelas kakap Texas. Mampukah Walter si jenius, Sylvester manusia kalkulator, Toby sang psikiater, Happy manus...