Part IX

12 2 0
                                        

Saat perjalanan pulang dari sekolah sampai rumah. Gue gabisa berhenti untuk tidak tersenyum.

Gue ga nyangka. Gue bisa jatuh cinta sama orang secepat ini. Klo pun bener2 gue cinta atau suka sama Ka Tio, gue akan bener2 nyelidiki dulu. Gue gamau sembarang memilih pacar.

Klo kyak gini mah, sama aja lu cari pelampiasan hati lu. Karena terlalu lama sendiri dan menjomlo.

Bagi gue, jomlo enak ko. Asal kita mengsiasatinya dengan benar.

Jomlo sama taken apa bedanya sih?. Samasama makan nasi kan?. Samasama di keluarin dari seorang ibu kan?. Samasama manusia kan?.

Mungkin bisa aja yang jadian, bakalan lebih sengsara karena terus-menerus faksmile di depan pacarnya. Ya ujung2nya bikin sakit hati sendiri. Ya ujung2nya bakalan ngalamain rasa kecewa sendiri. Akhir2nya kita gabisa mengeluarkan sepatah kata lagi. Hanya sebuah air mata yang hanya bisa menggambarkannya. Bibir dan lidah mendadak kaku, seluruh rasa sedih dan pahitnya dunia ini. Gabisa di sampaikan dengan kata2 lagi.

Lagian, emang klo pacaran. Kalian bakalan jaminin ke gue klo kalian bakalan awet2 aja langgeng2 aja gtu?.

Stiap hubungan pasti ada rasa bosan dan pertengkaran kecil2an serta adanya kesalahpahaman. Dan ujung2nya, yang dulunya sedekat nadi. Setelah pisah, lost contact saling membenci, tidak mau ngobrol. Saat bertatapan secara tidak langsung didalamnya hanya ada rasa kekejian.

Padahal. Dulu sama2 saling membahagiakan. Sama2 mengombal. Sama2 membuat pasangan kita luluh dari stiap perkataan kita. Susah senang dulu dihadapi.

Tapi apa? Apakah pacaran akan menjamin langsung ke jenjang pernikahan?. Klo begitu mah, langsung nikah aja gada pacar2an.

Lagian, umur gue masih panjang. Cita2 gue masih banyak. Gue mau mengejar impian gue selama ini. Klo soal jodoh dan rejeki gue serahin semuanya kepada Tuhan. Tuhan gabakalan salah kasih kebahagiaan kepada seseorang.

Ingat. Bahagia itu bukan hanya tentang materi. Tapi, bahagia itu sederhana. Dari hal2 kecil yang bisa kita lakukan dengan kerja keras kita sendiri. Bahagia ga selalu tentang mempunya pacar, lalu kita pasti bahagia.

Tidak, tentu itu tidak. Seseorang yang sudah menjalin hubungan dengan lawan jenis. Harus bisa menerima semua resiko yang ada. Harus bisa mengkuatkan hati, apabila ada setiap perkataan atau perbuatan di hati kita.

Gue percaya, Tuhan itu Adil.

Dikepala gue, semuanya Ka Tio. Pusink pala barbie gaiz.

Jam 16:30

Bosen kali ini melanda hidup gue. Gue pun bergegas turun dari kamar gue untuk menemui adek gue yang cowo.

"Yud, oy yud" ujar gue memanggil Yudistira.

"Apa si ka?" ujarnya sambil mengosok-gosokan telapak tangannya ke matanya.

Gue yakin, abis bangun dia pasti.

"Gapapa, lu ga ngapa2in gitu? Bosen gue ni"

"Kaga, ka jagain dulu ya si Sophie. Gue mau hunting dulu biasa. Tadi, udah bilang mama ko slaw" ujar Yudis yang sedang mengolesi selai coklat di roti tawarnya yang mungkin bakalan dibawa, mungkin.

"Oke"

"Tpi yud, sophie dimana dah?" ujar gue yang melihat kanan-kiri.

"Kamarnya, nonton doraemon kali. Ka tinggal dulu ya, bye" ujar Yudis. Cowo itu pun bergegas keluar dari rumahnya untuk hunting2.

"Dek, nonton doraemon mulu. Gacape apa?" ujar gue kepada Sophie. Adek cewe gue.

"Engga. Yang ini aku belum nonton ka. Ka, jajan dong"

"Eleh. Gada duit" ujar gue membantah stiap permintaannya.

"Plis ka" ujar Sophie yang dibuat2 suaranya menjadi manja. Dan dengan mata yang dibuat puppy eyes.

Oke. Gue nyerah. Gue mengeluarkan duit Rp.5000 untuk gue kasih kedia. Jajan mulu dah lu.

Sophie melenggang kluar dari kamarnya, untuk pergi kesebrang. Di depan rumah gue ada warung. Ya, bukan depan persis si. Tapi ya deket pasti.

Dret.dret.

Hape gue bergetar. Ini tandanya ada notif. Entah dari mana itu, tapi gue cek aja. Siapa tau penting.

Gue liat notif berasal dari Line. Mayan rame lah hape gue. Gakayak biasanya.

Sepi.

Saat gue buka aplikasi Line. Pucuk dicinta Ulang pun tiba. Eh. Eh.emang kyak gitu ya?

Bomat ah.

-----||-----

Tanggal Menulis : Senin, 20 Juni 2016


How Deep Is Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang