Part 11

175 17 0
                                    

Syasa pict😍 👆

Pengakuan

*Di kelas

"Syaf, minggu ini nak main ice skate?" Syasa pun bertanya pada Isyraf hanya mencari perhatian.

" Ye nak, kau nak ikut?" tanya Isyraf

"Mesti lah aku ikut" masa tak ikut rugi la ' lanjut Syasa dalam hatinya

(Namakamu) mendengar Syasa berbicara seperti itu, telinganya langsung panas tak tertahankan dan langsung pergi ke arah kantin

Arina yang melihat (Namakamu) bersikap seperti itu, dia menyadari bahwa sebenarnya antara Isyraf dan (Namakamu) ada perasaan tetapi mereka masih malu untuk mengungkapnya

'Syasa' dia suka pada Syaf dia akan menghalalkan segala cara untuk membuat Syaf jauh dengan (Namakamu). Ya dia tau karna Syasa melihat lookscren iphone syaf bersama dengan (Namakamu)

*di coridor*

Syasa mendorong bahu  (Namakamu) dengan sengaja

"Awwww" (Namakamu) pun merasakan sakit dibagian lutut kanan nya

"Wihh, sorry aku tak ada liat la" Syasa pun memasang muka tanpa dosa-,

"Hehh, ada problem(masalah) ngan kite orang ke!?" Arina marah pada Syasa dan membantu (Namakamu) berdiri

"Tak tak, takda.... Aku nak tanya je pada (Namakamu)" mata Syasa tertuju pada (Namakamu)

"nak tanding ice skate ngan aku nanti?" lanjutnya sambil  menantang (Namakamu)

'Waduuuh gue kan kaga bisa maen nya' batin (Namakamu)

"Okey kita terima" jawab Anisa

"No you..., yang main dia la" Syasa menunjuk (Namakamu)

"Yes i know, dia akan tanding ngan you nanti" jawab Anisa dengan wajah yang menantang juga-,

Syasa tersenyum sinis pada (Namakamu) dan berlalu pergi

(Namakamu) pun ikut pergi dan lari ke arah belakang sekolah

"(NAMAKAMU)!!" teriakan Arina&Anisa

Pun tidak peduli pada panggilan tadi yang dia butuhkan adalah ketenangan

(Namakamu) duduk di bawah pohon yang besar juga dapat melindunginya dari panas sinar matahari

"Kenapa harus ada anak baru kaya gitu" (Namakamu) duduk dan memeluk lututnya "Aku Benciii!!" lanjutannya dengan nada berteriak

"Wooyyy bising(berisik) la" teriak seorang lelaki

(Namakamu) pun langsung mencari dimana suara itu berada, and Finally dia menemukan seorang lelaki yang sedang membaca buku

"Hyekal" ucap (Namakamu) dan orang yang dipanggil pun menengok

"Ehh (Namakamu)"

"Oh maaf ya, aku ga tau kalau kamu ada disini" (Namakamu) menundukan kepala karena menganggu ketenangan Hyekal

'Hehh bego banget gue' batin (Namakamu)

"Ohh takpe, ehh sorry. Aku kira siapa tadi?"

(Namakamu) langsung duduk disamping Hyekal. Hyekal melihat wajah (Namakamu) yang murung

Hyekal tersenyum manis "ehh ada apa ni?, cerita laa"

(Namakamu) mengelah napas pelan "aku ditantang main ice skate sama Syasa"

Hyekal pun shocked "ape?kau kan tak dapat main"

"Ya justru itu, aku confuse(bingung). Aku tahu dia suka sama Isyraf tapi, kenapa harus tantang aku?" (Namakamu) mendesah pelan karna bingung padahal bukan dia yang nerima tapi Anisa lah
Tapi mau gimana lagi

Nasi sudah menjadi bubur

"Nanti aku ajarkan la, emmhh Syasa memang camtu(begitu) dia suka pada Isyraf tapi Isyraf tak respon dia, maybe sekarang dia dah tak  tahan lagi" jelas Hyekal dengan mengangkat ke2 bahu nya

"Se-sebe-be-nar-nya "(Namakamu) berusaha menahan tangis nya dihadapan Hyekal

"Ada ape (Namakamu)" dari raut wajah hyekal dengan khawatir

"A-aku su-suka sa-sama Isyraf" (Namakamu) pun langsung menangis kencang

Hyekal yang mendengarnya pun merasa harapan untuk mendapat orang yang berada di depannya sudah hilang.

Tapi Hyekal tidak peduli tentang perasaannya lagi dia lebih peduli pada kebahagiaan (Namakamu)

"Ohh oke oke tenang dulu la" ucap Hyekal memegang ke2 bahu (Namakamu) agar sedikit lebih tenang

"Aku suka sama dia dari pertama kita jumpa" Pengakuan (Namakamu) barusan membuat tangisnya meledak dan Hyekal bingung bagaimana dia bisa menenangkannya

Di sisi lain.....

***

Voment! Please
Agar authornya semangat ngetik nih :'v

Thank you for reading ^_^

Next?

Miracle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang