Chap 16

22 1 2
                                    

Author's POV

Yudha sudah lelah seharian bekerja di Pelangi untuk menyusun ulang semua soal-soal yang telah rusak tempo hari. Sekarang dia makin dibuat pusing karena Reina tak kunjung pulang.

"Argh! Kemana saja anak itu?!"

Tok tok tok!

Ketukan pintu mengalihkan kekesalan dan kelelahannya.
Tapi, begitu dia membuka pintu, wajahnya kembali ditekuk.

"Ngapain kamu di sini?" Pertanyaan sedingin cuaca sore itu.

"Hhhh... Kalo gue jadi murid lo pasti gak betah deh."

Perkataan Calvin membuat Yudha semakin jengah.

"Udah Mas Yudha," Reina segera berujar sebelum Yudha mengomeli Calvin. "Dia nganter aku."

"Kamu...?"

"Aku bakal ceritain Mas."

Yudha melebarkan pintu agar Reina bisa masuk.
Begitu Calvin juga akan turut masuk, Yudha mencegatnya.

"Kamu pulang saja." Dan kemudian pintu ditutup.

"Gak. Gue tungguin dia."

Yudha mengerutkan keningnya, "Kenapa?"

"Karena gue mau. Any problem?"
Calvin tak mau begitu saja melepas Reina. Entahlah, dia hanya tak mau.

"Oke."

Brak! Yudha langsung menutup pintu tanpa sudi untuk mengajak Calvin masuk.

"Ya Allah itu orang songong amat ye!"

Line!

Rangga

Lo dimana? Gue sama Ranjan di rumah lo nih, mager

Calvin segera mengetikkan balasan. Daripada dia bete nunggu, jadilah dia chat dengan sobatnya itu.

Calvin

Ada urusan bentar

Tak lama setelah dia membalas, ada video call dari Lita.

"Kenapa Lit?"

"Salam dulu kek, say hi dulu kek, lo mah.."

"Too mainstream"

"Hai Kak Calviiiiiinnnn!!!"
Seorang anak perempuan berambut lurus sebahu berteriak di depan kamera. Poni lurusnya bergoyang saking semangatnya dia menyapa Calvin.

"Lho? Rara?"

"Iya Kak, hehehe... Aku lagi sama Kak Lita. Btw, Yuri-san udah dateng loooohhh. Yeaaaayyyy!!!" Anak itu menggumam sebentar. " Oh iya Kak, temen-temen kakak ada di sini lho, tadi sempet berantem sama Kak Lita juga tuh. Makanya sekarang cemberut dia."

"Ih Rara mah, udah sana!" Lita memalingkan kamera ke arahnya.
"Adek lo tuh maksa minta video call. Dan si duo R, gue gak janji mereka aman ya di sini selama ada gue! Bay!!"

Seketika itu, Lita memutuskan sambungan.

"Eh tunggu Lit!"

'Pinter-pinter tetep aja childish ni curut!'

"Kenapa kamu senyam-senyum sendiri? Gak waras?" Yudha membuka pintu saat Calvin sedang terkekeh karena ulah Lita.

Calvin hanya memutar bola matanya.
"Udah selesai, Re?"

Reina hanya mengangguk mengiyakan.

"Gue anter lo pulang." Calvin menarik tangan Reina. Tapi Yudha menahannya.

Aku, ReinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang