Chap 9

20 1 1
                                    

Author's POV

"Hari ini lo mau cabut ya Dit? Gak les lo? Pelajaran apa emang nanti? Tas lo kok enteng banget dah?"

Selly mengajukan pertanyaan beruntun pada Ditya.

"Yakali gue mau cabut Sell,"

Pandangan menyelidik Selly masih diperlihatkannya pada Ditya. 

"Hari ini pelajaran gue emang banyak yang cuma ngasih tugas doang. Gue udah selesai ngerjain tugas-tugasnya. Nanti gue gak cabut, les mtk. Puas lo?"

Yang ditanya hanya menunjukkan cengirannya.

"Gue ke kelas dulu ya Dit, bye!"

Selly baru saja akan pergi ke kelasnya, tapi sedetik kemudian dia berbalik dengan raut wajah sedih yang berusaha ditutupinya.

"Dit, gue kangen Reina nih. Naila ada di rumah lo kan?"

"Ada lah. Dia kan adek gue, oon!"

"Oke! Nanti gue pulang nebeng lo ya, sekalian mau ketemu sama Naila."

"Lah, apa hubungannya adek gue sama Reina?"

"Kita bertiga kan partner in crime Dit, kayak gak tau aja lo. Walau Reina belum balik, seenggaknya kan ada adek lo."

"Terus gue sama siapa?"

"Kak Tara?" Selly menyelipkan pertanyaan dalam usulannya.

"Dan nyusul dia ke Aussie? Gak mikir lo ya."

"Hehehe... Serah lo deh. Gue ke kelas ya, bye Ditya!"

Selly meninggalkan Ditya dan segera pergi ke kelasnya.

'Rei, lo dimana sih? Gue kangen banget sama lo. Di kelas gue ngejanda nih kalo gak ada lo.'

BRUKK!!

"Aww!"

"Aduhh!"

Rintihan dua gadis yang bertabrakan itu terdengar bersamaan.

"Duh, sorry ya gue gak sengaja."

Gadis yang menabrak Selly kini tengah berjongkok memunguti bukunya yang berserakan. Selly masih bingung dengan apa yang terjadi barusan. 

"Lo gak apa-apa kan?"

"Eh? Oh, iya gue gak papa kok."

Gadis berambut ikal sebahu itu sekarang sedang tersenyum mais di hadapan Selly.

"Sekali lagi sorry ya, gue tadi buru-buru gitu deh.

"Selo aja..."

"Lita."

"Iya, selo aja Lita. Gue juga tadi agak ngelamun gitu, hehe. Gue Selly." Ujarnya seraya memberikan uluran tangan pada gadis bernama Lita itu.

"IPA 2 kan? Gue tau kok. Salam kenal ya."

Selly mengerutkan keningnya, "Lo tau gue?"

"Ratu IPA 2 kayak lo kan banyak yang tau, Sel."

Selly tersenyum kikuk mendengar penuturan Lita. Dia tak menyangka popularitasnya yang dulu masih dikenang sampai sekarang.

"Kok gue gak tau lo ya?" tanya Selly setelah dia fokus kembali.

"Biar gue tebak. Lo rada anti IPA 1 kan?"

"Lo IPA 1? Pantesan gue gak kenal. Tapi, gue emang jarang inget nama-nama orang sih. Rada pelupa gitu deh. Dan yang gue denger, anak IPA 1 pada pinter katanya, pasti mereka gak asik deh. Biasanya kan orang pinter kayak gitu."
Selly menganggukan kepalanya mantap seakan apa yang dikatakannya adalah yang paling benar.

Aku, ReinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang