-Satu-

14.3K 401 3
                                    

"Dingin banget." kata Alvi sambil menggigil.

"Pake!" kata seseorang yang tiba-tiba menyodorkan sebuah jaket pada Alvi

Alvi pun mendongakkan kepalanya untuk melihatnya dan betapa kagetnya Alvi melihat cowok itu.

"Gak usah, makasih!" Ucap Alvi dingin

Tanpa mengatakan apapun dan meminta persetujuan gue, dia langsung memakaikan jaketnya itu ke punggung gue.

"Pake gue bilang!" Paksa cowo itu

"Lo kok maksa, sih?" tanya Alvi kesal

"Gak ada yang maksa, gue cuma gak mau lo sakit" ucap cowo itu, yang tak lain adalah Angga

"Gue gapapa!" Ucap Alvi kesal lalu berjalan keluar

Tiba tiba...

Brukk!

"Ops! sory aku nggak sengaja" kata seseorang yang menabrak Alvi.

"Hm" kata gue sambil mengambil buku-bukuku yang jatuh.

"Mari kubantu" katanya yang tiba-tiba jongkok dan menyodorkan buku Alvi.

"Thanks!"

"Mari ku bantu kau berdiri" .

"Makasih, tapi gak usah" ucap Alvi sambil berdiri dan menepuk-nepuk rok abu-abunya.

"Oh, yaudah!" Ucap si nerd itu

Alvi berjalan menuju kantin dengan wajah dinginnya sedingin hawa saat ini.

💕💕💕

Angga memperhatikan wajah Alvi yang datar, dengan aura dingin yang berada disekitar gadis itu.

"Nyadar gak sih, Dim? si Angga dari tadi ngeliat cewe dingin itu?" Tanya Delon

Delon dan Dimas adalah sahabat karib Angga. Dimas melirik kearah Alvi, " Itu cewe emang dingin, bro. Tapi bisa menarik perhatian semua cowo disekolah ini!" Ucap Dimas

Delon masih tak mengerti, padahal sebelumnya Angga gak pernah mau sama Alvi karena Alvi yang sok jual mahal.

"Angga!" Panggil Vanessa dan duduk disamping Angga

Angga merasa sangat risih, tapi tidak juga pergi dari sana. Karena matanya terlalu fokus menatap Alvi.

Merasa ada yang memperhatikannya, Alvi menoleh kearah Angga, dan mata mereka bertemu.

Entah terdapat apa di mata mereka berdua, tapi mata Alvi lah yang lebih dulu memutus kontak mata dengan Angga.

"Angga apasih, kamu kok nyuekin aku?" Keluh Vanessa

"Minggir!" Ucap Angga sambil mendorong bahu Vanessa agar menjauh darinya.

Vanessa mencebikkan bibirnya saat melihat Angga berdiri dan berjalan kearah Alvi.

"Hai!" Seru Angga

Alvi hanya menatapnya datar, lalu kembali ke makanannya. Angga yang merasa tidak diperhatikan, memilih duduk di bangku yang berhadapan dengan Alvi.

"Lo dingin, ditambah hawa dingin, jadi es batu!" Canda Angga tapi hasilnya hanya suara krik krik!

"Diem, bisa?" Alvi mulai membuka suaranya, walau terkesan menusuk, Angga tetap tersenyum.

"Lo cantik!" Angga masih berusaha menarik perhatian Alvi dari nasi gorengnya itu.

Alvi menghabiskan makanannya dalam diam, setelah meminum air, Alvi berdiri lalu membayar ibu kantin.

"Makasih, cantik!" Ucap ibu Anita, penjaga kantin.

Alvi tersenyum kecil, "Sama-sama bu." Balas Alvi kemudian keluar dari kantin.

💕💕💕

Gio berdiri didepan kelasnya, X IPA 5. Gio menunggu Byan, sahabatnya.

"Lama amat sih, lo!" Keluh Gio sambil menabok perut Byan

Byan mengeluh sakit tapi tetap tertawa, "Gue ngapelin pacar gue dulu lah, bro." Ucap Byan

"Pacar? Lo punya pacar?" Sifat kepo Gio keluar.

"Lebih tepatnya calon pacar!" Ucap Byan

"Baru calon! Udah ngelupain sahabat!"

"Apasih, lo? Baper amat kek cewe!"

Byan menatap cewe yang baru saja lewat, cewe yang baru saja lewat bersama temannya yang beku.

"Yo! Noh dia gebetan gue!" Byan heboh sendiri.

Gio menoleh kearah dimana Byan menunjuk, mata Gio mengunci satu pandangan, mengunci wajah Alvi dimatanya.

"Yang mana?" Tanya Gio, tatapan Gio belum beralih dari wajah Alvi.

"Yang sebelah kiri, yang pake jaket merah!" Byan benar-benar heboh

"Kalo yang disebelahnya, siapa?" Tanya Gio

"Dia mah Alviana. Cecan di X IPA 1. Tapi buat gue, Natha masih cantik kok."

"Alviana?" Gumamnya dengan senyum miringnya. Entah apa yang dipikirkan Gio saat ini.

❤❤❤
Chapter 1 of 1 end.
Ini udah versi revisi loh!
Makasih yang masih setia ngebaca! Dan mohon maaf buat para haters, gak usah banyak koment! Tolong hargai karya orang, karna belum tentu kalian bisa seperti mereka!

Makasih semangat yang diberikan oleh para pendukung & penggemar IGaCB! Dan makasih untuk komentar-komentar yang sering nge-judge karya aku, aku jadi makin gencar untuk menjadi lebih baik.

Mungkin pada Versi Revisi ini, aku akan private beberapa chapter demi menjauhkan karya aku dari copas, plagiat, dan sebagainya. Jadi mohon dimengerti yah! :)

Ice Girl And Cool Boy(Versi REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang