-Tujuh-

4.6K 202 4
                                    

Byan melihat sepasang sejoli masuk ke pekarangan sekolah. Byan menyipitkan matanya demi melihat dengan jelas siapa kedua orang itu.

Seketika mata Byan membulat, dengan jelas ia bisa melihat sahabatnya, Gio datang ke sekolah bareng sepupunya, Alvi.

Byan menghampiri mereka, lalu menepuk pundak Gio pelan. Gio dan Alvi menoleh kearah Byan yang sudah menatap mereka berdua dengan tatapan mengintimidasi.

"Kalian barengan?" Tanya Byan to the point.

Alvi hanya menatap sepupunya itu malas lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas. Sedangkan Gio menatap punggung Alvi semakin menjauh hendak mengejar tapi ditahan oleh Byan.

"Ck, lo ngapain nahan gue, sih?" Gerutu Gio pada Byan, sedangkan Byan hanya memutar bola matanya malas.

"Jawab dulu pertanyaan gue." Balas Byan santai.

Gio berdecak lalu menjelaskan semua yang terjadi kemarin malam. Setelah Byan pulang dari apartmen Gyana sampai Gio berangkat bareng Alvi.

Mulut Byan menganga sempurna. Gio dan Alvi seatap?

"Seriously, man?" Tanya Byan tak percaya. Gio hanya mengangguk tanda mengiyakan.

"Kok bis—" ucapan Byan terhenti dikarenakan ada seorang cowok menepuk bahu Gio.

Byan dan Gio menatap cowok itu dengan satu alis yang dinaikkan.

"Yo, lo dipanggil Ibu Renny di ruang guru." Ucap cowok itu dan dibalas dengan anggukan oleh Gio.

Setelah cowok itu pergi, Gio pamit kepada Byan dan melangkah ke ruang guru.

🍃🍃🍃

"Ibu punya rencana kita bakal camping selama tiga hari." Ucap Ibu Renny selaku pembina OSIS.

Semua anggota OSIS yang mengikuti rapat berseru senang. Semuanya setuju, termasuk Gio.

"Maaf, Bu. Saya telat, tadi ada urusan sebentar." Ujar Alvi yang baru saja masuk ke ruangan OSIS.

Ibu Renny hanya mengangguk lalu mempersilahkan Alvi duduk. Alvi mengedarkan pandangannya, dan tepat sekali. Kursi kosong yang tersisa hanya di hadapan Gio.

Setelah Alvi duduk, rapat kembali dilanjutkan.

"Okay, karena kalian semua sudah setuju sama rencana Ibu, kita bisa mulai prepare besok. Dan sesuai dengan masing-masing tugas kalian sebagai panitia, Ibu harap kalian bisa saling bekerja sama. Baik kita tutup rapat kali ini dengan membaca Hamdalah."

"Alhamdulillah." Seru semua anggota OSIS.

"Assalamu'alaikum wr.wb."

"Wa'alaikumsalam."

Semua anggota OSIS meninggalkan ruangan OSIS, Alvi berjalan dengan wajah datarnya yang bisa membuat semua orang bergidik ngeri melihatnya.

Gio menghampiri Alvi, mensejajarkan langkahnya dengan Alvi kemudian merangkul Alvi. Sedangkan Alvi dengan cepat menepis rangkulan Gio di pundaknya. Tapi sia-sia, kekuatan Gio lebih besar daripada Alvi.

Ice Girl And Cool Boy(Versi REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang