::Sebelas

3.7K 175 8
                                    

Alvi berjalan kearah kamar Arya, yang tepat berada di depan kamar Arga. Alvi masuk tanpa mengetuk pintu, alhasil terlihat Arya yang duduk selonjoran didepan tv.

"Bang." Alvi mulai manja dengan Arya, karena sudah kebiasaan untuk Alvi bermanja seperti Alvi kecil.

Arya terjungkal ke belakang dan langsung mentok di pinggiran kasur, untung springbed. Arya mengelus dadanya yang bidang dan mengucapkan ribuan syukur dalam hatinya.

"Kenapa sih, dek?" tanya Arya pada adik kesayangannya itu.

Alvi tersenyum tipis, "Alvi mau jalan-jalan." ucap Alvi pada Arya, Arya hanya menghembuskan nafasnya kasar.

"Gak bisa besok aja, dek? Ini udah malem, lho." Sebenarnya tak apa jika Alvi meminta jalan-jalan, tapi Arya sangat lelah hari ini.

"Yaudah, Alvi pergi sendiri aja." Alvi bangkit lalu keluar dari kamar Arya tapi tak sengaja mendengar pembicaraan antara dua orang dari kamar tamu.

Alvi berjalan mendekat, lalu menguping, sungguh ia tak ingin seperti ini. Tapi apa boleh buat, demi menjaga keamanan keluarganya, ia harus mengetahuinya.

"Ga, kamu yakin? Kamu mau ikut?"

"Iya, lagipula cuma dua hari juga, kan?"

Alvi menarik dirinya dari sana, ia tak ingin mendengarnya lagi. Alvi takut, sungguh takut.

"Abang bakal tunangan, trus nikah, pasti bang Arga bakal ninggalin Alvi." lirihnya

Perasaannya sedang kalut sekarang, disatu sisi Ada Arga yang akan menikah dan disisi lain ia harus siap kehilangan Arga.

"Al, lo ngapain disini malem-malem? Gak kedinginan, lo?" celetuk Gio yang entah darimana.

Alvi menoleh kearah sumber suara, "Gue?" tunjuknya pada dirinya sendiri, Gio ngangguk.

"Gue cuma mau tenangin diri doang."

Gio duduk disamping Alvi, "Besok, gue sama Kak Ana bakal ke Yogya." Alvi menghela nafas lelah.

"Gue ngantuk, bye." Alvi beranjak dari sana lalu melangkah gontai menuju kamarnya.

"Gue bener-bener gak siap kehilangan saat ini, Ga." lirih Alvi dengan tangan yang sudah menutup kedua matanya.

Alvi lelah, benar-benar lelah untuk menyembunyikan air matanya. Alvi berharap, diakhir cerita, Alvi bisa bertemu dengan Aga.

Alvi membaringkan tubuhnya diatas kasur nya, ia menutup matanya demi mendapatkan ketenangan dalam tidurnya.

Tok! Tok! Tok!

"Ana." panggil seseorang dari luar.

Alvi yang baru saja mencoba memejamkan matanya, ia harus terpaksa bangun untuk membuka pintu.

"Ya?" saat membuka pintu, tampaklah seorang pria yang usianya lebih tua darinya.

"Kakak mau ngomong, boleh?" tanya Arga, lalu Alvi mengangguk kemudian mempersilahkan Arga masuk ke kamarnya.

"Kakak mau ngomong, apa?"

Arga berdehem lalu memperbaiki gaya duduknya, "Kakak besok pagi mau ke Yogya sama Kak Ana and Gio. Kakak mau minta izin, kamu bisa jaga diri, kan?"

Ice Girl And Cool Boy(Versi REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang