Sinar matahari sudah menyinari kota London. Sinarnya sudah menyapaku di kamar tidurku. Bergerak meregangkan otot aku pun duduk di atas ranjang menikmati pemandangan kamarku yg selama beberapa hari aku tinggalkan untuk berlibur-mengunjungi momku.
Melihat jam yg ada di nakas kecil samping ranjang ternyata sudah menunjukan pukul 7 yg satu jam lagi sekolahku akan di mulai. Aku bangun dan melangkah menuju kamar mandi.
Setelah berpakian rapih aku pun turun untuk sarapan tak lupa dengan tasku yg sudah aku persiapkan. Melangkah dengan pasti aku melihat seluruh rumah ini yg sudah lama aku dan tidak ada perubahan.
"kendall!" teriakan seorang gadis membuatu menoleh kearah ruang tengah, mataku terbuka lebar melihat sosok gadis yg selama meninggalkan rumah dan tidak ada kabar
"oh my god kylie!" aku berlari kecil dan memeluknya singkat "sejak kapan kau disini?" lanjutku lalu duduk di sofa yg di susul kylie di sampingku
"mungkin 10 menit yg lalu karena koperku masih ada di sini" ia menyenderkan punggungnya di punggung sofa. Betapa aku merindukan gadis ini walaupun sifatnya tidak jauh dengan harry.
"dimana mom?" tanyanya menoleh padaku
"mungkin di dapur" aku beranjak menuju dapur yg di ikuti dengan kylie di belakangku.
Rumah ini sudah ramai kembali setelah adanya kylie. Jarang sekali rumah ini penuh dengan teriakan kylie memanggilku, mom atau pun dad. Kadang rumahku juga yg di pakai untuk berkumpul bersama dengan teman-temanku atau acara lainnya. Alasan yg sering di gunakan tidak lain adalah 'rumahmu paling besar diantara kami semua ken maka dari itu gunakan sebaik-baiknya'
Langkahku terhenti setelah melihat sosok pria yg selama ini sama saja dengan kylie. Ia pergi dari rumah beberapa hari bahkan bulan tanpa memberi kabar apapun denganku, tetapi sekarang ia tengah duduk di meja makan paling ujung dengan Koran dan secangkir kopi.
"DAD!" teriakku tak terkalahkan lagi karena senang. Pria itu menurunkan korannya dan melepas kaca mata bacanya lalu berdiri dari kursinya dengan senyuman yg mengembang di wajahnya
"oh my god daddy!" suara kylie yg lebih pelan di bandingkanku setelah meliht sosok pria tersebut.
Aku dan kylie pun langsung berlari kecil mengampiri sosok pria yg bijaksana dalam keluarga ini. dad adalah sosok pria yg sama sekali tidak pernah menyakiti anaknya. Jika dad sedang marah ia akan mengeluarkan kalimat atau pun kata-kata yg membuatku atau pun kylie tidak melakukan kesalahan yg sama dan ia tidak pernah bermain tangan atau pun fisik sekali pun.
"kapan dad sampai?" ucapku melepas pelukann diantara aku dan kylie
"2 jam yg lalu dan aku sempat ke kamarmu" dad kembali duduk dan menyusup secangkir kopinya
"oh ya? mangapa dad tidak membangunkanku?" aku duduk di samping dad sedangkan kylie duduk di samping kananku
"wajah tenangmu saat tidur tidak tega untuk membangunkanmu" ucapnya yg membuatku terkekeh
"dimana mom?" kylie di sela-sela makan rotinya
"here" suara mom dari dapur tengah membawakan sepiring panekuk untuk sarapan pagi ini.
Astaga, aku tidak mempercayai ini semua yg telah terjadi. Aku selalu berdoa jika keluargaku kembali bersama dan sekarang adalah jawabannya. Kehidupan tidak jauh dari kejutan. Dimana ada kehidupan disitu pula ada kejutan, contohnya seperti sekarang ini. aku tidak menyangka jika kylie pulang hari ini yg seharusnya 3 hari lagi ia akan pulang sedangkan dad akan pulang 5 hari lagi tetapi buktinya semua sudah pulang dengan senyuman mengembang di wajah masing-masing kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUTURE
FanfictionMereka memang selalu ada di sampingku. Mereka selalu ada saat suka maupun duka. Aku tidak tau jika mereka berdua sama-sama mencintaiku begitu pun denganku. Aku tidak bisa memilih salah diantara mereka karena sifat mereka yg membuatku nyaman. Tetapi...