PART 1
Sore itu, para murid yang belajar di tempat les tidak memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut dengan baik. Maklum guru biologi tidak datang sehingga para murid sibuk tertawa dan bergosip untuk melepaskan diri mereka dari kepenatan jam les sebelumnya, matematika.
"Al" seorang cowok berwajah manis, juga pintar sedang sibuk membuat separuh teman lesnya kagum karna kepintarannya
Well, hampir semua murid, kecuali "cahaya" yah itulah aku. Lebih tertarik mengisi otaknya dengan bermain gadget dibandingkan membuang waktunya untuk memuji Al seperti teman-temannya
"Duduk di tempat masing-masing!"
Tiba-tiba pak romi, guru fisika sekaligus pemilik tempat les "Makmur" masuk ke ruang kelas cahaya. Rupanya, bel masuk sudah berdering sejak tadi, tapi tidak ada satu pun anak di kelas itu mendengarnya lantaran suasana kelas terlalu berisik oleh suara mereka.
"Hari ini, bapak bagikan nilai ulangan kalian," kata pak romi sambil mengeluarkan setumpuk lembaran dari amplop cokelat besar.
"Haduh! Engga usah deh pak, lagian kan itu bukan ulangan lokal"
"Iya pak, ini kan cuman latihan doang"
"Bapak simpen aja"
Komentar tidak menyenangkan terus menerus bersahutan, tapi pak romi tidak memperdulikannya, dia tetap memanggil nama muridnya satu persatu. Para murid pun maju untuk mengambil kertas ulangan mereka walaupun awalnya mengeluh panjang lebar.
"Al" pak romi memanggil nama dari kertas terakhir di tangannya
Seorang pria setinggi anak anak seusianya, berjalan kedepan kelas walaupun disesaki oleh anak-anak yang sedang bergerombol, saling membandingkan nilai mereka dengan anak lain.
Al adalah siswa paling pintar di bimbel Makmur, dan dia juga selalu menjaga penampilannya. Pria ini sangat cerdas sehingga dia menyadari kalau penampilan adalah syarat lain yang juga harus tetap dijaga
"Terimakasih" al segera mengambil kertas ulangannya yang bernilai sempurna tanpa ada ekspresi kegembiraan di wajahnya. Wajar, nilai sempurna adalah hal yang biasa untuk pria ini.
"Al" al menoleh saat mendengar pak romi memanggilnya
"Setelah jam pelajaran ini harap menemui bapak di ruang komputer, ada yang ingin bapak bicarakan denganmu" pinta pak romi
Pria itu menaikkan kedua alisnya. Dia bingung.
"Baiklah" jawab al dan kembali ke tempat duduknya sambil bertanya - tanya dalam hati, apakah dirinya sudah melakukan kesalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up
RandomDalam gelap, aku tak bisa melihat sebiru apa langit itu. Aku terlalu nyaman dengan rahasia ini. Aku menyelipkan perasaanku di antara keseharianku. Aku memilih sendiri. Menyepi. Membenci diri yang tak bisa jujur padamu. In fact, I can't stand it anym...