PART 1
Pagi itu di kelas XI IPS 1, senyum kecil mengembang di pipi al saat melihat map yang berisikan daftar nilai tugas dan ulangan siswa. Di sekolah mereka, daftar itu memang sengaja disediakan agar para siswa dapat mengontrol nilai-nilai mereka sendiri. Al puas melihat nilai cahaya yang semakin membaik dari hari ke hari, walaupun nilainya belum setinggi yang diharapkan oleh al. Entah berapa kali al memandangi deretan nilai cahaya tanpa bosan.
"Al, aku mau nanya tentang kurva ini boleh engga?" Tanya teman sekelasnya.
Al melirik tajam ke cewek yang memegang buku ekonomi. "Mau tanya yang..."
"Eh, gak jadi deh, aku tanya yang lain aja, makasih yah" cewek itu mundur menjauh dari al, ketakutan sebelum al menyelesaikan pertanyaannya.
Cahaya yang baru sampai di kelas tertawa kecil melihat adegan yang baru saja tersaji di hadapannya. Lalu, ia menghampiri al yang masih sedikit bingung dengan perilaku anak itu. "Kamu gak ngejar anak itu?"
"Buat apa? Dia yang butuh aku" al menutup map daftar nilai dan mengembalikannya ke laci meja guru.
Mendengar jawaban al, cahaya hanya tersenyum. Ternyata, sudah beberapa minggu bergaul dengan dirinya, al belum juga menjadi 'manusia'.
"Buat pelajaran tambahan nanti siang, aku sudah nyiapin soal latihan matematika buat kamu" al akhir-akhir ini semangat mengajar cahaya, selain karena nilai cahaya yang membaik, al juga bisa cuci mata dengan video-video yang dipamerkan oleh cahaya.
"Boleh gak aku ijin pelajaran tambahan hari ini?" Cahaya menatap al. Kini, dia bisa mengerti perasaan cewek yang bertanya tadi.
Al tidak mengatakan sepatah kata pun, hanya menatap cahaya. Menunggu penjelasan lebih lanjut.
"Hari ini Ari ulang tahun, aku mau mengajaknya jalan"
Reaksi al masih sama, menunggu penjelasan lebih lengkap dari cahaya.
"Ayolah al, mungkin buat kamu ini ga penting, tapi aku sudah suka Ari selama 3 Bulan ini. Baru sekarang ini, dia mau dekat denganku, jadi please..." cahaya memohon pada al.
"Baiklah" sahut al sambil tersenyum melihat buku barunya yang akan dihabiskan siang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut Up
RandomDalam gelap, aku tak bisa melihat sebiru apa langit itu. Aku terlalu nyaman dengan rahasia ini. Aku menyelipkan perasaanku di antara keseharianku. Aku memilih sendiri. Menyepi. Membenci diri yang tak bisa jujur padamu. In fact, I can't stand it anym...