Chapter 12

259 21 0
                                    

*krringgg *krriingg

Bel sekolah pun berbunyi dan semua murid SMA Antartika pun bergegas masuk ke kelas masing-masing tak terkecuali Raya dan Genta yang enggan untuk masuk ke dalam kelas. Mereka lebih memilih duduk di taman belakang sekolah dengan menatap ke langit berharap Gene ada di samping mereka.

"Gen"

"Apaan Ray?" Genta menjawab sapaan Raya tanpa menoleh sedikit pun dan terus memandangi langit.

"Gen gue kangen sama Ody. Gue belum bisa ngelepas Ody Gen. Gue gak mau masuk kelas kalo gak ada Ody" Genta yang mendengar perkataan Raya itu pun langsung memeluknya dengan erat.

"Gue juga Ray. Gue juga belum bisa, tapi kita harus ikhlas. Lagian Gene ada di sini kok. Jantungnya masih ada sama Gue" Genta mencoba menenangkan Raya.

"Gue boleh jujur?"

"Boleh Gen" Raya menoleh ke arah Genta dan siap mendengarkan kejujuran apa yang akan di katakan oleh Gene.

"Gue sayang sama Gene. Jujur gue udah ada niatan buat nembak dia. Gue juga udah sering nunjukin kalo gue mulai suka sama dia. Dia cinta pertama gue Ray"

"Gue tau kok Gen. Gue juga udah bisa baca dari sikap lo. Tapi yaudah, gue yakin Ody juga pasti udah tau kok"

Genta pun tersenyum saat Raya menjelaskan kalau Gene sudah tau tentang perasaan Genta.

"Dia juga pernah curhat ke gue Gen"

"Oya? Cerita apa? Gue kepo sumpah" Genta sangat penasaran sekali dengan curhatan Gene kepada Raya.

Flashback on

"Raya gue mau curhat dong"

"Curhat aja dy. Sejak kapan gue ngelarang lo curhat"

"Gue kayanya suka deh sama Genta Ray"

Sontak penjelasan Gene itu pun membuat Raya terkejut dan langsung menghampiri Gene yang sedang berdiri di luar balkon.

"Hah? Seriusan lo? Tuh kan gue udah duga hehe"

"Apaan sih lo Ray. Iya ini gatau kenapa Genta beda banget akhir-akhir ini"

"Yaudah jadian gih" Raya mencoba memberi saran kepada Gene.

"Gak bisa Ray. Gue gak tau perasaannya Genta" Gene menundukan kepalanya dan langsung bersandar di kursi.

"Yah. Gue yakin dia juga sayang kok sama lo" Raya mencoba meyakinkan Gene kalau Genta juga suka kepadanya.

Flashback Off

"Jadi gitu ceritanya Gen. Dia sempet bilang dia suka sama lo"

"Kenapa takdir jahat banget sama gue. Di saat gue sayang sama Gene kenapa takdir malah misahin gue sama Gene sih" Genta menepuk jidatnya dengan Air mata yang mulai bercucuran di pipinya.

"Sabar Gen. Lo gak boleh nyalahin takdir. Mungkin ini yang terbaik buat lo. Gue yakin kalian di pisahkan di dunia belum tentu di pisahkan di akhirat. Gue yakin kita bisa ketemu Gene lagi kok nanti" Raya mencoba menangkan Genta. Entah saat menenangkan Genta, Raya menjadi kembali bersedih. Raya masih teringat saat dirinya menenangkan sahabat pertama dan terakhirnya itu "Gene".

***

Di dalam kamar Genta masih terus memandangi foto Gene.

"Gene cantik lagi apa? Gene udah makan? Gene, Genta kangen lho. Gene gak kangen apa sama Genta?" Genta masih terus bersedih entah Genta merasa dia tidak sanggup hidup tanpa Gene di sampingnya.

She's My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang