Chapter 9

275 26 0
                                    

Bagaikan bunga mawar yang baru saja membuka kelopak-kelopaknya. Hati Genta sangat terasa gembira dan senang saat bertemu dengan Gene tadi pagi.
Entah mengapa perasaan yang tak di duga itu muncul dengan perlahan. Iya perasaan "suka" itu tiba-tiba timbul di dalam benak Genta.
Gene selalu saja hadir di dalam pikirian Genta.

"Kalo di lihat-lihat Gene cantik juga" Genta baru menyadari kecantikan Gene setelah 18 tahun mereka bertemu yang kadang menjadi teman ataupun musuh.

"Den Genta. Makanan sudah siap" Teriakan dan ketukan dari luar kamar Genta itu sontak mengagetkan Genta yang sedang melamun membayangkan Gene.

"Bikk. Ngagetin aja deh. Iya Genta bentar lagi turun kok" Genta pun langsung bergegas turun untuk makan malam.

_ _ _

"Gen. Kok gak di makan makanannya? Gak enak ya?" Mona (mama Genta) terlihat bingung dengan sikap anaknya yang tidak menyentuh makanannya.

"Genta. Hallo?? Kok melamun sih" Mona melambaikan tangannya di depan muka Genta.

"Eh iya mah. Enak kok enak" lamunan Genta pun terhenti.

"Hmm kamu lagi jatuh cinta ya? Katanya anti cewek" Goda Rudi (papa Genta) itu membuat muka Genta memerah karena malu.

"Alah apa sih papa. Engga kok"

"Yaudah kalo enggak. Kenapa melamun senyum-senyum sendiri? Cepet abisin makanannya"

"Iya pah" Genta pun langsung melahap makanan buatan bik mumun yang ada di hadapannya.

Setelah makan malam bersama Genta kembali ke dalam kamarnya dan langsung mengambil ponsel yang berada di atas meja belajarnya untuk menelpon Gene.

"Hai jen"

"Hai. Lo? Tumben telp. Ada apa hm?"

"Lo lagi apa? Ganggu gak?"

"Lagi baca buku. Sebenernya sih ganggu banget. But it's ok."

"Oh hehehe. Gue cuman pengen telp aja sepi soalnya"

"Ah dasar lo suka iseng emang. Gak belajar lo? Besok ujian lho"

"Iyaa bawel ntar juga gue belajar kok. Btw lo udah makan?"

Entah mengapa Gene merasa ada yang aneh dengan Genta, tidak biasanya Genta memberi perhatian seperti ini kepada Gene.
"Sok care lo. Udah gue udah makan. Btw udahan dulu ya telp nya. Gue mau belajar soalnya"

"Yahh masii kangeeen hehe. Yaudah deh selamat belajar ya Gene cantikk"

"Gombal lo. Yaudah bye"

"Bye"

Genta pun menutup telponnya. Entah mengapa hati Genta terasa berdebar-debar saat setelah berbincang-bincang dengan Gene ya walaupun hanya sebentar namun itu telah membuat hati Genta seperti melayang-layang di udara.

***

Gene yang sedang belajar tiba-tiba saja terganggu konsentrasinya. Konsentrasi Gene terganggu karena pikiran Gene tentang Genta yang sikapnya berubah 180 derajat kepada Gene. Memang akhir-akhir ini Genta memberi perhatian lebih kepada Gene.

"Arrgghh. Gak konsen gue. Btw Genta kenapa segitu perhatiannya ya sama gue?" Gumam Gene dalam hati.

"Tapi sumpah gue masih bingung sama sikap Genta yang bener-bener aneh ini" Gene turun dari ranjangnya dan berjalan mondar-mandir di depan ranjangnya.

*tokk tokk. "Permisi non" terdengar suara bik Wulan dari depan sambil mengetuk pintu.

"Eh iya bik ada apa?"

She's My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang