Part 27

773 69 1
                                    

"Hah. Bandung?" Jojo kaget mendengarnya.

"Iya Bandung. Gue mau ke Bandung ketemu ortu gue." Sahut Devan.

"Terus gue gimana Dev?" Tanya Jojo.

"Ya loe ikut aja sih. Anggep aja bulan madu buat loe sama biduan loe."

"Biduan lagi."

"Lah bukannya Bini loe juga biduan dangdut?"

"Iya sih. Kebetulan juga sekolah anak gue lagi libur panjang."

"Ya udah loe ikut aja."

Jojo mengangguk. Boby yang baru datang langsung duduk disebelah mereka. Sejenak Boby melihat ke arah Nabil biasa memarkir bajajnya diwarung Naomi. Ya walaupun Boby hanya diam saja, tapi mereka semua tahu kalau Boby merindukan sahabatnya.

Setelah melepas kacamatanya, Boby menatap seisi etalase yang penuh dengan lauk dan gorengan. Hari ini Sinka dan Naomi yang menjaga warung. Yono sedang pergi bersama Nobi untuk membawa Viny ke Dokter anak.

"Mau makan Bob?" Tanya Naomi.

"Iya Bun. Nasi kuning aja deh. Sama sayur ya." Pesan Boby.

"Oke siap." Sahut Naomi.

"Eh Bun. Viny mana? Biasanya digendong?" Tanya Devan.

"Oh lagi dibawa ke Dokter anak sama Ayah. Bareng Nobi juga."

"Lah emang Viny sakit Bun?"

"Gak Jo. Cuma pemeriksaan rutin. Sekalian imunisasi."

Mereka mengangguk paham. Boby menerima piring yang sudah berisi nasi kuning dan sayur lalu melahapnya. Sementara Devan tampak mengambil gorengan dan Jojo hanya meminum tehnya yang sudah tidak hangat lagi.

Saat sedang memakan makanannya, Boby mengingat pertemuannya semalam dengan Shania. Akhirnya setelah beberapa hari tidak bertemu mereka kembali bertemu. Walaupun harus berdebat sedikit dengan Adam yang membuka pintunya. Sambil memakan nasinya, ingatannya melayang ke semalam.

Flashback

"Bob." Lirih Shania.

"Iya Shan?" Sahut Boby.

"Sebenarnya aku juga masih cinta sama kamu." Ujar Shania jujur.

"Aku juga Shan."

"Tapi jujur. Aku belum bisa lupain pas kamu gak percaya sama aku."

Boby mematung. Shania kembali menangis. Dan mulai terdengar isakan dalam tangisnya. Boby dengan segera memeluk kekasihnya erat. Adam yang mendengar isak tangis sepupunya ingin keluar. Tapi ditahan oleh Elaine. Elaine menggelengkan kepalanya. Dan Adam mengerti.

Mereka berdua terus berpelukan hingga Shania mulai berhenti menangis. Dalam hatinya Boby merasa bersalah karena membuat wanita yang dicintainya sekarang terluka. Tapi dia ingin memulai semuanya dari awal lagi. dan berharap Shania mau menerimanya.

Perlahan, Shania melepas pelukannya dan menatap Boby yang memandangnya penuh harap. Mata Shania memerah karena air mata. Dengan lembut, Shania menggenggam tangan Boby erat sambil tersenyum lembut. Boby menatap tangannya lalu kembali pada Shania.

"Aku terima kamu kembali Bob." Lirih Shania.

"Kamu serius?" tanya Boby tidak percaya.

"Iya Bob. Aku mau nerima kamu lagi." Ujar Shania tegas.

"Terima kasih sayang."

"Tapi kamu harus minta maaf sama Nabil. Kamu tahu kan seberapa terlukanya dia. Dan kamu harus ngejelasin semuanya sama dia."

4 Sekawan Koplak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang