Special Nabil

1.1K 66 23
                                    

Disebuah rumah yang lumayan besar, Nabil terlihat sedang membantu Gaby yang kerepotan menanggalkan semua aksesoris pernikahan. Hari ini mereka resmi menikah dan keluarga kedua belah pihak bahagia walaupun sempat dihadapi cobaan.

Nabil juga belum mengganti pakaiannya dan masih memakai baju pernikahan. Gabya sudah mengganti gaunnya dengan piyama. Akhirnya setelah melepas semuanya, Nabil langsung menuju lemari. Dibukanya jas pernikahan dan kemejanya.

Gaby duduk diranjang sambil memainkan smartphonenya. Banyak notif yang berisi ucapan selamat dari teman-temannya dan para sahabat Nabil. Permintaannya sudah terkabul. Menikah dengan Nabil dan dia berjanji akan mendampingi Nabil dalam suka dan duka.

"Lagi apa sih senyum-senyum?" Tanya Nabil memeluk Istrinya dari belakang.

"Ih bikin kaget aja sih. Ini kita dapet ucapan selamat dari temen aku sama kamu." Sahut Gaby.

"Kamu bahagia sayang?" Tanya Nabil lagi deduktif.

"Iya sayang. Sangat."

"Ayo kita lakukan sekarang sayang."

"Bil, tapi kita."

"Kan kita udah nikah sayang. Jadi udah sah lah. Emang kamu gak mau gitu kita punya anak?"

"Ya mau. Mana ada orang nikah gak mau punya anak?"

"Makanya ayo kita lakukan sekarang."

"Please baby."

"Oke."

Nabil langsung mencium bibir Gaby dan Gaby dengan senang hati membalasnya. Mungkin inilah surga hidup aku. Bersama Suami tercinta. Batin Gaby bahagia. Nabil langsung mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuh mereka.

***

"Papah." Panggil Gaby keras.

Nabil yang sedang mengecat pagar langsung menaruh kuasnya dan menuju ke dalam. dia menghampiri Istrinya yang sedang hamil dengan cepat. Gaby terlihat sedang duduk disofa dengan tubuh menyandar. Perut buncitnya mengundang belaian.

Setelah melihat Suaminya datang, Gaby memberi isyarat pada Nabil untuk mendekat. Nabil menghampiri Istrinya dan langsung mencium kening Istrinya. Gaby terlihat mengelus perutnya dengan lembut sambil tersenyum.

"Kenapa sayang?" Tanya Nabil.

"Anak kita bergerak sayang. Minta dielus nih sama Papanya." Sahut Gaby manja.

"Oh iya. Hm anak Papah." Nabil mengelus perut Istrinya lalu menciumnya.

"Papah mau anak kita perempuan apa laki-laki?"

"Apa aja yang penting sehat Mah."

Gaby tersenyum lalu mengelus rambut Suaminya yang botak. Saat Gaby hamil 5 bulan Gaby ngidam dan meminta Nabil untuk mencukur habis rambut gondrongnya. Dan akhirnya Nabil setuju walaupun berat hati.

Hasilnya saat dia pertama kali berkepala plontos, dirinya ditertawai oleh temannya. Terutama oleh Frans dan Ditho. Tapi dia tetap diam sambil tersenyum. Dan Nabil ingat saat Gaby juga ngidam yang aneh-aneh ditengah malam.

"Papah. Bangun Pah." Gaby membangunkan Nabil yang masih terlelap tidur.

"Apa sih Mah? Ini jam berapa sih?" Nabil melihat jam wekernya.

"Masih jam 2 pagi. Papah masih ngantuk. Udah tidur lagi aja Mamahnya. Nanti pagi Papah kan harus narik." Ujar Nabil.

"Ih Papah bangun. Mamah mau jeruk bali."

"Aduh Mah. Mana ada tukang buah jam segini. Udah jeruk bali lagi. Kan susah."

"Ih gak mau tahu. Pokoknya Mamah mau jeruk bali."

4 Sekawan Koplak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang