sorry for the late update and..
Enjoy!
***
BELLA POV"Kalian serius ini bagus?" aku menatap cermin dengan tatapan ragu, rasanya gaun ini terlalu bagus kalau aku yang pakai, beda kalau Amanda yang pakai pasti kelihatan bak tuan putri.
Citra menghampiriku dengan tergesa-gesa, ia menggunakan dress selutut berwarna putih pucat dengan tali gaun yang mengikat dilehernya, kelihatannya bukan Citra banget! Kenapa? karena gak ada sisi tomboynya sedikitpun.
"Bella bawel banget deh! dibilang udah bagus masih aja ragu." gertaknya sambil memutar-mutar badanku dihadapan cermin
Dikira gue boneka apa ya.
"Tapi gaun ini..."
"Lo cocok kali, semua perempuan berhak memakai gaun yang dia pilih, toh itu juga pas dibadan lo." sahut Amanda yang memunggungiku, tampaknya dia lagi memperbaiki tataan rambut yang dia buat sendiri.
Aku menatap cermin untuk kesekian kalinya, tataan rambutku benar-benar dibuat berbeda. Hair bow gitu, gak ngerti lagi deh. Tau kan? ini semua ide-ide'an Amanda dan Citra yang super ribet daripada aku yang berulang tahun.
Soal Dea? dia sih sibuk mengatur teman-teman yang baru datang.
Heran deh, ulang tahun aja ribet banget kayak kondangan.
"Udah ah gak usah ngaca mulu, udah cantik kok, cantik banget malah. Mau special diliatin siapa sih?" Dumel Citra sambil menggeretku kearah tangga menuju halaman belakang, tempat pesta dilangsungkan, dan sebentar lagi pesta akan segera dimulai.
Grogi sumpah, kayak mau persentasi bahasa Jerman.
Padahal inikan acara party sweet seventeen biasa, tapi entah kenapa rasanya deg-deg'an kayak mau dilamar. Haha, bercanda.Aku terus bermondar-mandir ria di hadapan Amanda dan Citra, mereka sudah duduk manis di sofa dekat tangga, menunggu jam tepat pada pukul 05.00 sore dan acara akan dimulai.
"Duduk kenapa Bell, grogi banget." Citra menegurku tanpa mengalihkan pandangannya dari benda putih bernama boo-boo kesayangannya. Ya, iPhone buluk yang menemaninya selama 3 tahun. Dia gak mau ganti katanya sih banyak kenangan.
Kenapa jadi ngomongin iPhone'nya Citra sih?
Aku hanya bisa menggeleng mantap dan menerawang kebawah, melihat yang datang sudah semakin banyak. Ini sih udah gawat!
"Belum siap buat ketemu Gavin sama Aurel ya?" Bravo, Amanda! lo berbakat jadi penerus Shinichi Kudo.
Aku mengangguk pelan, disusul dengan derap langkah Amanda dan Citra yang menghampiriku, "Acara sebentar lagi mulai, semua bakal baik-baik aja kok, percaya deh sama gue." Citra mengusap kedua pundak ku agar bisa mendapatkan sedikit ketenangan, tapi dia benar juga
Ngapain gue harus takut atau segala apalah itu gak penting buat ketemu mereka? ada acara grogi segala. Toh gue udah 'bisa?' merelakan mereka, kan? Sigh.Aku tersenyum tipis kepada Amanda dan Citra yang sudah bersiap untuk turun kebawah, karena acara tinggal 3 menit lagi akan mulai. "Kita kebawah ya Bell, kalau Dea udah sebut nama lo, baru deh lo turun" Amanda tersenyum padaku dan mengisyaratkan tenang aja, semua bakal aman
Layaknya tuh kayak gue lagi dikejar pembunuh bayaran atau psycho, tau gak!Setelah menatap kepergian kedua sahabatku ke bawah, aku mulai disibukkan dengan mondar-mandir sambil tunggu dipanggil.
Tuhkan, udah kayak mau persentasi di depan guru bahasa Jerman.
Anyway soal Citra, Amanda, Dea. Aku akui mereka memang sudah tampak dewasa, dan kini giliran aku yang mendapatkan umur kedewasaan itu. Tentu, pola pikirku juga harus dewasa. Gak seperti anak baru gede lagi yang masih labil dan gak menentu gitu.
Amin.
"Ini dia teman kita yang sedang berulang tahun, ayo kita sambut... Fabella Mahfesya!" Seru Dea diiringi oleh tepuk tangan dari teman-teman yang datang, serentak dengan langkah kaki ku yang menuruni tangga dengan hati-hati.
Senyum, senyum, senyum
Kamu cuman harus senyum Bella, jangan nervous!
"Kalau lo panik atau nervous, cari aja laki-laki yang hari ini cuma pake kemeja putih polos dengan sepatu pantofel hitam, dia bisa buat lo gak nervous lagi tapi--- " mereka berdua malah saling pandang dan kemudian terkikik di saat menata rambutkuLaki-laki kemeja putih polos?
Siapa coba?
Apa jangan-jangan....... ya, itu dia!
Berdiri paling depan diantara kerumunan teman-teman yang fokus melihat kearahku
Aku sudah menemukan siapa si lelaki dibalik kemeja putih polos dan sepatu pantofel hitam legam yang disebut-sebut Citra dan Amanda. Dia sekarang tengah tersenyum lembut kearah ku, TAPI yang aneh adalah
Kenapa ada dua lelaki yang tengah mengulum senyum dan berpakaian hampir sama di depanku?
**
A/N: HAYOOO SIAPA HAYOOOO :O :O YANG BISA JAWAB DAPET FINN HARRIES! *boong deh* oiya, maaf ya jarang update ya you know kenapa dan maaf kalau ceritanya makin lama makin absurd, makin alay, makin aneh, makin not interest.. TAPI makasih banyak buat yang masih suka atau baru baca cerita abalku yang satu ini :') thanks a lot buat vomments itu juga sangat membuat mood menjadi 10000% meningkat *um, aku juga gak maksud buat maksa loh ya* :D so, keep reading readers! aku yakin kalian bisa menunggu ke update-an ku :') x
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
Teen FictionKetika cinta tidak dianggap oleh orang yang kita sayangi, dan disaat kita menemukan penggantinya ia malah kembali dan meminta cinta itu lagi, siapa yang akan kamu pilih? All Right Reserved © Copyrights 2013 by fadhila