Now playing : Justin Bieber – Be Alright
"baby I know this hard sleep at night... but don't you worry...
'cause everythings gonna be alright"
Di lain tempat, Fiona sedang meratapi mobil sport putih baru yang baret membentuk garis panjang di sebelah kanan mobil nya. mobil baru keluaran tahun ini baru dia miliki selama 2 minggu namun sudah memiliki bekas luka ini sangat membuat Fiona terpukul.
"bisa-bisa nya si bodoh itu membuat mobil ku luka-luka seperti ini", Fiona meringis kecil, lalu dia berdiri dari jongkok nya kemudian menghampiri Charlotte yang sedang berdiri membawa sebagian laporan Fiona yang sudah hampir hancur itu.
"sudah lah Fi, kau kan bisa membetulkan nya, lagi pula baret nya tidak dalam", Charlotte mencoba menenangkan sahabat nya itu dengan sedikit elusan lembut di punggung Fiona.
"tetap saja Charle !! ini itu mobil ku masih baru, sudah dia buat rusak saja ! dasar si bodoh tidak tau diri !", Fiona terus mengutuki kelakuan tolol Dan.
"yasudah ayo kita pulang, akan ku bantu mencari file laporan ini", Charlotte terus menenangkan Fiona, karena dia tau kalau Fiona lah yang akan menyetir sehingga dia tidak boleh sama sekali berada di atas emosi normal nya. atau kalau tidak habis lah riwayat nya.
Charlotte adalah sahabat karib Fiona, mereka sudah bersahabat sejak ayah Charlotte bekerja pada perusahaan ayah Fiona sekitar 10 tahun yang lalu. Ayah charlotte sekarang adalah tangan kanan ayah Fiona. Karena itu Fiona dan Charlote sangat dekat.
"apa sih Fi yang membuat kalian selalu bertengkar seperti ini ?", tiba-tiba Charlote membuka pembicaraan saat mereka sudah ada di jalan tol menuju kediaman keluarga Miles.
"siapa ?", jawab Fiona enteng.
Charlote mendelik kesal, "tentu kau dan Daniel lah Fi !"
"oh aku dan si bodoh itu ? ah sudah lah kau tidak perlu tau Charleee. Itu terlalu berbelit untuk ku ceritakan", Fiona mengendus kecil.
"memang sejak kapan sih kalian seperti ini ?", Tanya Charlotte lagi.
"emmm, sekitaaar.....", Fiona berfikir sebentar. "8 tahun yang lalu seperti nya", jawab Fiona enteng. Sementara Charlotte sendiri terbelalak kaget mendengar pengakuan Fiona.
"eh atau mungkin 10 tahun yang lalu ya ?", sambung Fiona lagi.
"APA ? 10 TAHUN ?" kali ini Charlotte bukan nya terbelalak melainkan berteriak saking terkejut nya. dan berhasil membuat Fiona meringis kecil.
"apa kau gila hah ? Fion, itu artinya kalian sudah seperti ini sejak umur kalian 9 tahun ?", Charlotte masih tak percaya dengan apa yang baru dia dengar. Fiona meringis kembali, lalu menggaruk tengkuk nya yang terbuka bebas karena rambut coklat madu nya ia ikat ekor kuda. Aku bertaruh kalau itu sama sekali tidak gatal.
"iya, ah sudah lah Charleeee, nanti aku ceritakan di rumah saja", sergah Fiona cepat sebelum Charlotte kembali berceloteh.
Sesampainya di rumah kediaman keluarga Miles, Fiona segera saja berlari menaiki udakan tangga di depannya menuju kamar yang berada di lantai dua rumah yang besar bak istana ini. Kamar yang ia design sendiri, kamar ini memang kamar impian bagi semua gadis seumuran nya. Kamar bernuansa putih dan ungu ini sangat nyaman dan rapih. Aroma manis namun lembut selalu menyeruak masuk kedalam hidung saat kau baru saja membuka pintu kamar Fiona.
Fiona melemparkan tas nya asal lalu berlari mencari laptop nya yang sudah menanti di atas meja belajar. Dan di ikuti oleh Charlotte yang mengekor santai di belakang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Enemies (Turn Around #1)
Teen Fictioni love this story as much as i love my laptop. somethimes your enemy can be so sweet at the end of the story :)