Sweet Enemies BAB 8

2K 65 0
                                    

Now playing : Olly Murs - Heart Skip a Beat

“so come on spin a around… and I don’t wanna go home…

cause when you hold me like this you know my heart skip skip a beat…”

“a..apa ? tadi.. kau..”, kaget bukan main. Itu yang di rasakan Fiona. Dia menutup mulut nya yang menganga dengan tangan kanan nya. Daniel menatapnya dalam-dalam.

“ya, aku mencintai mu. Jangan buat aku mengulang kata-kata ku. Aku lelah menutupi perasaan ini selama 11 tahun belakangan. Tolong Fiona mengertilah, aku mencintai mu sangat mencintai mu…”, Daniel menundukan kepala nya dan melonggarkan cengraman tangan nya.

“tapi kenapa dulu kau jahat pada ku ? kau bilang kau tidak mau punya teman seperti aku, kau bilang aku lemah. Kau..” Fiona tercekat saat tiba-tiba Daniel menarik nya kedalam dekapan hangat lelaki itu. Namun Fiona masih tidak membalas pelukan Dan.

“karena aku tidak kuat melihat mu selalu di olok-olok oleh Jordan, Alan dan anak laki-laki lain nya karena kau selalu bersama ku Fiona. Aku tidak mau melihat mu menangis lagi karena mereka. Aku tidak mau mereka membuat mu menangis lagi seperti saat itu Fiona. Aku tidak kuat..”, ucap Daniel lembut, masih dalam keadaan berpelukan.

“tapi kenapa kau melakukan itu Dan ?”, rasa nya Fiona sudah tidak bisa membendung air matanya lagi saat itu. Fiona membalas pelukan Daniel, dan jatuh lah bulir-bulir air mata dari mata biru Fiona.

“karena aku ingin mereka menjauhi gadis yang aku sayangi”, ucap Daniel sembari semakin mengeratkan pelukan nya. “I LOVE YOU FIONA”, ucap Daniel lembut namun terdengar sangat tegas dan yakin. Namun tak ada jawaban dari Fiona.

“kau menangis ?”, ucap Dan sesaat saat dia merasa bingung karena Fiona tidak berkata sedikitpun dan melepas pelukan nya. “maaf”, kali ini suara Daniel terdengar sangat parau dan menyesal. Dia mengusap lembut pipi Fiona yang terkena banyak air mata dan menatap gadis cantik di hadapan nya nanar.

“tapi 10 tahun belakangan ini aku tersiksa Dan, tersiksa melihat mu membenci ku”, Fiona masih menangis tersedu.

“stttt, aku tidak membenci mu Fiona, aku tidak membenci mu..”, ucap Daniel menenangkan sembari memegang pipi Fiona yang kemerahan.

“tapi perlakuan mu Dan ! perlakuan mu”, lanjut Fiona masih dalam keadaan menangis.

“aku melakukan itu karena aku menutupi perasaan ku pada mu Fi, aku takut kau akan mengetahui perasaan ku”, Daniel masih menatap mata Fiona lekat.

“aku lelah Dan, aku lelah melihat mu berlaku seolah kau membenci ku, aku lelah menutupi rasa rindu ku pada mu, aku lelah Dan lelah !”, ucapan Fiona yang masih menangis seolah menyayat hati Daniel.

“maaf…”, ujar Daniel penuh penyesalan Daniel masih tetapan menatap gadis itu nanar. Seolah menegaskan bahwa ia benar-benar merasa bersalah dengan semua yang ia lakukan pada gadis itu.

“aku muak Dan ! muak menyembunyikan perasaan ku. Aku muak terus membantah hati ku. Aku muak seolah aku tidak mencintai mu. Aku sudah muak…”

Cup!

Fiona menggenjang di tempat dan secara spontan menghentikan ucapan nya saat tiba-tiba sebuah benda lembab menempel di bibirnya. Membuat nafas nya tertahan. Daniel mencium nya ? astaga ini benar-benar di luar dugaan nya.

Fiona membulatkan mata nya sabagai rasa terkejut. Detak jantung nya seakan tak terkendali. Berdetak dengan tempo yang cepat. Mungkin Daniel dapat mendengar detak jantung Fiona saking kencang nya itu berdetak.

ya tuhan, aku butuh jantung baru !, teriak Fiona dalam hati nya. Fiona masih tidak membalas ciuman Daniel. Akhir nya Daniel memperdalam ciuman nya. membuat Fiona mulai mengatupkan mata nya. Daniel merengkuh tengkuk Fiona agar dia bisa semakin memperdalam ciuman nya sampai akhirnya Fiona membalas ciuman nya.

Sweet Enemies (Turn Around #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang