Sweet Enemies : EPILOG

2.6K 61 1
                                    

Now playing : Chris Brown Feat Justin Bieber – Next To You

“one day when the sky is falling I’ll be standing right next to you…

nothing will ever came between us, cause Ill be standing I next to you….”

Sore ini sangat indah, matahari sedang berjalan ke tempat persinggahan nya di ufuk barat. warna jingga keunguan menjadi gradasi sempurna langit sore terakhir musim gugur tahun ini. Juga sebagai penutup sempurna drama mengeringan yang selama ini berlangsung lebih dari sepuluh tahun.

Perang terbuka 2 kubu yang berlawanan, pertarungan antar gengsi dan hati yang sangat melelahkan bagi dua sejoli yang sedang memandang langit sore itu akhirnya selesai. Pasangan yang di mabuk cinta ini duduk berdua menikmati waktu-waktu berharga mereka. Fiona dan Daniel.

Setitik bulir putih jatuh dari langit, dan berakhir di telapak tangan seorang gadis cantik dengan warna rambut yang serupa madu yang ia biarkan terurai dan membuat angin bebas menerpa rambut itu dan bebas meliuk-liukan helai demi helai rambut indah itu. Gadis bermata biru itu sedang duduk di sebelah kekasih nya yang masih sibuk membaca buku sejarah sejak beberapa ratus menit yang lalu.

“Dan, lihat tangan ku kejatuhan apa !”, ujar Fiona riang sembari menggoyangkan lengan Daniel yang masih sibuk membuka satu demi satu lembara buku setebal 300 lembar itu.

“apa ? kotoran burung ?”, ucap Daniel acuh tak acuh.

“isssshhh, kau ini ! ini salju pertama ku !!! kau menyebalkan sekali sih ?!?”, Fiona yang merasa kesal akhir nya memuluk keras lengan kekar Daniel.

“awww, sakit Fi ! oke oke sini aku lihat”, akhir nya Daniel menarik lengan Fiona yang masih mengadah kelangit. “apa ini ? hanya air ?” lanjut nya.

“terlambat ! itu sudah mencair !”, delik Fiona kesal dan segera menarik kembali tangan nya yang masih di pegang oleh Daniel.

“hahahaha sudah lah Fio sayang ! itu hanya salju kan ?”

“itu salju pertama ku di tahun ini !”, cerca Fiona tegas.

“hahaha kau salah ! itu bukan salju pertama mu Fi”, Daniel masih terkekeh kecil melihat wajah Fiona yang memerah karena kesal dan kedinginan.

“lalu mana ?”, Tanya Fiona. Daniel mendekatkan wajah nya dengan Fiona, dan berhasil membuat Fiona salah tingkah dan memundurkan kepala nya.

“ini”, tunjuk Daniel dengan telunjuk nya di atas hidung Fiona yang memerah karena kedinginan. Di situ ada setitik butiran salju yang sedari tadi bertengger yang sama sekali tidak di sadari Fiona namun di perhatikan oleh Daniel. Desirah hangat mengalir cepat di dalam dada Fiona yang berhenti tepat di pipi nya, yang mengakibatkan wajah nya memerah.

“oh, iya terimakasih Dan”, Fiona yang salah tingkah menarik wajah nya dan membuang jauh tatapan nya kedepan.

“hahahaha Fiona… Fiona… kau tidak lihat wajah mu seperti apa tadi ? hahaha”, Daniel terbahak saat melihat expresi Fiona tadi.

“seperti apa hah ?”, delik Fiona.

“cantik… kau cantik sekali saat sedang tersipu seperti itu…”, ujar Daniel lembut.

“kalau aku cantik, berhenti berbuat jahat pada ku ya Dan..”, ucap Fiona acuh tak acuh. Daniel merengkuh wajah gadis berambut coklat gelap yang ada hadapan nya ini untuk menatap nya.

“tak akan ! aku berjanji dengan segenap jiwa dan ragaku, aku mencintai mu Fiona”, Ujar Daniel tegas namun lembut. Setelah itu dia mengeluarkan sesuatu dari saku dalam mantel nya.

Sweet Enemies (Turn Around #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang