Chapter 1

4.5K 208 4
                                    


VOTE SEBELUM BACA !!

****

DJ memutar music dancedengan ritme yang cukup cepat. Semua orang yang berada di ruangan itu menari-nari dengan gelak tawa tanpa sebab. Bergelas-gelas wine yang telah mereka minum telah tersebar di mana-mana. Lantai menari telah di isi oleh pengunjung-pengunjung tempat itu. Terlihat di sudut ruangan itu sekelompok anak muda sedang bersenang-senang dengan cerita-cerita yang dapat mengocok perut mereka. Beberapa lelaki di kelompok tersebut terus meneguk bir yang mereka pesan. Dengan 2 wanita yang berada di antara mereka.

Morgan Deep Newman. Wanita ini tampak tidak menikmati acara yang sedang berlangsung. Ia adalah salah satu dari 2 wanita yang berada di kelompok anak muda ini. Ia terduduk di sudut tempat duduk yang melingkar itu bersama dengan seorang lelaki yang merangkulnya dengan mesra. Lelaki yang merangkul terus tertawa-tawa saat salah satu dari mereka menceritakan sebuah cerita lucu. Tapi Morgan tidak tertawa sepenuhnya, ia hanya tersenyum merespon cerita tersebut.

"Deep," lelaki yang merangkulnya menatapi Morgan dengan tatapan yang lembut, "ada apa? Kau tidak menikmati malam tahun baru ini?" tanya lelaki itu dengan lembut. Deep, lelaki itu memanggil Morgan dengan nama tengahnya. Namun, Deep hanya membalas Justin dengan senyuman dan menggelengkan kepalanya.

"Ayo ceritalah," paksa lelaki ini menggoyangkan bahu Deep yang ia rangkul. Deep tertawa kecil dan mulai mengelus dada lelaki yang terlapisi oleh pakaian ini. Ia memainkan jarinya di sana sambil menggigit bibirnya. Deep mulai menyandarkan kepalanya pada bahu Justin dengan manjanya.

"Hhh," ia melenguh pelan, "ini bukan tahun baru yang sebenarnya dan akhir-akhir ini aku merasa tidak enak badan," ucapnya tidak menyukai malam tahun baru ini. Ia merasa kurang nyaman atas perayaan yang tidak patut ia dapatkan. Seharusnya mereka membakar jagung atau semacamnya dengan kembang api yang mereka beli dan memasangnya di depan rumah Justin yang besar. Ya, Justin Bieber. Lelaki yang merangkul Deep ini tampak perhatian terhadap sahabatnya ini. Sahabat tapi mesra ini tampak terlihat begitu nyaman dengan posisi duduk mereka sekarang. Tidak sama dengan 6 teman mereka yang lain. Mereka hanya bercerita-cerita dengan seru, menenggakan beberapa gelas bir namun tidak ada satu pun di antara mereka merokok. Justin, lelaki ini adalah lelaki yang paling terkenal di kalangan club yang mereka datangi. Ia juga terkenal di kalangan tempat kerjanya, namun beberapa hari yang lalu ia baru saja dipecat karena sudah 3 kali Justin terlambat masuk kerja. Biar pun Justin baru saja dipecat, ia tidak tampak khawatir. Tentu saja, ia lelaki yang memiliki harta yang banyak dari orangtuanya. Deep tampak tidak menyukai sikap Justin yang tidak dewasa, Justin selalu bergantung pada orangtuanya yang memang kaya itu. Dan Justin tampak tidak berusaha untuk mencari pekerjaan lain. Justin sangat duniawi. Ia terus bermain-main dengan wanita, menghamburkan uang bulanan yang diberikan oleh orangtuanya. Justin tidak pernah khawatir akan masa depannya kelak. Yang hanya ia pikirkan adalah ia akan mendapatkan warisan dari orangtuanya.

Sama seperti sekarang. Justin baru saja mendapatkan uang yang cukup banyak dari orangtuanya untuk merayakan malam tahun baru di sebuah club terkenal di Atlanta. Justin tertawa, ia tidak mendengarkan apa yang Deep katakan tadi. Ia mendengar temannya yang bernama Zayn bercerita dengan lucunya. Deep mengangkat kepalanya dari dada Justin dan menatap Justin. Sedetik kemudian Justin menoleh dan menatap Deep.

"Jadi, kau tidak merasa ini malam tahun yang sebenarnya, huh?" tanya Justin melirik Deep dengan tatapan yang 'menantang'. Deep terdiam dan hanya menganggukan kepalanya satu kali. "Baiklah, ayo kita pulang dan bersenang-senang."

****

Perlahan-lahan Deep membuka matanya dengan ragu. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali dan menstabilkan penglihatannya. Menatap langit-langit kamar yang tidak tampak asing baginya. Ini kamar Justin, sahabatnya. Dan lalu ia menoleh ke samping melihat seorang lelaki yang sedang pulas tertidur di sebelahnya. Ia tahu apa yang baru saja terjadi dengannya. Untuk yang kesekian kalinya, ia melakukan hubungan intim dengan Justin. Deep menarik selimut putih yang menutupi tubuhnya yang masih polos itu. Tadi malam adalah malam yang sangat luar biasa baginya.

DEEP || Herren JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang