a

4.7K 975 86
                                    

Di dalam studio yang memutar film Civil War, Manda duduk di samping Calum yang asik menonton sambil memakan popcorn caramel. Mereka duduk di tengah, sedikit ke kanan. Walaupun sudah malam, tidak sedikit pengunjung yang datang. Hanya beberapa kursi di depan yang terlihat kosong.

"Astaga, itu Tony ganteng, gila," ucap Manda pelan, fangirl sendiri.

"Ih, udah tua tau. Udah punya anak cucu. Cari tuh yang masih muda, belom nikah," tukas Calum.

"Nggak ada yang ganteng yang belom nikah."

"Lah, gue belom nikah ganteng."

Manda langsung menengok ke arah Calum yang sedang tersenyum lebar.

"Iya, deh," balas Manda. "Eh, nggak, nggak. Salah ngomong."

Calum hanya tertawa pelan melihat wajah Manda yang memerah, sedangkan Manda hanya menunduk sambil tersenyum malu.

Film belum terputar setengahnya, tetapi Manda mengantuk luar biasa. Ia melihat jam dari hp-nya, pukul 22.47. Jelas ia mengantuk. Walaupun seorang mahasiswa, tetapi Manda jarang sekali tidur di atas jam 10 malam.

"Man, gue pegang team Captain, lo pegang team Ironman, ya?"

Yang diajak bicara tak bergeming sedikit pun. Ia justru mengeluarkan suara dengkuran halus. Calum menyingkirkan rambut Manda yang menutupi wajahnya.

"Yeu, malah tidur," ucap Calum pelan.

Calum menatap wajah Manda selama beberapa saat. Senyum di wajah Calum mengembang melihat wajah Manda yang begitu damai saat tertidur seperti itu. Ia pun menyenderkan kepala Manda di pundaknya dan mengelus kepalanya pelan.

"Sering-sering gini, ya, Man."

Hampir jam 12 malam, film selesai diputar. Calum pun membangunkan Manda yang masih tertidur.

"Man, udah selesai filmnya." Calum menepuk pelan lengan Manda.

"Hah? Film apa?" Tanya Manda yang belum sadar sepenuhnya.

"Kita kan lagi nonton, Man. Civil War," jawab Calum pelan.

"Oh, gitu, ya? Kok gue tidur? Yah, gimana ending nya, Cal? Siapa yang menang? Teru-"

"Kita keluar dulu, oke? Ini udah sepi," potong Calum.

Manda pun mengangguk.

Selama perjalanan pulang, Calum menceritakan sisa cerita setelah Manda tertidur di bioskop. Tetapi Manda tidak terlalu mengerti karena otaknya terlalu lelah untuk berfikir. Ngantuk.

"Gue nonton lagi aja lah. Masih nggak ngerti," ucap Manda begitu mobil Calum berhenti di depan kosan Manda.

"Sama gue, ya, nontonnya."

"Orang gue mau streaming aja." Manda tertawa pelan. "Masa gue nonton film yang sama di bioskop dua kali."

Calum hanya mendengarkan sambil tersenyum. Ia meniti wajah Manda perlahan. Matanya jatuh pada bibir Manda yang terbalut lipstick berwarna merah muda sedikit kecoklatan. Tanpa disadari wajah Calum mendekat kepada Manda.

"Cal?"

Semakin dekat, Manda mengerti apa maksud Calum. Ia pun menolehkan wajahnya sedikit sehingga ciuman itu mendarat di pipinya, bukan bibirnya.

Calum langsung sadar dan menjauhkan dirinya perlahan.

"Sorry, Man."

Manda hanya mengangguk sambil tersenyum kecil. "It's okay."

"Ya udah, turun, gih. Nanti dikira macem-macem sama orang," ucap Calum sambil mengacak-acak rambut Manda.

"Nggak usah ngacakin rambut juga!" Tukas Manda kesal. "Thanks, ya, Cal."

"Yup, thanks juga."

Manda pun turun dari mobil Calum. Sebelum benar-benar pergi, Calum menurunkan jendela mobilnya dan berteriak memanggil Manda.

"Good night, Manda. Gue harap bisa kayak gini terus sama lo."

Manda langsung tersenyum lebar mendengarnya. Ia pun mengangguk pasti dengan pipinya yang memerah.

Astaga sinyal di sini dateng pergi:(

Btw 1 part lagi yeyeyeyeyeyeyeyyeeyyeyeyyyyy!
Gue gabisa ending yg bagus HAHAH
Liat nanti aja dehya huft

*tebar thr*

Martabak || Hood ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang