k

5.2K 937 136
                                    

Calum: martabak kuy
Calum: gue jemput jam 5
Calum: gak terima penolakan

Manda tersenyum geli membaca pesan dari Calum. Sudah hampir sebulan mereka suka jalan bareng. Entah nonton atau sekedar makan di pinggir jalan.

"Siapa, Man? Kok senyum-senyum gitu?" Tanya Mia, teman dekat Manda di kampus.

"Hah? Bukan siapa-siapa."

"Acting lo jelek, Man. Nggak berbakat boongin orang," ledek Mia. "Siapa? Cowok lo, ya?"

"Apaan, sih?"

Mia hanya tertawa melihat wajah Manda yang merah padam.

"Anak mana, Man? Cogan nggak? Cerita lah."

"Iya, elah. Besok, ya," jawab Manda enteng. "Gue mau pergi hari ini soalnya."

"Ya udah. Have fun, deh, yang lagi berbunga-bunga." Mia pun langsung berlari kecil sebelum namanya diteriaki oleh Manda.

"Ye, curut. Malah kabur," gumam Manda pelan.

•••

"Bentar, Man. Gue angkat telfon dulu."

Calum dan Manda sudah menghabiskan martabak coklat kacang, ditambah seporsi mi kocok untuk Calum. Seperti janjinya, Calum benar-benar menjemput Manda tepat pukul 5 sore.

"Siapa?" Tanya Manda begitu Calum kembali duduk di hadapannya.

"Luke, temen gue. Gue disuruh ke rumahnya," jawab Calum, kemudian menghabiskan es teh manisnya.

"Oh, ya udah. Gue pulang sendiri aja."

"Eh, masa gue jemput lo tapi nggak nganter lo balik? Mau dikata apa gue sama nyokap lo?"

"Nyokap gue kan di Jakarta, Cal."

"Tetep aja. Lo ikut gue ke rumah temen gue bentar, abis itu langsung gue anter pulang."

Manda berfikir sejenak.

"Gue janji nggak lama."

Akhirnya sebuah anggukkan dari Manda diterima oleh Calum.

Setelah membayar, Calum menancap gasnya menuju rumah Luke. Calum pun seperti biasa langsung memencet bel begitu sampai di depan rumah Luke.

Tak lama, Luke keluar membukakan pagar.

"Hey, Cal!" Sambut Luke pada Calum.

"Oy, tumben lo yang buka. Teh Pina mana?"

"Jadi lo kesini cari Teh Pina?" Tanya Luke sambil cemberut pura-pura sedih, kemudian melirik ke arah Manda. "Oh, halo, Manda, ya? Gue Luke. Calum sering curhatin lo ke gue."

"Diem, asu."

Luke hanya tertawa sambil menepuk pundak Calum. Mereka pun masuk ke dalam rumah Luke yang besar. Calum mengajak Manda duduk di pinggir kolam renang selama Luke pergi ke dapur untuk meminta Teh Pina membuatkan minuman.

"Cal," panggil Manda pelan.

"Ya?"

"Lo beneran suka curhatin gue ke Luke?"

Pertanyaan itu membuat Calum mematung. Bisa-bisanya Manda bertanya seperti itu.

"Iya," jawab Calum pelan.

Calum menggeser posisi duduknya agar lebih dekat dengan Manda.

"Gue sering curhat ke Luke. Gimana biar gue bisa ngajak lo jalan, gimana biar gue bisa kayak gini terus sama lo, gimana caranya biar gue bisa makin deket sama lo.

Gue cerita kalo gue selalu ngerasa nyaman di deket lo, Man. Nggak tau kenapa gue selalu pengen bisa buat lo selalu senyum. Gue pengen lo mandang gue beda dibanding saat lo mandang cowok lain.

Luke bilang kalo itu tandanya gue suka sama lo, Man. Cinta sama lo. Sayang sama lo. Dan gue rasa apa yang dia bilang itu bener."

Wajah Manda memerah mendengar pengakuan Calum. Sebuah senyuman mengembang di wajahnya. Ia tak menyangka Calum akan mengutarakan perasaannya secepat ini.

Tanpa berfikir panjang, Manda langsung mencium bibir Calum dengan cepat.

"Man?" Tanya Calum bingung sambil menyentuh bibirnya sendiri.

Wajahnya tak kalah merah dengan wajah Manda. Calum sangat terkejut karena tiba-tiba saja Manda menciumnya. Ia ingat sewaktu Manda menghindar ciumannya di mobil dan kini justru Manda yang mencium Calum duluan.

"I think I like you too, Calum."


Tamat.

HEHEHEHEHEEHHEHEHEEHHEHEH
GUE GABISA BJKIN ENDING WHYYYYY

Thankuuu yg baca dari awal sampe akhiiir yg udah komen lucu lucuu
Kusenang calum senang ashton senang michael senang luke senang teh pina senang manda senang pak bono senang mia senang semua senang!hehehehehehheeh

Tunggu cerita gue selanjutnya yaa

Thank you!

-amyra.

Martabak || Hood ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang