Pagi sudah datang.
Pagi ini aku sangat malas untuk ke sekolah bahkan saat ini Deva yang membangunkanku.
"Kak bangun!!! Kok jadi lo yang molor dan gue yang bangunin, biasanya juga gue yang molor dan lo yang bangunin. BANGUN!!!" ocehnya
"KAK BANGUN ATAU GUE BILANGIN MAMA KALOK LO MALES KE SEKOLAH" teriaknya membuatku langsung bangun dan bergegas mandi. Karena mama gak mau anak-anaknya suka males-malesan ke sekolah apalagi aku adalah anak sulung kalo mama tau pasti murka.
——
Di sekolah aku sudah terlambat dan bergegas ke kelas.
Sampai di depan kelas aku mengintip apa ada guru atau tidak dan aku bersyukur guru belum datang ke kelas. Aku masuk ke kelas dan segera menuju bangkuku.
"Sill tumben lo telat??" sapa Meira
"Tau nih gue lagi males sekolah" ujarku
"Apa!! Seorang 'Asilla' males ke sekolah. Ini kejadian langka, biasanya kan lo yang paling semangat ke sekolah" cela nya sambil menekannkan kata 'Asilla'
"Tau ah, guru udah di depan kelas mending lo buka buku dari pada ngomelin gue" ujarku malas.
"Judes amat sih Sill, lagi PMS ya!!" sindirnya.
Aku hanya diam.
"Pagi Anak-Anak" sapa bu Dinda
"Pagi bu" jawab serentak seisi kelas.
"Buka buku kalian halaman 145!!"
———
Di kantin aku dan Meira sedang makan somay dan mengobrol.
"Sill lo tau gak kemaren Andre ngechat gue sampek malem" ujar Meira girang.
'Ternyata Andre bener-bener mau nembak Meira' batinku
"Sill lo dengerin gue nggak sih" sentaknya sambil melambai-lambaikan tanganku di depan wajahku.
"Eh.. iya denger" pekikku
Saat aku dan Meira melanjutkan obrolan yang tidak penting. Tiba-tiba seorang cowok duduk di samping Meira yang ada di depanku, itu adalah Andre.
'Hancur tau ngeliat lo sama dia' batinku
"Mei nanti pulang gue anter ya!! sekalian gue mau ngajak lo ke suatu tempat. gak nerima penolakkan!!" ujar Andre dengan santai lalu pergi.
Seketika Meira terdiam dan kemudian menjerit sambil memegang pundakku.
"SILLA INI BENERAN GAK SIH, GUE BENERAN DI AJAK ANDRE!!CUBIT GUE INI MIMPI APA ENGGAK" jerit Meira kepadaku dan seketika aku menyubitnya seperti apa yang dia minta.
"Aww..." jeritnya
"Sakitkan berarti lo gak mimpi mei" ucapku malas.
Aku hanya melihat meira senyum-senyum sendiri di kantin.
'Mungkin ini rencana Andre untuk nembak Meira, sabar silla mungkin lo gak harus memiliki Andre' batinku.
***
AuthorTring...tring...
Bel akhir istirahat telah berbunyi Silla dan Meira kembali ke kelas. Selama perjalanan ke kelas Silla hanya melamun sedangkan Meira bicara tentang Andre terus menerus dan dia tidak sadar kalo dia bicara sendiri tanpa di dengar Silla. Mendekati kelas Silla dan Meira berjalan masuk dan Silla masih melamun.
Buggg
"Aww.." jerit Silla pelan.
"Sill! Lo kenapa??" tanya Meira yang tadi jalan duluan
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Invisible
RomanceAsilla Davinka menyembunyikan perasaanya agar tidak ada yang merasa tersakiti, walaupun menyembunyikan perasaan itu hal yang menyakitkan bagi dirinya sendiri.