Takuto

4.2K 306 104
                                    

Yuhu~

Berhubung byk yg milih Taku-Chan dan Greg, jadi aku buat jadiin atu ajah, tp pake PoV Taku-Chan~.

Berikutnya siapa ya?

Apa Dean-Tyler ato Vance dgn kehidupan bejatnya? Ato ada usul lain? Vivi ato Fabi gitu?

Duh aku galau, tb2 malas mikir.

Langsung ajah.. Happy reading~

●●●

Aku berdiri di depan rumah Ayahku, menatap bangunan kuno itu sejenak sebelum meninggalkannya selamanya. Sembari mengosok kedua tanganku yang nyaris membeku akibat dinginnya udara kota Hokkaido di bulan Desember.

Di ujung jalan sudah ada Greg yang menantiku dengan setia. Ia tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya, menawarkan sebuah pelukan hangat untuk menghangatkan hatiku yang tengah terluka akibat penolakan keluargaku.

Di tahun ketiga kami berpacaran ini, aku memutuskan untuk terbuka mengenai hubunganku dengan Greg ke keluarga Ashina atau lebih tepatnya keluarga kandungku.

Dan mereka menolakku terang-terangan setelah tiga tahun ini terus memaksaku menerima mereka. Ironisnya saat aku sudah bisa memaafkan kesalahan mereka dan menyebut mereka sebagai keluargaku, mereka malah kembali mencoret namaku dari kartu keluarga karena aku 'berbeda'. Karena aku tidaklah membanggakan seperti pemikiran awal mereka, karena aku dianggap tidak lagi pantas menjadi anggota keluarga mereka.

Menyakitkan memang, tapi aku baik-baik saja. Sebab selalu ada Greg yang menawarkan pelukan hangat untukku dan juga Oni-Sama dan Tyler-Sama. Mereka lah keluargaku yang sesungguhnya, dan Ayumi tentu saja. Dia adik yang baik, bisa menerimaku walau pendapatnya tidak didengarkan sama sekali di rumah itu.

"Kemarilah Taku-Chan, biarkan aku memelukmu sayang." Ucap Greg tulus.

Untuk kali ini saja aku menurut, membiarkannya memelukku erat ditengah jalan seperti ini. Membiarkan tangannya mengusap rambutku, membersihkan salju yang berjatuhan di sana. Padahal di atas kepalanya sendiri dipenuhi lebih banyak salju.

Tidak heran jika mengingat berapa lama ia berdiri disini, menungguku di antara udara dingin dan salju yang terus berjatuhan, menanti aku menyelesaikan masalahku dengan keluarga Ashina tanpa ikut campur seperti permintaanku.

Greg mungkin konyol dan kekanakan, tapi ada saat dimana ia bisa bersikap dewasa, terbuka dan menghargai semua keinginanku tanpa menutut. Mungkin inilah yang membuatku semakin mencintainya dari waktu ke waktu.

"Maaf membuatmu menunggu lama." Sesalku seraya ikut membersihkan kepalanya, kuusap rambut pirang miliknya yang kini sudah basah tertimbun salju.

Greg tersenyum menenangkan, kemudian ia meraih tanganku, mengengamnya erat dan membawa gengaman tangan kami ke dalam saku jaketnya.

"Bahkan jika Taku-Chan memintaku menunggu seumur hidup pun akan aku lakukan." Gombalnya, tapi aku tahu bahwa itu bukan hanya sebuah gombalan.

Ia tulus saat mengucapkan kata-kata itu, dan aku tahu itu. Untuk saat ini, seperti ini saja sudah cukup untukku.

Aku diam, dan Greg paham bahwa itu artinya aku sedang tidak ingin membicarakan apapun. Maka dari itu kami tidak berbicara satu sama lain, hanya berjalan berdampingan sambil bergandengan tangan.

Menerusuri jalan yang menjadi kota kelahiranku, menikmati saat-saat ini dengan cara kami sendiri. Hingga langkah kami terhenti di depan sebuah penginapan air panas tempat kami menetap sementara di kota ini.

Kuputuskan untuk melepaskan rasa sakitku, meninggalkan masa lalu dan menyambut masa depanku bersama dengannya. Memulai dengan satu kalimat yang sangat jarang aku sampaikan padanya.

Angelo Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang