Bab 9

1.3K 56 1
                                    

Enjoy
*Sebuah Kejujuran*

Cindy membulatkan tekadnya untuk mencoba saling jujur dengan Robby.

"By, kenapa kamu gak bilang kalo kamu saudara tiri Alex?"Robby terbelalak kaget kemudian ia berusaha menyembunyikan ekspresi kagetnya,"Alex yang ngasih tau kamu ya?"

"Gk.Aku tau pas denger kamu telponan sama Alex pas di parkiran kampus."jawab Cindy jujur.

"Kapan?Kok aku gak inget ya?"

"Kenapa kamu gak jujur sama aku dari awal,By?"Cindy menatap Robby dengan tatapan terluka.

"Aku takut kamu benci sama aku kalo aku kasih tau kamu.Dan aku juga gak mau ngungkit-ngungkit nama Alex di depan kamu karena aku gak mau kamu inget kenangan yang gak menyenangkan itu."

"Kamu tau darimana aku disakitin sama Alex?Kali ini please jujur, By!"Cindy mengeluarkan pertanyaan yang selama ini mengganggu pikirannya.

"Gk, itu aku cari tau sendiri."

"Kamu nyewa detektif?Jangan bilang kamu mata-matain aku ya,By!"tuduh Cindy.

"Nyewa detektif sih gak.Aku cuma minta tolong temenku yang mafia supaya nyari tau informasi tentang kamu."

"Mafia?!!Ihh temen kamu mafia.Siapa?"

"Ethan."

"Kampusnya disini bukan?"

"Bukan,Cin.Dia beda kampus sama kita."

"Kamu gak marah aku saudara tiri Alex?" tanya Robby hati-hati.

"Buat apa aku marah?Lagian kamu Robby bukan Alex."

"Kamu masih dendam sama Alex?"

"Dia udah hampir ngancurin hidup aku.Waktu itu aku sampe mau bunuh diri.Aku gak bakal ngelupain itu."

"Kamu mau aku bantuin bales dendam ke Alex?"

"Kamu kan saudara dia,By.Masa kamu bantuin aku bales dendam ke saudara kamu sendiri?"

"Iyalah.I wanna do everything to make you happy sweetheart." Robby mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum jail.

"Sorry hati gue gak manis."

"Cin, can i ask you?"

"Udah deh,By.Gak usah lebay.Nanya-nanya aja ngapain coba pake izin-izin segala."

"Kenapa sikap kamu waktu itu tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat sama aku??"

"Tadinya aku pengen bales dendam sama Alex melalui kamu."

"Dengan cara?"

"Menghancurkan hati kamu."ucap Cindy lirih

"Jadi everything we've done.Itu semua cuma akting kamu?" Robby memandang Cindy dengan kecewa.Apa semua momen yang mereka lalui bersama semuanya cuma akting untuk bales dendam.Semua tawa, canda, gurau, dan berbagai momen lainnya apakah itu semua palsu?Robby menikmati semua momen itu dan yakin bahwa cinta nya telah datang ke hidupnya.Mungkinkah ini karma karena dia sering mempermainkan suatu hubungan sehingga sekarang dia dipermainkan begitu kejamnya.Hatinya telah sepenuhnya ia berikan kepada Cindy.

Cindy terdiam cukup lama kemudian ia menjawab dengan wajah menunduk,"Itu dulu.Sekarang kayaknya aku udah falling in love sama kamu."

"Seriously?"Mata Robby menatap Cindy dengan secercah harapan.

"Iya, aku serius.Mana mungkin aku bisa akting begitu profesionalnya.Aku bukan aktris yang baik.Aku gak bisa berpura-pura pacaran sama aku karena aku emang bener-bener cinta sama kamu.Jadi aku mau semua itu real."

Robby tersenyum sumringah.Ia memeluk Cindy erat dan enggan untuk melepasnya seakan-akan jika ia lepas Cindy akan pergi jauh darinya.Cindy membalas pelukan Robby.Tidak peduli apa yang akan menghadang mereka di depan nanti.Tidak peduli bahwa bayang-bayang masa lalu masih mengikuti mereka.Tidak peduli bahwa masih banyak rahasia yang belum terungkap.Mereka akan tetap berjalan bersama bergandengan tangan saling menopang dan tidak lagi menengok masa lalu.Mencoba menggapai masa depan yang terbentang di depan mereka.Menjalaninya bersama dengan sebaik-baiknya.Semua yang bertujuan baik akan berakhir baik.I hope there's a way to the happy ending.

"Hmm eittss giliran aku pengen nanya?" Cindy melepaskan pelukannya.

"Perasaan dari awal kamu yang nanya duluan deh.Giliran kamu kan udah tadi."

"Mmm.By, kenapa kamu suka sama aku?I'm not beautiful as princess.I'm not rich.I'm not famous and i just a little bit smart.Kenapa kamu bisa suka sama aku?Kamu kan almost perfect."

"Aku suka sama kamu karena kamu dari awal nyuekin aku, terus kamu benci banget sama aku udah kayak musuh bebuyutan dari lahir.Dan kamu cantik banget dari pertama kali aku liat kamu.Yang terpenting kamu bisa buat aku ngerasa hidupku sempurna pas bareng kamu.You're the best thing in my life." Robby merengkuh Cindy ke dalam pelukannya lagi.

"Kamu keajaiban buat aku."bisik Cindy sembari tersenyum manis.

"Love you."

"Love you too."Cindy memejamkan matanya dan membenamkan kepalanya di dada Robby.

Banyak mahasiswa-mahasiswi lalu lalang di koridor itu.Tapi tampaknya Cindy dan Robby sama sekali tidak peduli.Mereka benar-benar tenggelam dalam susana kebahagiaan.Shilla yang kebetulan berada di situ meledek Cindy."Cin, gue tau deh lu sekarang udah punya cowok.Most wanted guy di kampus lagi walaupun playboy.Tapi gk gini juga kali sampe pelukan mesra-mesraan di koridor kampus.Kasian tau fans-nya Robby patah hati semua liat lu kayak gitu.Mending lu berdua pergi kemana kek pokoknya jangan disini.Dunia kan bukan cuma punya lu berdua.Lu kira yang lainnya ngontrak semua?"

"Sialan lu!Gue kayak gini bukan buat pamer lagi."Cindy memelototi Shilla.Dasar pengganggu suasana!

"Yah makanya kalo gk mau pamer ngapain di koridor,non.Udah tau ini tempat umum."

"Biarin aja mereka liat mereka kan punya mata.Yang penting kita emang gk niat pamer.Ya gk honey?"Robby membela Cindy sambil melingkarkan tangannya di pinggang Cindy posesif.

"Jangan panggil honey.Gue kan bukan madu."

Robby dan Cindy meninggalkan koridor itu diiringi seruan iri dari para mahasiswi.Sedangkan Shilla tersenyum bahagia karena sahabatnya yang antipati sama cowok itu akhirnya bahagia juga.

This is not the end.This is just a beginning.
The happy ending isn't easy to get.

Masih ada perjalanan panjang untuk itu semua.

*****

Haiii readerss.Gimana nih?Mau diakhirin apa dilanjutin lagi?Comment please.Ditunggu ya responnya..Jangan lupa vote.Thankss yang udah baca dari part 1.Maklum kalo banyak typo.See you readers.

COWOK??!Gue Benci COWOK!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang