Epilog

1.2K 56 4
                                    

Enjoy

The Start Of New Life

Cindy melaksanakan kuliah dengan baik. Ia lulus dengan predikat cumlaude. Sedangkan Robby sekarang sudah menjadi CEO dari perusahaan ayahnya. Beda dengan Alex yang membuka peusahaannya sendiri di Singapura. Alex benar-benar berubah menjadi gentleman akhir-akhir ini meninggalkan hobi playboy nya. Sekarang tidak ada lagi cewek-cewek yang berada di dekat Alex. Alex cenderung menutup diri akan perempuan. Ia menjadi workaholic yang bekerja dari pagi hingga larut malam. Cindy sekarang sudah memaafkan Alex. Cindy kadang merasa miris melihat keadaan Alex. Alex memang sekilas terlihat biasa saja namun Cindy tau dia hancur. Bagaimanapun Cindy pernah menaruh hatinya pada Alex dulu. Tetapi sekarang perasaannya sudah sepenuhnya milik Robby. Cindy tersenyum saat mengingat seminggu lagi ia akan bertunangan dengan Robby. Hidup itu indah saat kau melepaskan rasa dendam dan benci.

Cindy memutuskan untuk bekerja di perusahaan Robby sebagai manager walaupun Robby menawarkannya menjadi asisten CEO. Hari ini adalah hari pertama Cindy bekerja. Cindy melangkah ke ruangannya sambil memeriksa berkas-berkas perusahaan. Tiba-tiba Mia, cewek yang dikenal Cindy sebagai general manajer di kantor itu memanggil Cindy untuk menghadap CEO. Mia memandangi Cindy dengan tatapan sinis. Cindy menghela napas. Hmm maklum dekat dengan big boss memang membuat iri banyak orang.

Tok tok tok

Cindy mengetuk pintu ruangan sang CEO. Tak lama terdengar suara, "Masuk!"
Cindy membuka pintu dan melangkah masuk sambil memandangi orang yang sedang duduk membelakanginya.

"By, kamu manggil kamu?" Robby memutar kursinya begitu mendengar suara Cindy.

"Kenapa kamu gak mau jadi asisten aku aja sih?" omel Robby.

"Gk, By. Aku pengen jadi manager aja. Dan aku gak mau ada yang tau hubungan aku sama kamu." pinta Cindy.

"Tapi kalo ada atasan kamu jahat sama kamu bilang aku ya!"

"Hmm." Cindy hanya bergumam lalu melangkah keluar dari ruangan Robby.

***

Pesta pertunangan Robby-Cindy berlangsung meriah. Pesta itu hanya dihadiri kerabat dan teman dekat dari Robby dan Cindy. Sedangkan orang kantor Robby tidak ada yang datang karena sesuai permintaan Cindy untuk merahasiakan hubungan mereka.

Cincin berlian itu melingkar manis di jari Cindy. Cincin dengan inisial huruf CR yang diukir dengan berlian dan emas putih itu berkilau indah terkena sinar lampu. Robby dan Cindy sama-sama tersenyum. Mereka sudah melangkah satu langkah lebih jauh untuk menuju jenjang hubungan mereka yang lebih serius lagi. Di depan orang orang yang mereka sayangi yang menyaksikan mereka bertukar cincin mereka telah menyandang status tunangan.

Para hadirin pesta begitu terpukau akan penampilan Cindy yang dibalut gaun panjang berwarna putih dan sedikit warna emas yang berkesan anggun. Serta make up natural yang membuat wajah Cindy begitu menawan tanpa kesan berlebihan. Penampilan Robby dengan jas berwarna putih dengan dasi berwarna emas yang mengimbangi penampilan Cindy juga membuat para hadirin terpukau melihat mereka berdua. Pasangan yang sangat serasi. Itulah pemandangan yang terlihat saat pesta.

- - -

Di kantor Cindy menangkap kesan bahwa Mia, atasannya tampaknya tidak menyukainya. Mia selalu bersikap ketus dan jutek serta selalu mencari kesalahan Cindy dalam bekerja. Bahkan Mia juga sering menyindir Cindy karena Cindy sering dipanggil oleh CEO mereka. Cindy berusaha tidak memperdulikan sikap Mia. Ia tetap bekerja tanpa menghiraukan Mia.

"Cin, kasih ini ke Pak Direktur sekarang!"suruh Mia dengan angkuh saat memasuki ruangan Cindy.

"Iya." Cindy dengan malas meninggalkan pekerjaan dan mengambil berkas di tangan Mia lalu melangkah pergi ke ruangan direktur. Sayangnya baru saja Cindy akan melangkah, ia tidak melihat kaki Mia yang melintang hendak menyandungnya. Tubuh Cindy pun kehilangan keseimbangannya. Cindy sudah memejamkan mata pasrah.
Detik demi detik berlalu tapi Cindy merasa tubuhnya tak kunjung menyentuh lantai. Sebuah tangan menahan pinggangnya agar tidak terjatuh. Begitu membuka mata tampak Robby yang sedang menatap Mia dengan tatapan berkilat marah.

"Bu Mia! Apa yang anda lakukan pada tunangan saya!" Bentak Robby dengan menekankan kata tunangan. Mia menatap Robby kaget. Mia tidak menyangka Robby udah tunangan. Terlebih lagi tunangan sama bawahannya. Sangat unpredictable. Tapi itulah kenyataannya.

Mia hanya menatap Robby memohon maaf lalu pergi. Mia sudah sejak lama memendam perasaan kepada sang CEO. Tapi ia tidak berani karena ia hanya karyawan saja. Namun karena Robby selalu baik padanya, ia kira Robby juga menyukainya. Lagipula ia tidak jelek. Tinggi 167 cm dengan berat badan 50 kg dan kulit putih serta hidung mancung. Tapi pada kenyataannya ternyata sang CEO sudah mempunyai tunangan. Kenyataan pahit.

"Kamu gak papa?" Robby menatap Cindy khawatir.

"Gak papa. Kok kamu tiba-tiba ada disini?"

"Yah, tadi aku mau liat kamu. Taunya aku liat kamu disandung sama cewek gak jelas itu."

"Emang kayaknya Mia sensi banget sama aku."

"Iya, dia suka sama aku." Begitu mendengar kata-kata itu, Cindy langsung memaki, "Enak aja dia suka sama kamu. Kamu kan udah tunangan aku!"

"Soalnya kan aku ganteng makanya banyak yang suka."

"By, jangan-jangan kamu suka ya sama dia?" Cindy menatap Robby curiga.

"Gak lah.Hati aku udah ditawan sama kamu." Robby mengulurkan tangannya lalu memeluk Cindy.

"Aku gak mungkin suka sama orang lain sejak 3 tahun lalu karena i'm yours." bisik Robby.

"Iyalah kamu kan tunangan aku." Cindy membalas pelukan Robby dengan erat.

Ruangan Cindy hanya dibatasi oleh kaca sehingga apa yang terjadi di dalam ruangan bisa dilihat oleh orang diluar ruangan. Banyak karyawan yang menatap mereka. Sang CEO berpelukan dengan manager. Apakah mereka punya hubungan khusus?Kira-kira seperti itulah kata-kata yang terlintas di pikiran para karyawan itu.

"Cin, kita kan udah tunangan.Jadi kapan kita lanjut ke jenjang pernikahan?"

"By, kita kan baru tunangan seminggu masa kamu udh mau married aja!" sergah Cindy.

Tangan Robby merogoh sakunya lalu ia berlutut di depan Cindy.

"Will you marry me, Cindy Karerina?" ucap Robby sambil menyodorkan kotak cincin yang berisi cincin yang terlihat begitu indah dan elegan.

Para karyawan di luar ruangan yang melihat itu sontak terkejut dan memutuskan menyaksikan pemandangan langka saat seorang CEO besar mereka melamar seorang manager cantik.

Cindy tidak menjawab lamaran Robby. Lidahnya kelu untuk hanya menjawab "ya" saja. Cindy menarik tangan Robby hingga Robby berdiri. Lalu saat Robby mengernyit bingung akan reaksi Cindy, Cindy mengalungkan tangannya di leher Robby sambil mengangguk.

~END~

Haii readers akhirnya ceritanya selesai juga.Sorry ya kalo ceritanya gk panjang dan membosankan.Author ucapin terima kasih buat yang udah baca atau yang udah vote atau yang udah comment.Thank you so much for reading this story.I'm just a amateur writer.Cerita ini berakhir tapi TUNGGUIN CERITA LAINNYA DARI AUTHOR YAA!

COWOK??!Gue Benci COWOK!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang