Aku menuruskan kehidupan seperti biasa,
Di sebuah persimpangan,
Mataku tertumpu kepada seorang insan,
Rupanya itu hanyalah bayangan.Lantas,
Aku kembali berjalan,
Tapi hadirnya dia,
Menimbulkan persoalan,
Tanpa jawapan,
Yang aku sendiri tak mampu fikirkan,
Merenung aku sendirian.[ Aku celaru, aku buntu, aku keliru. ]
Tak lama kemudian,
'Dia' hantarkan bantuan,
Buat aku yang kebingungan,Rupanya,
Dia hadir untuk berikan peringatan,
Dia datang untuk sampaikan pesanan,
Agar aku tak tersalah jalan.Katanya,
" Wahai manusia, jangan engkau lupakan Tuhan. "