Pergi.

62 13 0
                                    

Langit dari pagi,
tidak berhenti mencurahkan airnya,
Seakan mengerti kesedihan yang melanda diri.

Sejuk,
Anginnya menyapa diri,
Merasakan hati ini kian sepi,
Sejak pemergian insan yang disayangi.

Satu persatu memori ,
Kita bina berhati hati,

Luka suka duka,
Tidak pernah dipeduli,
Kita harunginya walau dugaan menimpa,
Tak pernah berhenti.

Satu hari,
Kau bilang medan pertempuran ini ,
Bukan tempatmu lagi.

Kau kini,
Bakal berjuang di tempat baru,
Meninggalkan tempat ini,
Yang haru biru.

Kata kata kau itu mulanya,
Merobek hati,
Merabakkan diri.

Aku seakan tidak percaya,
Hilang arah,
Resah,
Sesal,
Gelisah.

Namun apakan daya,
Harus aku terima andai itu takdirnya.

Selamat tinggal sahabat sejati,
Pergilah,
Andai itu bisa mendatangkan bahagia,
Aku rela.

Walau kami yang disini,
Harus menanggung luka,
Yang dalamnya bukan kepalang.

Pergilah,
Terima kasih untuk memori,
Ketahuilah dirimu sukar untuk diganti

Aku harap,
Persahabatan kita umpama tasbih,
Ada permulaan,
Namun tiada penghujungnya. 😔

Pergilah,
Andai suatu hari nanti,
Kau mahu pulang,

Ingatlah,
Di medan perang itu,
Masih ada kami yang setia menanti.

*26.01.17

Untuk ahli QH yang bakal dan telah berpindah.

" Once you're Qh, forever you will be. "

Bebas.Where stories live. Discover now