Happy Reading guys !!😄💞
《》
Bimo POV
Setelah menutup pintu, aku langsung menuju ruangan dylan. Dylan adalah dokter yang menangani abhel dan dia adalah sahabatku, langsung saja aku masuk ke ruangan dylan.
"Bagaimana keadaan adek gue lan?" Tanyaku to the point.
"Weitsss... selu broo, duduk dulu gih" perintah dylan.
Aku langsung duduk dan menatapnya frustasi.
"Gimana lan keadaannya? Gue penasaan tau!" Tukasku.
"Elo khawatir banget sama adek lo ya? Padahal kan dia adek angkat lo doang" tanya dylan penasaran.
"Iyalah gue khawatir, dia udah gue anggep adek gue sendiri lan" jelasku.
"Okeoke, dia sangat tertekan akan suatu keadaan, dan dia juga memiliki gejala tifus jadi dia harus beristirahat total dan kalo bisa lo buat dia nyaman karena gue takut keadaannya memburuk dan dia juga udah boleh pulang sekarang" jelas dylan.
"Oke thanks ya lan" kataku tulus.
"Woless bro, tapi inget buat dia nyaman!" Perintah dylan.
"Oke" kataku sambil mengacungkan jempol.
Aku keluar dari ruangan dylan dan langsung menuju kamar rawat abhel, saat aku membuka pintu aku melihat abhel dan rei sedang bercanda bersama. Ah.. dan kulihat rei sangat mencintai abhel.
"Ehemm..." gumamku.
"Eh kakak, gimana kak? Aku udah boleh pulang kan?" Tanya abhel semangat.
"iya sweety, kamu udah boleh pulang" kataku sambil mengecup keningnya.
"Yaudah ayok kak kita pulang" ujarnya semangat.
"Hem abhel.. hari ini kamu pulang ke rumah kakak ya" ujarku tegas.
"Ah..hemm... gak usah deh kak, abhel ke apart abhel aja" tolak abhel.
"Kakak gak menerima penolakan sayang" perintahku tegas.
"Uuh.. baiklah kak" jawabnya pasrah.
"Oke, wait.." kataku sambil mengambil kursi roda.Aku melirik abhel, dia melotot melihat kursi roda itu dan beralih memandangku dengan pandangan horor.
"Kakak gak paksa abhel naik itu kan kak?" Tanya kesyha dengan pandangan horor. Rei yang melihat itu hanya terkikik geli.
"Harus sayang, dan kakak tidak menerima penolakan!" Jawabku tegas. Dan abhel hanya mengangguk pasrah.
"Oh iya rei, kamu mau ikut antar abhel atau langsung pulang?" Tanyaku pada rei.
"Aku ikut antar aja kak, mau pasti in anna selamat" ujarnya.
"Ah.. kau tidak mempercayaiku rei?" Tanyaku menggodannya.
"Eh..itu..bukan kak, tapi saya hanya mengkhawatirkan anna" jawabnya.
"Hahaha... baiklah, ya sudah ayo kita langsung saja" ujarku.Aku langsung menggendong abhel ala bridalstyle dan meletakkannya di kursi roda. Dia hanya cemberut menerima perlakuan ku.
"Abhel bisa sendiri kok kak" katanya cemberut. Aku hanya terkekeh mendengarnya.
"Udah, yukk" kataku sambil mengacak rambut abhel.
Aku medorong kursi roda abhel menuju parkiran, setelah sampai di dekat mobil, aku menggondong abhel dan memasuk kan nya ke dalam mobil. Aku langsung menuju kursi pengemudi dan menjalankan mobilku menuju rumah, aku melirik abhel yang duduk di sampingku, dan dia sedang tertidur. Mungkin dia lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Only One"
Teen FictionSinopsis Kenapa harus aku? Kenapa aku yang selalu di salahkan? Kenapa kalian membenci diriku? Apa aku serendah itu di hadapan kalian? apa yang salah terhadap diriku? AKU BENCI HIDUPKU!! AKU BENCI KALIAN!! ~kesyha annabhell brithen~ Kehidupan seorang...