Part 7

2.7K 96 3
                                    

Kesyha termenung menatap keluar jendela, hati nya sangat hancur. Kesyha tidak percaya bahwa keluarga nya akan melakukan hal yang setega ini padanya, bagi kesyha lebam dan luka yang berada di wajah nya tidak terasa sakit. Tanpa kesyha sadari satu tetes cairan bening meluncur di pipi nya yang lebam, Bimo yang melihat itu hanya bisa menghela nafas padahal hati nya ikut hancur melihat kesyha seperti ini.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya bimo sambil mengusap lembut kepala kesyha.

Kesyha yang merasakan setuhan bimo pun tersentak kaget.

"Gak kok kak, aku gkpp" jawab kesyha sambil tersenyum.

"Kamu gak bisa bohong sayang, air mata kamu membuktikan segalannya"

Kesyha bingung dengan apa yang di katakan bimo dan langsung meraba pipi ny, kesyha yang mengetahui pipi nya basah langsung menghapus air mata nya dengan kasar sambil mengerutkan kening.

'Kapan gue nangis nya?' Batin kesyha.

"Kenapa sayang? pipi kamu sakit ya?" Tanya bimo.

"Gak kak, hati aku lebih sakit dari pada lebam dan luka ini" jawab kesyha sambil menerawang jauh. Bimo kembali menghela nafas, dia juga sendiri bingung mau menjawab perkataan kesyha.

Hening. Tidak ada percakapan lagi setelah itu, saat sampai di mansion keira langsung keluar mobil dan langsung masuk menuju kamar nya. Bimo hanya menatap kepergian kesyha dengan menghela nafas, entah sudah berapa kali dia menghela nafas.

'Mungkin dia butuh waktu' batin Bimo.

《》

Bimo berdiri di depan kamar kesyha, dia hendak mengajak kesyha untuk makan malam bersama. Sejak siang tadi kesyha terus mengurung diri di kamar dan itu membuat bimo khawatir.

Tok..tok..tok

"Sayang? Buka pintu nya dong, kita makan malam dulu yuk", belum ada sahutan dari dalam.

"Abhel, buka pintunya. Jangan buat kakak khawatir dong" lanjutnya.

"Kesyha annabhell brithen! Buka pintunya kesyha atau kakak dobrak" panik bimo karna tidak mendengar suara kesyha. Tidak ada tanda-tanda kesyha di dalam, bimo pun mendobrak pintu kamar kesyha.

Brak...brak...

pintu kamar kesyha terbuka, bimo langsung masuk dan mencari keberadaan kesyha. Di sana terdapat seorang gadis yang tergeletak di balkon, gadis itu adalah kesyha.

"ABHEL?!!" teriak bimo sambil berlari ke arah kesyha.

Betapa terkejutnya bimo melihat keadaan kesyha yang mengeluarkan busa dari mulutnya,

"Abhel bangun dong sayang, jangan buat kakak khawatir" ujar bimo sambil menggendong kesyha bridalstyle dan segera membawa kesyha ke mobil.

Bimo mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata ke arah rumah sakit, dia tidak segan-segan mengelakson dan memaki semua orang yang menghalangi jalannya. Bimo sangat panik, dia tidak akan rela kalau sampai kesyha kenapa-kenapa. Baginya kesyha sekarang adalah keluarga satu-satunya untuk bimo, tanpa terasa bimo pun menitikan cairan bening yang sedari tadi menumpuk di pelupuk mata nya. Ini adalah pertama kalinya bimo menangis setelah kepergian orang tuanya karena kecelakaan.

Mungkin semua orang melihat dia adalah orang yang kuat dan tegar, tapi bimo hanyalah orang biasa yang juga rapuh jika ditinggal kedua orang tuanya dengan teragis. Dan dia tidak tau apa yang akan terjadi dengannya jika dia harus kehilangan kesyha juga, sosok adik yang sudah mengisi keseharian bimo yang monoton.

'Abhel? Adiknya? Tidak, gak boleh ada ninggalin gue lagi, gak akan gue biarin!' batin bimo.

"Shitt!! Kenapa jarak rumah sakit begitu jauh?! Arghh" umpat bimo diiringi dengan cairan bening yang jatuh dengan derasnya.

Setelah menempuh jarak yang begitu jauh, akhirnya bimo sampai di rumah sakit. Dia langsung menggendong kesyha dan berlari masuk ke UGD seperti orang kesetanan, bimo pun berteriak meminta tolong agar adiknya segera di selamatkan.

"Tolong adik saya dokter, saya akan bayar berapapun asal adik saya di selamatkan" ujar bimo sambil memohon.

"Kami akan berusaha melakukan yang terbaik pak" kata dokter dan langsung masuk untuk memeriksa keadaan kesyha.

Bimo menunggu dokter yang memeriksa kesyha keluar di depan UGD, di dalam hatinya dia tidak berhenti berdoa kepada tuhan agar kesyha bisa di selamatkan. Akhirnya dokter yang memeriksa kesyha keluar, bimo langsung mendekati dokter.

"Bagaimana keadaan adik saya dok?"

"Alhamdulillah adik anda bisa di tangani dengan cepat, jika terlambat kemungkinan adik anda tidak bisa tertolong lagi. Tapi adik anda sekarang keadaannya koma, dia terlalu banyak meminum cairan berbahaya tersebut" jelas dokter.

"Tolong dokter, sembuhkan adik saya. Saya mohon dokter"

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah berdoa agar adik anda segera sadar dari koma nya"

"Baik dokter terima kasih, tapi apakan saya bisa mennjenguk adik saya dok?"

"Ya, sihlakan. Tapi jika menjenguknya jangan terlalu banyak yang masuk, maksimal 2 orang saja"  jawab dokter yang dibalas anggukan oleh bimo.

"Saya permisi dulu" pamit dokter.

Bimo memasuki ruangan dengan menggunakan baju khusus. Bimo melihat seorang gadis yang sedang di kelilingi banyak selang dan mendengar suara dari monitor yang menandakan sang gadis sedang tertidur dengan damai. Bimo mendekati gadis itu dan langsung menggenggam tangan nya. Wajah gadis itu sangatlah damai walaupun wajahnya juga pucat, hati bimo terasa ngilu melihat pemandangan ini.

"Sayang, Kamu harus cepet sadar ya, jangan tinggalin kakak bhel. Kakak sangat menyayangimu" tumpah sudah air mata yang sedari tadi bimo tahan.

《》

Di sekolah nanas sedang kebingungan mencari kesyha yang belum datang, padahal ini sudah siang dan sebentar lagi akan bel masuk. Nanas melihat rei cs memasuki kelas, nanas segera menghampiri rei.

"Rei! Lo tau gak anna kemana? Kenapa dia gak dateng ya?" Tanya nanas khawatir.

"Emang dia belum dateng ya? Tumben banget" jawab rei bingung.

"Duh rei gue khawatir banget sama tu anak"

"Tenang dulu, gue bakal tanya ke bimo" rei langsung mengambil ponsel yang berada di kantong sakunya dan menelpon bimo segera.

"Hallo bim? Bim lo tau gak anna kemana? Kok dia gak dateng sih? Dia gakpp kan?" ujar rei.

"Rei... Abhel sekarang ada di rumah sakit" ujar bimo dengan suara bergetar di seberang sana.

"APA?! Dia kenapa bim?" rei terkejut.

"Dia berusaha bunuh diri rei" jawab bimo dengan suara yang masih bergetar.

Rei terdiam dan wajahnya berubah menjadi pucat, dia tidak menyangka bahwa kesyha nekat melakukan percobaan bunuh diri itu.

"Gue akan kesana" jawab rei singkat dan langsung memutuskan panggilan telepon.

《》

Hello guyss!! 😁😁

Maaf ya aku baru update sekarang, sebenernya aku gak mau lanjutin cerita ini karna hanya sedikit yang merespon tapi karena ada yang minta ke aku lanjutin ceritanya jadi aku lanjutin dehh 😁😁
Dann maaf yahh baru update dikit, semoga aja nantii aku nemuin ide lagi untuk lanjutin cerita ini. Aamin 😇😇

Terima kasih guyss!! Maaf banyak typo bertebaran.

Loveyou all 💕💕



"The Only One"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang