M - 4

433 99 19
                                    

Tanpa banyak omong Raja menarik pergelangan tangan Raina. Mau tak mau Raina pun menuruti ketua osisnya tersebut. Sesampainya di ruang uks yang serba putih dan bersih, Raja mengeluarkan kotak P3K dari dalam lemari.

"Buat apaan itu kak?" tanya Raina heran.

Tanpa basa - basi lagi atau a i u e o  Raja langsung mengendong Raina dan meletakkannya di ranjang uks.

"Maaf kalok gue sedikit gak sopan sama lo, tapi gue cuman mau ngobatin luka di lutut lo" ucapnya.

Raina tertegun beberapa saat. Saat ia melihat lututnya yang berdarah sementara Raja meneliti luka di lutut Raina dengan seksama. Tapi yang herannya Raina tak sedikit pun merasakan sakit di lututnya selama berada di aula tadi.

Kini dengan telaten Raja membersihkan luka di lutut Raina dengan al - kohol lalu memberikan disinfektan atau sejenis betadine. Sedangkan Raina meringis kesakitan bercampur ngilu pada luka yang sedang di obati.

"Selesai" ucap Raja sambil melempar kapas di tangannya ke kotak sampah di dekat pintu.

Raina yang menatapnya speechles. Padahal dari tadi Raina telah berpikiran buruk tentang ketua osisnya ini, bahwa dia akan diberi hukuman yang berat karena telah menabraknya tadi pagi.

"Makasih banyak kak, kayaknya saya harus balik ke aula sekarang".

Raina berniat untuk turun dari ranjang uks tapi mendadak terhenti saat merasakan tangan Raja menahan bahunya. Sempat membuat Raina tertegun dan akhirnya memilih pasrah.

"Bentar, gue mau balikin ini sama lo" ucap raja seraya mengeluarkan benda dari dalam saku almameternya. "Ini punya lo kan?".

"I-ya, jepitan rambut gue" ucap Raina sontak. "Kok, bisa ada sama kakak?".

Mendengar perkataan Raina membuat Raja sedikit membuka mulutnya untuk tertawa kecil.                      

"Lo udah lupa ingatan? Kan lo yang nabrak gue dan gue gak segitu bodohnya untuk gak ngeliat orang yang nabrak gue" ucap Raja.

Raina hanya mengangguk samar dengan wajah cemberutnya.

"Sekali lagi makasih kak dan maaf buat kejadian tadi pagi" ucap Raina.

Yang terlihat konyol di hadapan Raja atas segala pertanyaannya tadi.

Dan detik itu juga Keyra muncul dari balik pintu. Ternyata ia yang sedang bertugas menjaga uks hari ini.

"Yaudah gue pergi" ucap Raja berbalik meninggalkan Raina yang menatap punggungnya.

Sama halnya, Raina pun kini berjalan keluar dari dalam uks namun seseorang menghalangi jalannya. Siapa lagi kalau bukan Keyra Fahira, gadis populer di SMA Kartika yang memiliki wajah yang cantik serta paras yang karismatik.

Hampir seluruh kaum adam menyukainya dan banyak digilai oleh para pentolan sekolah. Tapi, ia justru mengejar bahkan mencari perhatian Raja, sang ketua osis.

"Lo murid baru?" tanya Keyra ketus.

"Iya kak" ucap Raina.

"Gue ingetin sama lo, jangan pernah lo berani ngedekatin Raja!".

Raina tertegun beberapa saat atas pertanyaan yang dilontarkan Keyra kepada dirinya. Merasa pertanyaan itu tidak penting bagi Raina ia hanya mangut - mangut kepada Keyra. 

Raina pun menghiraukan pertanyaan tersebut lalu melangkahkan kakinya melewati Keyra. Namun, Keyra tak membiarkannya begitu saja. Karena merasa diabaikan Keyra membentak Raina.

MELANGKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang