Ini adalah anugrah indah bagi semua murid di kelas. Jadi jadwal belajar akan dikosongkan setidaknya selama 2 jam kedepan. Berbagai kegiatan di lakukan oleh masing-masing murid di kelas. Ada yang berkumpul di pojok ruangan sambil bermain game di ponsel mereka, bergosip riah, dan ada yang memilih tidur di kursi yang sudah disusun rapih.
Sedangkan Raina duduk manis di kursinya sembari melihat ponsel yang ia genggam. 20 menit telah berlalu kini Raina mulai dilanda yang namanya kebosanan dan seketika perutnya pun sudah berbunyi meronta-ronta untuk di isi makanan. Ia menoleh ke arah Gita yang masih fokus terhadap ponselnya.
"Ta, ke kantin yuk. Gue lapar banget ni!" rayu Raina.
"Gak deh Rain. Gue mager lu aja ya" balas Gita dan kembali fokus kepada ponselnya.
"Lu gak lapar apa Ta?" lanjut Raina.
"Astaga gue kan lagi diet Raina" ucap Gita santai.
"Mati tau rasa lu Ta" ucap Raina nyinyir.
"Nanti gue mati lu kangen rain. Kan bisa berabeh ntar urusannya" ucapnya sambil tertawa pelan.
Raut wajah Raina berubah kecut dan ia hanya bisa mendengus kesal jika sudah seperti ini. Ia pun bergegas berjalan keluar kelas dan menuju kantin. Sesampainya di sana Raina menyipitkan mata dalam-dalam melihat Aldo dan para sahabatnya.
Raina terkekeh kecil detik itu juga, ada yang unik kali ini bagi Raina. Ya, Aldo yang sedang duduk di kantin sambil meminum sekotak susu rasa strawberry sedangkan teman-temannya meminum minuman kaleng.
Terlihat aneh memang tapi hal itu mengesankan bagi seorang Raina. Ada yang berbeda dengan Aldo meskipun dia terlihat sinis terhadap orang lain tapi dia memiliki sisi manis yang tak orang lain tau akan hal itu.
Raina melangkah memberanikan diri untuk melewati geng Aldo. Tapi dihiraukan begitu saja oleh mereka.
VOTE DAN KOMEN, MAKASIH:)
To be continued...
5 JULI 2016

KAMU SEDANG MEMBACA
MELANGKAH
Novela JuvenilOrang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi, bagaimana cara menjelaskan pertemuan - pertemuan selanjutnya? Apakah tuhan ikut campur di dalamnya? Raina Abrina Rafaela - Awalnya cuek, gak peduli, bodo amat, dan acuh! Namun, entah kenapa, tu...