Dream is Beginning

898 43 3
                                    

Chapter 1

Tiba –tiba seorang wanita terbangun dari tidurnya "hah..hah..hah.. mimpi itu lagi,kenapa selalu sampai situ, padahal aku selalu menantikan kelanjutannya, dia tampak seperti wanita rambutnya tergerai panjang bahkan lebih panjang dari rambut ku, tapi dari suara nya jelas sekali kalau dia itu laki-laki, aduuh..sudahlah itu hanya mimpi anggap saja bunga tidur " lalu dia kembali menarik selimutnya sebelum terpejam dia sedikit melirik jam yang tegantung didinding kamarnya menunjukkan pukul 02 .09 diwaktu yang sama pula ia mendengar ketukan pintunya, ketukan itu cukup kuat dan telinganya tak asing juga mendengar suara orang ramai sepertinya berkeliaran disekitar apartemennya gadis itu pun beringsut turun dari tempat tidurnya kemudian sedikit merapikan bajunya lalu bergegas turun kebawah berharap tak terjadi apapun diluar sana.

Gadis tersebut membuka pintu sekelompok orang berbaju seragam langsung memasuki rumah nya tanpa permisi dan iamelihat banyak orang berkeliaran didepan apartemennya bukan hanya tetangga tetapijuga ada petugas kepolisian dan seseorang yang ia kenal menarik tangannya yang tak lain tak bukan adalah satpam disekitar kompleks tersebut "nona tenten apa anda baik-baik saja?" "s-saya baik paman horu, memangnya ada apa? Kenapa orang –orang itu masuk seenaknya kedalam rumah ku?" "syukurlah.. " gadis itu mengernyit sambil menatap dalam orang tua dihadapannya "wajah paman pucat , lebih baik kita bicara sambil duduk " gadis yang ternyata bernama tenten itu pun mengajak sang satpam duduk dibangku teras nya lalu sang satpam mulai menceritakannya "tadi saat ronda kami melihat ada sesosok mahluk bersayap yang tengah berada diatas atap apartemen nona, kami kira itu hanya halusinasi kami saja tetapi ternyata itu nyata lalu kami segera menghubungi polisi dan mencoba menghubungi telepon rumah nona, tapi nona tidak menjawab saat polisi datang, kami sudah tak menemukan apapun lagi disitu , jadi kami pikir mahluk itu sudah masuk kedalam apartemen nona,sebab itulah kami menggedor pintu nona, sebelumnya maaf telah mengganggu tidur nona" gadis itu kembali mencerna setiap kata yang paman tersebut keluarkan namun ada sedikit rasa tidak percaya dalam hatinya "apa benar yang seperti itu masih ada?" "nona?" karena masih terlarut didalam pikirannya dia sampai tak mendengar paman tersebut berbicara kepadanya "nonaa?" "eh- i iya, maaf paman bilang apa tadi?" orang tua itu tersenyum lembut kearah tenten "hmm... kau pasti masih mengantuk," tenten menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu tersenyum "tidak kok paman" "apa nona tidak mendengar sesuatu diatap dari dalam kamar nona?" "tidak ada paman mungkin aku tidur terlalu lepap sampai tak dengar apapun" tiba – tiba ada suara berat yang menyapa tenten, orang berseragam dan bertubuh kekar itu mendekati mereka dan mengulurkan tangannya "nona tenten , maaf sudah mengganggu tidur anda sebelumnya " tenten dan horu pun berdiri dan langsung menjabat tangan orang yang menyapa nya yang ternyata petugas kepolisian yang tak lain tak bukan adalah ayah sahabatnya, "iya tidak masalah tuan, apa yang tuan cari ada didalam?""sepertinya ia tak mengenal ku" batinnya, "tidak ,kami tak menemukan apapun, hanya sehelai bulu ini yang kami temukan dan kami akan menelitinya" petugas tersebut memperlihatkan sebuah kotak yang berisi sehelai bulu yang cukup besar yang panjangnya kira-kira 30 cm berwarna putih kecoklatan yang tanpak masih segar, mata tenten tak lepas dari bulu itu sampai akhirnya sang petugas tersebut menutup kotak tersebut "hmm.. baiklah kami permisi dulu nona, kalau ada sesuatu yang mencurigakan anda bisa hubungi kantor kami" lalu dia memberikan kartu namanya dan berlalu dari hadapan tenten dan paman horu "saya juga permisi nona, sekali lagi maaf telah menganggu" paman horu juga pergi "iya tidak masalah paman".

Setelah keadaan sekitar kembali sunyi ia menatap sebentar kearah atap nya yang beberapa biji gentengnya sedikit bergeser, dalam hatinya ia berkata "apa iya itu benar-benar mahluk bersayap?,untuk apa dia berada diatap ku?" ia pun melangkahkan kakinya kembali memasuki apartemennya dan mengunci pintu, lalu perlahan menaiki anak tangga dengan pikiran yang dipenuhi mahluk aneh tadi"apa sebenarnya itu?, apa itu burung raksasa?, atau itu hanya orang iseng yang memakai kostum dan ingin mencuri disini?", entahlah ia pun tak tau. Setibanya dikamar ia mengunci pintu dan merebah kan dirinya yang juga sudah mengantuk lalu ia menarik selimutnya dan melirik jam yang menunjukkan pukul 02.29 lalu perlahan pandangan nya mulai kabur dan manik coklat itu pun tertutup sempurna diiringi dengan helaan nafas nya yang teratur, tanpa ia sadari sepasang mata amethys tengah memperhatikannya.

......

Sang surya sudah menampakkan dirinya sejak sejam lalu, burung-burung sudah pergi mencari makan, serta tetesan embun diatas daun hijau yang lembap sudah terlihat pagi itu, namun Seorang gadis masih tengah meringkuk dikasurnya, tanpa mempedulikan jam beker yang dari tadi sudah berusaha membangunkan nya ,alaram itu berbunyi untuk yang kesekian kalinya barulah ia mulai duduk dan sebelah tangannya mengucek mata nya sedang yang satu nya tengah meraih jam beker tersebut dan mematikannya, manik coklatnya perlahan membuka malas dan melirik jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 06.19 , matanya seketika melebar melihat jam tersebut lalu tanpa menghirau kan mata kantuknya lagi ia langsung berlari memasuki kamar mandi. Tak berapa lama ia keluar dari kamar dan sudah mengenakkan seragam lengkap hanya saja perut nya masih kosong , ia segera berlari menuju dapur dan meraih roti dan selai ,lalu langsung ia lahap tanpa duduk dimeja sambil sesekali melirik jam tangannya ,seakan ia sedang berlomba lari dengan waktu setelah meneguk segelas air ia bergegas mengenakkan sepatu nya , baru saja ia hendak keluar manik coklatnya tak sengaja menangkap sebuah lukisan didinding yang baru pertama kali ia lihat berada disitu,seingatnya ia tak pernah beli lukisan baru, lagipula lukisan itu aneh dan tampak nyata, ia pun perlahan mendekati lukisan itu yang menunjukkan seorang yang ia yakin adalah pria,tengah membelakanginya punggungnya tak terlihat karena ditutupi oleh sayap yang besar namun kepalanya menoleh kearah gadis itu, perlahan tapi pasti tangan kanannya bergerak ingin menyentuh lukisan yang terlihat nyata itu tapi tiba-tiba entah kecepatan dari mana ,pria yang ada pada gambar itu sudah berada dihadapannya dan menggenggam tangan kanannya sedikit kuat, mata gadis ituseketika melebar, wajahnya memucat, tubuhnya gemetar dan darahnya berdesir hebat menyaksikan apa yang barusan terjadi ditambah lagi pria itu menatap tajam kearah matanya membuat jantungnya seakan berhenti berdetak "manik amethyis.." itulah yang ia ingat sebelum akhirnya tubuhnya ambruk kelantai.

......

A Sheet Of Feather [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang