Chapter 3 -O-

645 49 7
                                    


Memories

SMA Kyungjoo

....

Neol mollae dwieseo sumeo bomyeo
Sori eobsi neoreul bulleo bomyeo
Mame eobseotdeon chagaun maltu cheoreopdeon jajonsimman isseotdeon
Nae saengae neon gajang areumdapdeon sonyeoyeosseo
Nae saengaee gajang haengbokhaetdeon seolleimeul jwosseo
Jigeumdo geu sigani areumdapge apeuda
Niga geuriwo nan
Niga geuriwo nan

(Infiite - Memories)

"Jaaa... itulah request lagu dari Jaesook kelas 3B. Wah sepertinya kau sedang jatuh cinta ya, Jaesook-ssi. Langsung saja nyatakan cinta padanya, jangan jadi pengecut. Gadismu tidak akan tau seberapa besar cintamu hingga kau mengatakannya. Well, terimakasih untuk seluruh pendengar. Semoga hari kalian menyenangkan. Kim Sunggyu, 3A, dari Radio Kyungjoo pamit yaa.. Annyeong yeoreobun."

Seperti hari-hari biasanya, saat istrihat pagi, Radio SMA Kyungjoo akan siaran langsung. Di SMA itu memang terdapat ruang khusus siaran. Radio lokal itu jadi idola murid SMA bahkan dari sekolah lain. Ya. Karena suara manis khas si penyiar. Namanya Kim Sunggyu. Murid teladan yang kecerdasannya diatas rata-rata. Dengan otak cemerlang, wajah tampan, dan tubuh proporsional, dia berhasil jadi namja idola di SMA Kyungjoo. Tiap kali selesai siaran, di depan ruangan siaran selalu banyak kado-kado, rangkaian bunga, coklat dan surat dari fans yang menyebut dirinya Kyuzizi. Tidak sedikit Sunggyu mendapat mengakuan cinta dari pada gadis, tapi jawabannya selalu sama..

'Sudah ada seseorang dihatiku'

==

Sunggyu

'Gigi ya.. ayo pergi jalan-jalan. Aku baru terima honorku hari ini'

Hari ini aku terima honorku sebagai penyiar radio sekolah. Aku ingin mengajak kekasihku jalan-jalan. Aku ini bukanlah anak orang kaya, untuk bisa bersenang-senang, hanya honorku yang bisa kuandalkan.

Sudah setahun aku menjalin hubungan dengan kekasihku. Kim Eungi. Dia gadis biasa yang baik, periang dan cerdas. Aku mencintainya. Dan kami saling mencintai. Kukirimkan sebuah pesan singkat mengajaknya jalan-jalan, semoga kali ini tidak ditolaknya. Biasanya aku harus pakai ancaman meski hanya untuk bisa jalan-jalan dengannya.

Tidak lama kemudian.

'Eoh.. bertemu dimana?'

Tidak biasanya dia langsung menjawab SMS ku.

'Tidak. Aku akan menjemputmu. Tunggu saja jam 04 sore ini ya, saranghae~~'

Reaksinya yang dingin, tidak belagak manja, benar-benar manis menurutku. Karena meski begitu bisa kurasakan perhatiannya padaku. Mengingatkanku waktu makan, tidak lupa mengirimkan pesan semangat tiap pagi dan selalu percaya padaku. Gadis unik. Aku mencintainya.

Jam 04 sore - depan rumah Gigi

"Ya.. kau sudah sampai? Dari kapan? Kenapa tidak beritahu aku, Oppa?"

"Aku sudah kirim telepati padamu, hati-ke-hati, hehe", jawabku sambil mengacak sedikit rambutnya.

"Ish... Aneh. Kita mau pergi kemana, Oppa?", Gigi sibuk merapikan rambutnya yang kuacak. Wajahnya setengah ditekut. Lucu sekali.

"Aishh...Menggemaskan sekali." Kucubit pipi kanannya. "Bisakah kau tidak bertanya dan ikut saja? Aku tidak akan menculikmu, tenanglah nona"

Sore ini rencananya aku ingin mengajaknya ke Myeongdong. Agak jauh memang dari rumah kami. Tapi disana terkenal dengan tempat dating terseru. Aku ingin makan tteokpeokki pedas, odeng, dan es krim bersamanya. Setelah itu membuat kenangan dengan foto sticker. Pergi ke karaoke. Ahh banyak yang bisa aku lakukan saat bersamanya. Membayangkannya saja sudah menyenangkan.

It Has To Be YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang