Chapter 11 - Dream

534 43 2
                                    

=========== Dream ===========


"Gi.. Eungi.. kau dimana?" Woohyun meneriakkan nama Eungi. Memenuhi seisi rumah saat matahari pun masih belum terbit.

"Jangan bercanda! Tidak lucu!" Teriaknya lagi.

Ditemukannya secarik kertas di meja makan. Lututnya lemas seketika yang membuat tubuhnya terjatuh ke lantai.

"Kau... dimana?"

Woohyun lalu menangis sejadi-jadinya.

"Hyun.. Hyun, sadarlah." Eungi mengguncangkan tubuh Woohyun yang sedari tadi mengigau tak karuan. 

"Eungi..."

"Yah! Kau dimana?"

"Jangan pergi..."

Eungi merengkuh belakang kepala Woohyun lalu mendekapnya hangat. Woohyun pasti sedang mimpi sangat buruk.

Tapi kenapa memanggil namaku?


=========== Dream ==========

Woohyun terbangun keesokan harinya. Keningnya basah keringat. Tubuhnya demam. Betapa damainya saat dia membuka mata disambut pemandangan sejuk wajah Eungi yang sedang tertidur pulas sambil memeluknya. Memandang wajah tertidur istrinya membuatnya sadar bahwa semalam hanyalah mimpi buruk. Eungi ada di sisinya. Dia lalu mengeratkan pelukannya seolah takut mimpinya jadi nyata.

"Kau sudah bangun, Hyun?" Eungi terbangun tak lama setelahnya. Mengerjap beberapa kali untuk mengumpulkan seluruh nyawanya. 

"Emm... Kau tidak bekerja hari ini?"

"Kerja kok" jawab Eungi sambil meletakkan telapak tangannya di kening Woohyun.
"Hyun, kau sepertinya demam, keningmu berkeringat."

"Ehm... badanku rasanya sedang tak enak."

"Semalaman kau bermimpi apa sampai teriak-teriak memanggil namaku?" tanya Eungi yang kemudian menopang tubuh dengan sebelah sikunya. 

Woohyun menghela napas panjang. "Kau menghilang entah kemana. Setelah aku menangis kau kembali, mencium pipiku lalu pergi begitu saja."

"Benarkah? Berarti aku akan pergi sebentar lagi." Eungi mengecup pipi Woohyun.

"Ya-ah! Ini bukan lelucon Kim Eungi." Woohyun mempoutkan bibirnya sok manja. Sedetik kemudian raut wajahnya berubah panik. "Hey kau mau pergi kemana?" 

Eungi beranjak dari tempat tidur lalu kembali dengan sebungkus plester kompres di tangannya, "Nah. Pakai ini demammu akan cepat turun" tuturnya sambil menempelkan plester ke kening Woohyun.

"Kau membuatku hampir kena serangan jantung, Gi." gumamnya kesal. "Tapi aku bukan bayi. Mana mungkin mempan?" protes Woohyun yang berusaha melepas plester kompres dari keningnya.

"Sushh! Diamlah. Tidur lagi masih terlalu pagi, aku akan buat sarapan."

Woohyun menahan tangan Eungi tepat sebelum dia melangkah,

"Jangan pergi kemana-mana, janji hanya buat sarapan saja" pinta Woohyun dibarengi seringai manja di wajahnya.

"Araseo. Kau ini kenapa sih, itu kan cuma mimpi Hyun. Lagipula di luar masih gelap." Eungi menepis pelan tangan Woohyun darinya, lalu segera menuju dapur.

It Has To Be YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang