(poor) ANNIVERSARY

136 24 8
                                    

Nathan POV

Pukul 07:15, pagi yang cerah untuk ku awali dengan semangat yang sedang bergejolak.
Aku mengemudikan mobilku memasuki rumah besar milik keluarga Granger ini dengan pelan, memberhetikan mobilku didepan sebuah garasi mobil keluarga Granger.

Sorot mataku terjatuh pada wanita yang sedang memakai sweater berwarna merah marun dipadukan rok berwarna hitam nya diatas lutut. Manis sekali. Mataku tak henti menatapnya diiringi dengan langkahan kaki ku yang mantap menuju ke arahnya.

Rambut panjang curly yang selalu membuatku ingin membelai nya, lalu semua kecantikan yang ia miliki membuatku dapat memastikan bahwa ia lah orang yang sedang ku cari dan dengan mudah bisa kutemukan. Seperti jodoh bukan?

"i miss you.."
ia yang tak menyadari bahwa aku sedari tadi sudah berada dibelakang tubuh mungil nya harus terkejut saat mendengar sebuah bisikkan tepat mendarat ditelinga nya.

ia membalikan tubuh nya. tak menyangka bahwa aku adalah sumber dari bisikan itu, ia terkejut dan bisikan itu membuatnya hampir saja terselungkup kebelakang saat memandang wajahku. Aku menahan punggungnya, seketika saja pandangan kami beradu.

ia mendorongku dengan kesal. Aku tahu hal ini pasti akan terjadi. Dan ia berniat untuk meninggalkan ku seolah olah aku ini tanaman yang baru saja ia siarami, bahkan lebih rendah daripada tanaman itu, tak perlu dihiraukan.

"baby.."

"Kau tak tahu saat ini kita sedang dalam situasi apa? jangan menemuiku! aku tak mau melihatmu." Ujar nya sambil melepaskan tanganku yang menarik lembut lengannya.

"Tidak mau. Kau, ikut aku sekarang."

"Nathan!" bentak nya mencoba melepaskan tarikan tanganku yang ingin membawanya kedalam mobilku. Ia tak berhenti bercoletah memohon padaku untuk melepaskannya.

Aku memaksanya memasuki mobilku. Aku menutup keras pintu mobilku ketika ia sudah benar benar berada didalam. Aku segera menuju kursi ku, lalu segera mengemudikan mobilku membawanya pergi.

"Kau tuli atau apa?"

"Nathan!"

"Turunkan aku,aku harus mengerjakan sesuatu. Kau tak seharusnya membawaku seperti ini..."

"Nathan!"

Dia tak henti mengomeliku. Suara lembut yang biasanya mengabseni telingaku harus tergantikan oleh nada suaranya yang lebih tajam menghujatku.

"Pasang safetybelt mu, aluna." Perintahku saat aku baru saja mau menginjak gas mobilku untuk meninggalkan rumah ini.

ia tak melakukannya, ia wanitaku yang keras kepala masih terus berusaha membuka pintu mobil berharap agar aku membukannya.

Amarahku sedikit terangkat ketika melihatnya yang tak henti-henti nya membantahku, aku langsung mendekatkan diriku ke wajahnya, lalu tanganku mengambil safetybelt disamping kirinya yang tak terpasang.

"Diam atau aku cium?!" Perintah ku padanya ketika wajahku hanya tersisa beberapa centi saja dengannya.

dia yang tadinya meronta-ronta seperti ingin menerobos keluar dari mobilku, tiba tiba saja langsung terdiam karena perlakuan ku. Mata bulat dipadukan bulu mata lentiknya itu memandang takut ke arahku, bibir mungil berwana merah muda yang selalu menggodaku sudah berada tepat dihadapanku,jika sedikit saja ku majukan kepalaku, habis dia!

ia menundukan kepalanya, ia mengalah dan lebih memilih untuk mengunci mulutnya berusaha untuk diam karena takut jika aku benar benar melakukan hal yang sangat ia benci.

Aku mengembalikan posisiku ke tempat pengemudi setelah memasangkan nya safetybelt dan membuatnya diam, ku injak pedal gas ku, dan rumah megah bernuansa putih itu semakin lama hilang dari pandangan kami seiring berjalan nya mobilku.

YOUR LOVE IS MY DRUG [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang