(poor) ANNIVERSARY 2

118 21 11
                                    

Mata ku menatap kosong hamparan kolam air yang ada disampingku, dan berharap bisa dengan ajaib hilang dari tempat ini. Sesekali aku melirik nathan, dan berharap pula dia bisa dengan ajaib hilang dari pandanganku saat ini juga.

Memandang nya membuatku semakin bingung dan bertanya-tanya, sebenarnya apa makna dari anniversary baginya? entahlah. Batinku beropini, bahwa hari anniversary adalah hari yang tepat untuk membuatku dilanda emosi. Bayangkan saja, satu harian ini dia tak henti henti nya membuatku kisruh, marah. Jadi itu makna dari hari anniversary baginya? Jadi ini tujuan nya?

What the hell, nathan!

Ingin ku lepas belaian lembut tangannya, tapi entah mengapa setiap gesekan di tanganku yang ditimbulkan nya semakin membuaku sulit untuk melepaskannya.

"Aluna .. " suara seseorang yang tak asing di telingaku sedang menegur ku.

Berat rasanya untuk merespond nya, bahkan mengarahkan mata ku untuk menatap nya pun terlalu menyakitkan.

"Aluna, please .. I just .. "

"Aluna ... " ia mengambil ahli tanganku, melepas belain lembut nathan dariku. aku sedari tadi tak bisa menatap nya bagi ku menatap nya sama saja menyakiti hati ku sendiri, aku membuang muka ku darinya, ia memegang tanganku dan berucap dengan intonasi nya yang menunjukkan bahwa ia dalam beberapa detik kedepan akan mengeluarkan air mata.

"I know isn't easy for you to forgive my mistake, but please aku disini hanya ingin menyampaikan penyesalan ku kepada mu, aku udah menggap salah jalan fikiran mu yang membuat ku menyesal, aku salah menilai suatu kebahagian, al .. "

"Kamu benar, luna. Mencintai seseorang dengan tulus berbeda dengan mencintai hanya karena hawa nafsu. Al, aku putus dengan zayn. Dia meninggalkan aku, aku menyesal al, aku fikir apa yang aku lakuin selama ini saat bersamanya adalah kebahagian, aku fikir apa yang aku rela kan untuk nya dan apa yang aku berikan untuk nya adalah salah satu cara supaya aku bisa membalas rasa cinta nya kepadaku, ternyata aku salah, aku hanya dijadikan sebagai mainan nafsu nya! Ini menyakitkan aluna ... "

Isakan nya seperti sedang menyetrum tubuh ku yang sedang tegang mendengar penjelasannya. ia terduduk lemah dengan butiran kristal yang sudah hancur mengalir dari kelopak matanya, aku masih dengan pendirian ku tidak ingin menatapnya.

Aku memejam kan mataku, bisa merasakan perasaan sakitnya. mataku mulai berkaca-kaca, karena diriku sudah bisa menyimpulkan suatu hal yang tidak beres sedang terjadi padanya.

"Dari awal aku sudah mempersiapkan diriku jika kelak dia meninggalkan ku aku akan rela mendapatkan hukuman apapun, tetapi aku tak pernah tahu bahwa rasanya akan semenyakitkan ini, aluna , ini menyakitkan .. Aku tak tahu harus apa, bagiku semua ini tak ada artinya, penyesalan ini terlalu .. Bajingan! Hidup ku! Brengsek ... "

"maria, stop! Hentikan, mar!" suara nathan menegang bangkit dari tempat duduk nya mengikuti maria yang tergeletak di lantai.

"Aku benci ini, nath. Biarkan saja dia mati ... " teriak histeris maria sambil memukul mukul bagian perutnya, semua mata tertuju padanya.

"Maria,stop! Hentikan perbuatan gilamu! Kau akan membunuh janin mu! Dia tak bersalah! Hentikan!" Suara amukan nathan terdengar di telingaku.

Mataku terbelalak dengan amukan nathan, air mataku tak bisa ku tahan lagi.
Aku berharap bahwa semua ini hanyalah mimpi buruk dan aku ingin segera terbangun, dan melupakan semua hal gila ini. Berharap bahwa nathan hanya salah berucap, bahkan aku berharap bahwa telingaku untuk saat ini sedang dalam kondisi tak baik.

Pada kenyataan nya ini semua nyata, kenyataan pahit yang memukul keras batin ku.

"Maria! Sadar lah!"

YOUR LOVE IS MY DRUG [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang