Suprise after suprise

142 8 1
                                    

Hai guys, jadi sosok Aluna Ralina itu aku gambar kan seperti Maudy Ayunda ya.
Cukup lama buat aku jatuhkan pilihan aku ke sosok wanita indonesia yang cantik menarik dan sederhana, dan pada akhirnya aku pilih dia. Hehe! Semoga kalian suka ya. Cek pict.

Suara gerakan sendok yang sedang mengaduk sebuah susu hangat terdengar menyengat di dapur ini, bi minah disampingku sedang sibuk membuat sebuah nasi goreng ditambah telur dadar bayam menambah kenikmatan nasi goreng itu.

Aku menghentikan gerakan tanganku setelah merasa bahwa susu itu sudah teraduk merata.

"Nona aluna yang akan mengantar hidangan ini kepadanya, bukan?"

dalam sekejap aku langsung menoleh kepadanya, semburan rasa lelah kudapatkan ketika memandang wajah nya, aku menyerngitkan dahiku sebelum membalas ucapannya.

"Mengapa harus diantar?"

"Tadi bibi sudah ke kamar nya, menyuruh nya makan malam, tetapi ia menolak dan meminta bibi untuk mengantar kan makanan nya ke kamar saja."

Aku berfikir sejenak, lalu mengangguk kaku kepada bi minah. Terlalu enggan rasanya mau mengantar kan makanan ini kepadanya, padahal hanya mengantarkan saja. Rasanya, bertemu dengan nya membuatku harus bergidik malu karena teringat lagi kejadian tadi sore di taman hiburan.

Bayangan saat bibir tipis miliknya menyentuh bibirku kembli terulang-ulang, bergema di otak ku, aku tak bisa membendung perasaan aneh yang bergejolak di diriku saat junior melakukannya, detakan jantung yang luar biasa disetiap kecupan manja nya, membuatku seperti sedang melayang. Aku tak bisa menghelak perlakuan bibir nya yang sangat lembut padaku.

Aku merasakan kembali saat dimana tangannya meremas dengan pelan lingkaran pinggangku, bagaimana caranya ia mengelus lembut permukaan perut ku, bersatu padu bagaikan irama panas disetiap kecupannya. Tak ada lelaki lain yang pernah senekat itu padaku, ia lah yang pertama. Anak muda tampan keturunan inggris itu, mencuri semua debaran nikmat di hatiku. Oh tuhan? Apa aku salah jika aku menyatakan bahwa semua yang dilakukannya terasa manis dan nikmat?

Setan mana yang saat ini membuat ku harus merasakan rasa panas di pipi ku saat aku memikir kan kejadian itu, pipiku terasa menghangat, ada sengatan aneh yang membuatku tersipu malu tapi tak bisa ku ragukan kalau aku menyukai nya. Menyukai kecupan itu.



Kaki ku terus melangkah menuju kamar junior dan ditanganku sudah memegang sebuah talam yang berisi makanan dan minuman sebagai makan malamnya. Pintu kamar nya terbuka, hal itu membuatku mudah untuk langsung masuk ke kamarnya tanpa kesusahan lagi untuk membuka pintu nya saat tanganku sudah penuh membawa talam ini.

"Time to dinner." Ucap ku didepan pintu nya saat ku dapatkan dia sedang duduk diujung tempat tidurnya dan matanya terpaku pada sebuah buku besar, ah tidak, itu adalah sebuah album.

Ia langsung mengangkat kepalanya, memandang ke arahku. Dan tersenyum.

"Come here, sugar." Sahut nya singkat mempersilah kan ku.

Aku duduk disamping nya, berniat memberikan nampan itu padanya, ia terlalu fokus pada album itu yang memperlihatkan beberapa lembar foto.

"Sedang apa?" Tanya ku basa-basi. Aku memberanikan diri bertanya walaupun aku tak bisa menghelak ada perasaan kaku jika aku berada didekatnya, aroma maskulin tubuh nya menyengat di hidung ku, aku tahu ia baru saja selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang masih tersirat basah. Ia sedang mengenakan kaos berwarna putih serta celana casual santai selutut nya berwarna coklat muda.

ia memandang ku, dan memiring kan sedikit album itu ke arah ku, mempersilah kan ku untuk melihat dengan leluasa. Dia menggeserkan sedikit tubuh nya ke arah ku, membuang jauh jarak diantara kami.

YOUR LOVE IS MY DRUG [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang