Does it take your breath away?

182 66 11
                                    

Hallo pembaca setiaku,di bagian ini aku bikin sedikit lebih pendek ya hehe<3
           •••••HAPPY READING••••

"Arrrrrrrrgggghhhhh!!!" Teriakku kesal didepan laptop berwarna putih milikku. Aku meneriaki benda mati itu seolah olah dia yang salah dalam situasi saat ini.

Aku baru saja menghubungi professor ku untuk memberitahu beberapa hal yang sudah terjadi pada junior. Jawaban yang ku harapkan darinya ternyata tak sesuai ekspetasiku. dia berkata bahwa semua itu belum menunjukan bahwa junior akan sembuh. semua itu hanyalah respond alami yang akan terjadi jika si penderita dipaksa untuk melakukan suatu hal tersebut.

Apa? Memaksa?
Aku tak pernah memaksa junior.
Aku hanya membuatnya luluh,dan menjelaskan bahwa kecemasan yang membutakannya itu semua nya hanyalah angan belaka. Tak ada yang perlu ditakuti. kau hanya perlu berjuang untuk melupakan masa lalu mu yang pedih itu. Aku tak pernah memaksanya.

Lalu professor ku sangat marah ketika mengetahui bahwa aku tak pernah memberikan sebuah obat kepada nathan.

Apa salahnya jika aku menginginkan dia sembuh alami tanpa bantuan obat yang rata rata memiliki dosis tinggi. Aku menyengajakan tidak memberi nya obat,aku hanya menginginkan dan membuktikan bahwa obat bukan satu satu nya cara dalam proses penyembuhan.

Wahai professor,ku?
Apa yang terjadi denganmu.

Aku menutup keras laptopku.mencoba melupakan semuanya dan menjalani semua nya dengan lebih lapang dada.
Aku menyembunyikan wajahku dibalik bantal berharap bisa terlelap dalam sebuah mimpi yang indah dan bertemu hari esok yang akan lebih menantang.

Tuttt!!! Tuttt!! Tuttt!!

Suara itu lagi yang harus mengganggu mataku yang sudah mulai terlelap.aku melempar kesal bantal yang sedari tadi menutup wajahku.
Ku ambil telefonku,dan menatap layar nya dengan malas.

Tetapi mataku langsung saja terbelalak saat membaca nama penelfon tersebut.

"Mamah!!!!!!!"
Suaraku memenuhi keseluruhan kamar ini.ku bungkam mulutku lagi saat tersadar bahwa suaraku sangat mengganggu semua benda mati yang ada disekitarku.

"mamah, aku merindukanmu.."

"kau ini,jangan berteriak! bibirmu seperti tepat di telinga mamah lalu kau berteriak. Seperti ingin menerkam mamah." ujar wanita yang amat ku sayangi itu.aaaah! Suara lembut nya yang selalu bisa menenangkan ku! Sudah berapa lama aku tak bertemu dengannya.

Semenjak aku kuliah dijurusan psikiater.aku harus merelakan hubungan jarak jauh harus terjadi antara diriku sendiri dengan keluargaku. Ayah,mamah,dan adik cantik super nyebelin ku yang masih SMA, aku harus rela berjauhan dengan mereka. Mereka yang sedang berada di kampung halamanku, jawa! ( hihi aku wong jowo loh), dan aku yang harus meraih masa depanku yang masih tak terlihat apa kah akan sukses atau tidak, di kota jakarta ini.

"iya deh,habis kan aluna kangen binggow! Mom,ada apa nelfon malam malam begini?."

"Ya emang nya cuman kamu saja yang bisa kangen, kita semua juga kangen kamu tahu!"

"Mamah,aku ingin menangis..."

"Itu hobby mu,sayang. Aduh,mamah ini menghubungimu bukan untuk membuatmu menangis."

"Tidak bisa mah, aku sudah menangis."

"Manja mu ini tidak pernah berubah."

"Mom,peluk aku.."

"Mom sudah memeluk mu dengan doa,sayang. Selalu.."

"Mom..aluna ingin pulang."

"Kau ini berbicara apa sih. Kau sedang kuliah disana,ayah,mamah,adik semuanya baik baik disini. Kau jangan mengecewakan keluarga. Kau harus sukses disana..."

YOUR LOVE IS MY DRUG [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang