Senyumku tah henti mengikuti setiap langkahan kaki ku menuju pintu utama rumah ini. Sebucket bunga pemberian nathan masih terbungkus rapi di tanganku, tak heran jika hidungku selalu ingin mencicipi aroma segar nya bunga ini.
Batinku berinteraksi, ternyata nathan tidak seburuk yang ku fikirkan. Ckckck! Not bad, dan aku tak bisa menghelak bahwa sesungguhnya aku sangat menyukai lelaki romantis. Lelaki romantis itu, tidak hanya bisa membuat kita merasa jatuh cinta berkali-kali, tetapi bisa pula membuat kita seperti sedang melayang dibuatnya. Ini bukan pertama kalinya nathan memberiku bunga, sudah cukup sering. Tetapi entah mengapa ini terasa lebih istimewah.
Kaki ku terhenti sejenak dan senyumku luntur akibat kehadirannya bi minah yang sedang kalang kabut menuju padaku. Keringat bercucuran di dahi nya, membuatku sedikit panik dengan keadaannya.
Tanpa fikir panjang lagi, setelah mendengar penjelasan nya, kaki ku langsung terguncang berlari mencari sumber teriakan seorang lelaki yang amat ku kenal. Bunga pemberian nathan yang sedari awal memikat hatiku, harus terlepas dari pelukan ku tanpa ku perdulikan.
Rasa cemas sangat menghantui aura rumah megah ini, semua penghuni rumah ini sedang berkumpul dengan perasaan campur aduk akibat kejadian saat ini. Aku membungkam mulutku, tak percaya dengan keadaan yang sedang didepan mataku.
"Junior.."
Tubuhku sedikit gemetar melihat nya.
Junior, sedang terduduk menangis histeris dilantai dengan beberapa luka ditangannya. Tangannya dipenuhi dengan darah, oh demi tuhan! Semua kristal milik mommy nya sudah hancur berkeping keping dan beberapa dari itu menusuk pergelangan tangannya.
Yatuhan! Mataku tak henti terbelalak, semua orang yang ada disini hanya terdiam membisu, terisak. Tak tahu harus berbuat apapun.
Aku mencoba mendekatinya, berjalan hati-hati melewati pecahan kristal yang berada disekitar nya. Darah segar terus mengalir dari tangannya, aku beringsut mengikuti nya yang terduduk memeluk lutut. Tubuhnya gemetar, dehaman isakan tak henti ia keluarkan.
Fikiran ku kacau, ini salahku. Oh tuhan! Demi apapun, ini salah ku!
"Junior.."
"MENJAUHLAH !!!! " teriak nya saat ia merasakan sebuah sentuhan di bahu nya. Untung saja aku masih bisa menyeimbangkan tubuhku, kalau tidak aku akan tengelam dalam pecahan kristal itu akibat teriakannya yang mampu membangunkan apa saja.
"Junior, ini kaka, tenang lah.. " suaraku bergetar, tak mampu merasakan semua ini. Bi minah dan beberapa pembantu yang lainnya sudah mengeluarkan air mata, beberapa darinya mencoba dengan pelan membersihkan pecahan keristal itu sedikit demi sedikit.
"Kau !!! " geramnya tajam.
Aku tertegun ketakutan akibt tatapan tajam itu, ia menelusuri mataku, memberikan ku sengatan menyakitkan akibat tatapan itu. Mata merah berapi itu memandang lurus kepadaku. Jarak ku dengannya tak terlalu jauh, hal itu bisa saja membuatnya menerkam ku hidup-hidup.
"Ada apa dengan mu, ini aku. Kendalikan emosi mu, junior." Ucap ku selembut mungkin.
"PERGILAH KAU!!"
"Junior..."
"PEMBOHONG!!! MENJAUHLAH!!!!" teriak nya beringas padaku. Mata tajam itu, serta aura kemarahan yang dahsyat sangat terpancar nyata. Wajah inggris miliknya yang selalu terlihat sendu kini hilang entah kemana.
"Junior, apa yang kau bicarakan? Tenang kan dirimu. Kaka tidak pernah berbohong.."
"MENJAUHLAH!!!" Balas nya tanpa memperdulikan ku. ia mencoba mengambil sebuah pecahan kristal tajam itu, dan berniat kembali menggoresnya ke lengannya. Aku terguncang ngeri, dengan spontan aku langsung menarik lengannya dan mencoba menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR LOVE IS MY DRUG [ON EDITING]
RomanceJunior kashafani granger,anak muda tampan yang mengidap gejala PSTD(post traumatic stress disorder) harus tenggelam dalam siksaan masa lalunya yang menyakitkan. Seorang mahasiswi,calon psikiater muda bernama Aluna ralina yang sedang mempersiapkan te...