PROLOG

65 2 3
                                    

Aku berlari dengan nafas terenga-enga di lorong yang sepi kabut tebal yang menyelimuti serta pekatnya gelap malam, sesekali aku menengok ke belakang memastikan sosok itu tidak membuntutiku lagi.
Aku takut hatiku gelisah aku tak tau harus berlari ke arah mana selanjutnya ingin rasanya ku berteriak namun sesuatu seperti menahanku membuatku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun.
Dan tiba-tiba aku mendengar suara yang sangat tidak asing di telinga ku.
Raungan seokor kucing dan tangan ku terasa perih.
Aauuuww...
Aku membuka mata dan melihat kucing kesayanganku sudah berada di sampingku.
"Hhuhff  Hanya mimpi "desahku

Aku segera beranjak ke wastaple dan membasuhi muka ku
Tiba-tiba aku bergidik mengingat mimpi itu , demi menetralisirkan suasana aku ke dapur menyalakan televisi dan mulai mengoles selai di roti serta membuat susu coklat .
Sambil menunggu roti yang sedang di panggang
Aku terpaku melihat berita di televisi menanyangkan tentang penemuan yang cukup mencengangkan jam tangan yang harganya puluhan juta buatan swiss di temukan peneliti di sebuah pedalaman di kaki gunung unzen , jepang.
Jam tersebut terkubur di kedalaman 5meter dengan benda lain di antaranya cermin kecil yang sudah berkarat dan liontin kuno .
Konspirasi pun mulai bermunculan para peniliti mengatakan mustahil jika jam tangan yang baru lepas  produksi beberapa bulan belakang dan bisa di kategorikan limited edition ada di zaman 150 tahun lalu .
Aku menengok rotiku sudah keluar dari pemanggang itu dan mengambilnya , kembali menuju televisi aku menarik kursi dan duduk sambil mengecek ponselku apakah ada email yang masuk.

I'm OkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang