Find me in your mind

15 2 0
                                    

Semua terlihat menikmati menu yang terhidang dengan plating yang sempurna di meja besar itu, mereka menyantapnya sambil bercerita dan sesekali tertawa seakan melupakan kejadian mengerikan di Oarai aquarium tadi.

Aku menatap ramen yang sedari tadi bau pedasnya menusuk-nusuk hidungku.

Berikan padaku jika kau tidak menginginkannya, tangan itu hendak menarik mangkuk ramenku.

Letakkan kembali atau ku patahkan lehermu jawabku.

Kira bergidik setelah mendapatkan tatapan horor dari nayla.

Yahhh jinjja.. ini sungguh enak seru mario. Dia memanggil pelayan itu dan memesan menu yang sama namun kali ini dua porsi.

Ohh mario. Apakah mulutmu akan keram jika tidak mengunyah sebanyak itu hah? Jawab Mr. Kagun membuat semua mata terkekeh menatapnya.

Pukul 22.00
 
Setelah tiba di hotel semua anggota kembali ke kamar masing-masing yang satu kamarnya di huni dua orang.

Ooenii aku minta shampo mu ya aku lupa meletakkanya dimana.

Hemmbh jawabku pelan.
Aku masih sibuk melamun dengan fikiran rumitku.

Handphone itu bergetar dan aku mengangkatnya sembari berjalan menuju balkon.

Bagaimana perjalananmu apakah menyenangkan? Suara maskulin terdengar di seberang sana.

Hembb begitulah jawabku singkat.

Kau tau aku benci khawatir sweaty jawabnya kembali dengan nada parau.

Apakah kau menangis?

Dia terkekeh ...
Ohh ayolah akan terlihat menyedihkan jika aku menangisi wanita yang selalu berlaku kejam padaku.

Aku kembali menghela nafas ...

Apa kau ingin tidur tanyanya lagi

Ya aku ingin tidur jawabku penuh rasa bersalah.

Baiklah ujarnya..

Tut.. tut... Aku mengakhiri panggilan dari bryan.

Aku merebahkan ragaku di kasur yang nyaman ini seperdetik aku seketika memejamkan indra penglihatanku.

Lagii....

Aku melihat sosok laki-laki itu, namun kali ini di situasi berbeda.

Aku berada di sebuah ruang ugd dan seseorang meneriaki namaku berkali-kali.

Aku bingung mengapa aku disini dan ini oh jubah putih yang kukenakan saat ini.
Lagi...
Aku melihat laki-laki berambut biru yang menggunakan bandana coklat itu terkulai berlumuran darah tepat dada bidang sebelah kiri.

Semua orang disekitarku panik, dan laki-laki yang meneriaki namaku tadi kini menggengam kedua lenganku dan memakiku habis-habisan.

Apa yang kau lakukan?? Mengapa kau hanya diam. Kita harus menyelamatkannya, kita tidak punya waktu banyak bentaknya.

Aku masih tidak percaya dengan situasi ini, aku sungguh tidak mengerti. Bagaimana bisa aku terjebak disituasi ini.

Dan laki-laki ini mengapa dia terluka dan apa hubungannya dia denganku hingga berkali-kali aku mencoba mencari benang merah itu namun lagi-lagi gagal.

Alarm itu berbunyi membangunkanku dari mimpi tegang semalam.

Aku berusaha mengingat apa saja yang ku mimpikan semalam dan aku mencatat semua mimpiku di dalam buku kecil yang sedang kupegang saat ini.

Kepalaku terasa sakit saat berusaha mengingat siapa saja sosok dalam mimpiku, namun aku hanya mengingat dia ya... Laki-laki berambut biru itu, siapa dia sebenarnya?? Tanya hatiku.

Aku menggambar raut wajah tampan itu, ya.. dia begitu tampan hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah satu lagi ahh rambut biru itu terlihat sangat cocok dengan kulitnya yang putih ditambah lagi bandana yang mengikat kepalanya.






I'm OkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang