Chapter6

6K 162 0
                                    

Saat membuka pintu,betapa terkejutnya ia,mulutnya menganga lebar ketika air yang baunya sangat busuk tiba-tiba terjun dari atas kepalanya.

Shit!

Siapa yang melakukan ini? Apa ini ulah wanita itu? Tapi kenapa dia melakukannya? Dan kenapa air ini sangat bau?

Oke,pertanyaan terakhir memang agak aneh. Tetapi jika kalian berada diposisi Calvin sekarang,tentu kalian juga akan bertanya-tanya tentang air yang tiba-tiba muncul begitu saja.

Lelaki berumur 24 tahun itu diam mematung di tempat tanpa pergerakan sedikit pun. Ia masih berpikir siapa orang yang berani bermain-main dengannya.

Calvin berjalan mendekati ranjang tetapi apa yang terjadi?

"Aww... sialan" Calvin meringis kesakitan saat badannya jatuh ke lantai karena terpeleset.

Ia mendengus pelan ketika melihat kelereng yang jumlahnya sangat banyak di lantai berserakan. Pria itu kembali berdiri dengan susah payah dan berjalan menuju kamar mandi.

Ia kembali dikejutkan dengan tepung terigu dan telur yang amat busuk yang muncul dari atas kepalanya.

Uugghh.. sial!

Kini ia tahu siapa dalang dari semua ini. Siapa lagi kalau bukan Karina si cewek galak seperti singa yang sudah berstatus istrinya itu?

Pasti dia marah karena handphonenya,jadinya balas dendam. Dasar anak kecil batin Calvin.

Sementara itu di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda, Karina and the geng (kecuali Vera) sedang menikmati acara minum teh sambil tertawa bersama. Betapa bahagianya mereka yang telah mengerjai Calvin habis-habisan.

"Hahaha.. pasti si Ceo dingin itu lagi bau telor"ucap Sandra seraya menuangkan teh hangat ke gelasnya.

Vera yang habis dari toilet menimpali "Bener banget. Siapa suruh cari gara-gara dengan the Lion, tuh akibatnya"

"Siapa pun yang berani macam-macam dengan kami,pasti akan menyesal nantinya. Karena kami gak suka kekerasan"

Ucapan Keke membuat smirk di wajah polos Rina. Akhirnya ia berhasil mengerjai suaminya.

Tapi,apakah ia sudah keterlaluan? Bahkan secara logis, Rina yang bersalah dalam kasus ini,karena sudah tidak sopan dengan mommy dan mertuanya. Jadi Calvin memberinya sedikit pelajaran.

Wajah Rina berubah menjadi datar tanpa ekspresi. Ia juga sudah membohongi teman-teman nya. Calvin tak pernah melakukan kekerasan dengannya sejauh ini. Mungkin setelah semuanya terbongkar Calvin akan benar-benar menyakiti dirinya. Takut akan pikirannya sendiri, ia beranjak dari sofa menuju toilet.

"Guys, gue balik duluan ya?"

"Kenapa Rin,kok cepet banget,kita baru aja mulai pestanya"ucap Sandra seraya memainkan handphone nya.

"Gue lagi sakit perut" mereka hanya ber-oh ria. Lagi-lagi Rina berbohong pada teman-teman nya.

Keke yang menyadari perubahan raut wajah Rina melontarkan pertanyaan yang membuat Rina sedikit terkejut.

"Lo baik-baik aja kan? Atau lo lagi nyembunyiin sesuatu dari kita?"

"G-gak kok. Gue baik-baik aja. Tenang aja"

"Oke deh,ntar kalau udah nyampe rumah,telfon kita ya? Kali aja Calvin nyakitin lo lagi"

Rina hanya tersenyum. Boro-boro telfon, handphone aja masih disita.

Ia pun mengambil tasnya dan segera berangkat menuju rumah mereka berdua.

Ya, Rina telah memutuskan untuk meminta maaf dengan Calvin.

My Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang