Chapter5

6.3K 169 0
                                    

Sudah satu minggu Rina meluncurkan aksi kemarahannya kepada Calvin yang tak kunjung mengembalikan handphonenya. Tak ada lagi percakapan maupun sapaan setelah kejadian beberapa waktu lalu.

Saat ini Rina sedang asyik nya mendengar lagu 'The Chainsmokers ft. Daya-Don't Let Me Down' sambil meminum secangkir kopi di sebuah Cafe. Fikirannya kembali melayang pada kejadian itu.

Flashback on

"Sandi handphonemu apa?"

Rina tak menjawab pertanyaan Calvin. Ia masih kesal dengan kelakuan Calvin yang seperti anak kecil.

"Rina nose,kau punya mulut kan?"

"Heyy!! Aku bukan Rina nose!"jawab Rina marah.

"Ya,kau Rina Nose dan aku Calvin Harris. Kita memang serasi"

"Berhenti bicaraaaa!!!"

"Baiklah,tapi beritahu sandi handphone mu dulu"ucap Calvin dengan tatapan tajam.

Rina menghela napas dan menjawabnya dengan suara yang kecil.

"TheLion2503"

"Apa? Aku tak mendengar suaramu"kata Calvin seraya menaruh tangannya di telinganya agar dapat mendengarnya.

"TheLion2503"kali ini dengan suara yang lebih tinggi dan jelas.

"Apa?"

"Kau sengaja mempermainkan ku ya?"

"Tidak,suaramu memang tidak jelas. Coba ulangi sekali lagi"

Rina pun berteriak tepat digendang kuping Calvin. "THELION2503"

"HAHAHA... The Lion? Apa itu?"Calvin tertawa terbahak-bahak membuat ia mengeluarkan air mata saking lucunya.

"Itu nama geng ku"ucap Rina dingin.

Sontak Calvin berhenti tertawa untuk mencerna kata-kata Rina. Setelah beberapa saat,ia kembali tertawa.

"Geng?Nama geng mu The Lion? Pantas saja kau sangat galak seperti singa"kata Calvin disela-sela tawaannya.

Rina yang tak terima hal itu segera keluar dari kamar dan bergegas menuju ke suatu tempat untuk mendinginkan kepalanya.

Flashback off

Baru kali ini,ada orang yang berani menghina geng nya. Tentu Rina dkk tak akan tinggal diam. Ia harus mencari cara supaya Calvin minta maaf dengannya. Katakan Rina sangat sensitif. Karena saat ini ia sedang pms plus ejekan dari Calvin membuatnya benar-benar bad mood.

"Akan kubalas kau,Calvin"Rina tak main-main dengan hal ini. Ia sangat kesal,bahkan secara tak sadar Rina menepuk meja sangat keras membuat ia menjadi pusat perhatian.

Setelah berdiam diri sesaat,sebuah ide terlintas di otak cerdas Rina.

Hahaha... hari ini,akan menjadi hari tersial mu Calvin, batin Rina sambil menggosok-gosokkan tangannya.

Rina meraih tas selempang nya dan segera pergi ke kampus,mengingat sudah beberapa hari ia tak masuk kampus dikarenakan pernikahan sialan itu.

***

14.06 Karina telah sampai di sebuah cafe terkenal untuk melepaskan penat. Ia baru saja diceramahi oleh dosennya karena keterlambatannya mengejar pelajaran.

Seperti biasanya, tempat ini selalu ramai dikunjungi dan dijadikan tempat nongkrong terutama para remaja. Meskipun Rina sudah bersuami,setidaknya wajah dan fisiknya masih menyerupai seorang gadis cantik nan polos,itu menurut Rina.

Mata Rina mencari ke sana-sini dan akhirnya menemukan teman-temannya sedang asyik bercengkrama satu sama lain.

"Hai guys.."teriak Rina membuat teman-teman nya berbalik ke arahnya.

"Rinaaa...." Keke,Sandra,dan Vera memeluknya sangat erat. Lalu menyuruh Rina duduk dan memesan.... (minuman).... favoritnya.

"Lo apa kabar?"

"Tumben lo kesini. Eh,kabarnya si ganteng gimana?"

"Masalah rumah tangga lo udah beres belom?"

Untuk pertanyaan kedua sih oke-oke aja,tapi yang ketiga.... sepertinya tak pantas untuk dijawab. Mengingat rumah tangga itu masalah pribadinya,tapi untuk para sahabatnya apa sih yang enggak?

"Pertama,gue sehat. Kedua,dia juga baik-baik saja. Ketiga..."

Rina menghela nafas sejenak lalu melanjutkan perkataan nya.

"Masalah rumah tangga itu tak akan pernah ada habisnya,itu menurut gue"

Ya,memang masalah RT Rina dan Calvin terus menerus datang tak henti-hentinya. Umur pernikahannya pun belum mencapai dua minggu. Sungguh,ia sangat lelah jika harus begini terus tiap harinya.

Seketika keadaan menjadi hening,tak ada yang berani berucap. Mereka turut merasakan kesedihan yang dialami sahabatnya yang satu ini.

"Lo yang sabar ya Rin,kita ngerti kok"ucap Sandra iba.

Yang sabar,emang Calvin udah meninggal apa?kan cuma berantem doang. Huufft..

"Eh,btw si kutu buku-Zoya- kemana?"kata Rina yang berusaha memecah keheningan.

"Ada acara keluarga katanya" Rina hanya ber-oh ria.

"Rin,kalo lo butuh temen curhat,kita siap kok dengerin lo"Keke berkata iba seakan temannya itu mengalami masalah besar.

Ini saatnya gue beraksi batin Rina dengan senyum evilnya.

Wanita itu berdehem pelan, aktingnya pun dimulai. Action!

"Guys,tau gak sih Calvin tuh main fisik sama gue.. hiks"

"Hah?! Maksud lo?"ucap mereka serempak.

"Iya.. dia pukulin gue.. sakit.. hiks.. hiks"

Haha! Air mata buaya. Keren juga akting gue,bisa jadi bintang film nih...

"Ya ampun,gue gak nyangka Calvin sejahat itu."

"Gue turut sedih sama lo Rin"

"Guys,pokoknya kita gak boleh biarin Calvin nyakitin Rina terus. Kita harus balas dendam."ucap Sandra mantap membuat Rina tersenyum kemenangan dalam hati.

***

Dengan wajah lelah Calvin menginjak kan kakinya di rumah yang terlihat begitu sepi.

Kok gelap? Rina kemana?

Ia mengecek jam tangannya menunjukkan pukul 17.32 yang berarti jam kuliah Rina telah usai dari siang tadi.

Pria itu pun berjalan menuju tangga
dengan hati-hati.

Langkahnya terhenti didepan pintu kamar mereka-Calvin dan Rina-.

Saat membuka pintu,betapa terkejutnya ia,mulutnya menganga lebar.....

TBC

***

My Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang