Aku menuju halte di dekat kampus untuk mencegat taxi, tapi setelah beberapa saat kemudian ada mobil Range Rover hitam yang berhenti tepat di halte yang sama denganku, aku seperti mengenal mobil itu. Benar saja, yang keluar dari mobil itu adalah Zayn.Dia menghampiriku.Tuhan, aku gugup saat ini, karena sebenarnya aku menyukainya sejak dulu.
"Alex kau sedang apa." Tanya Zayn sambil menatapku.
"Ehm.. aku sedang menunggu taxi." Jawabku dengan gugup.
"Bagaimana kalau aku antar kau pulang saja?" Zayn memgintrupsikanku untuk masuk kedalam mobilnya.
Ini kesempatan, aku menghembuskan nafas berat. "B- baiklah jika tidak merepotkanmu Zayn."
"Tentu saja tidak, ayo." Zayn membukakan pintu penumpang dan menyuruhku untuk masuk. Akhirnya aku masuk kedalam mobilnya.
***
Saat diperjalan aku benar-benar gugup dan jantungku berdegup kencang. Tidak ada diantara kami yang angkat bicara.
"Apa besok malam kau ada acara?" Tanya Zayn memcah keheningan.
"Tidak, kurasa." Jawabku dengan nada yang datar, tapi jantungku seperti meloncat-loncat.
"Baiklah, aku mengundangmu untuk datang ke acara pesta dirumahku." Menoleh kearahku sesaat dan kembali fokus pada jalanan.
"Baiklah, kurasa aku bisa." Menoleh kearahnya dan mengembangkan senyumku.
"Baguslah kalau begitu." Jawab Zayn sambil tersenyum lebar kearahku.
***
Aku sedang bersiap untuk pergi ke pesta Zayn. Sedikit make-up yang natural dan dress berwarna biru, membawa slingbag kecil, dan heel hitam yang tidak terlalu tinggi. Oke, aku siap sekarang, turun kebawah menggunakan lift dan menunggu taxi.
Selang beberapa menit kemudian aku naik kedalam taxi.
Aku sudah sampai di rumah Zayn, cukup besar. Dengan langkah pasti, aku masuk ke dalam dan dentungan musik pun memekakan telingaku. Saat aku masuk lebih dalam, aku bertemu dengan Vic, ternyata dia juga datang, tentu, dia kan juga teman Zayn.
"Hai Alex, kau juga diundang Zayn rupanya." Sapa Victoria sambil menghampiriku dengan segelas anggur merah ditangannya.
"Seperti yang kau lihat." Kataku sambil melipat kedua tangan ku.
"Apa dia mengundngmu secara langsung?" Tanya Vic sambil menyenggol-nyenggol lenganku.
"Ya, kemarin aku pulang bersamanya." Kataku membuang muka karena malu.
"APA!" Teriak Vic di depan telingaku. "Sepertinya kau ada kemajuan." Katanya sambil tertawa.
"Tidak, biasa saja." Kataku dengan wajah yang datar, meski sebenarnya aku sangat senang.
Tiba-tiba ada lelaki yang menghampiri aku dan Vic, tidak salah lagi dia si keriting menyebalkan, Harry.
"Haii, Alexa. Kau ada disini juga rupanya. Haha aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi." Sapanya sambil tersenyum lebar menampakkan lesung pipinya.
"Yayaya." Aku hanya bergumam tidak jelas dan membuang muka darinya. Pada saat itu juga Vic kembali menyenggol-nyenggol lemganku. "Hey, Harry kenalkan ini temanku Victoria dan Vic, kenalkan ini Harry." Mereka saling bersalaman.
"Haii, Victoria senang bisa mengenalmu."
"Haii, Harry senang juga mengenalmu." Victoria memasang senyum lebarnya, nampaknya dia senang. Aku hanya memutar bola mataku dan pergi meninggalkan mereka. Tetapi sebuah tangan menarik tanganku dengan cepat, agar aku berhenti berjalan.
"Tunggu Alex, kau mau kemana. Baru saja kita bertemu lagi dan kau sudah ingin pergi." Kata Harry sambil menaikkan satu alisnya.
"Bukan urusanmu." Dengan begitu aku langsung menepis tangannya.
"Aku ikut." Katanya sambil tersenyum lebar. Aku hanya memutar bola mataku. Harry langsung mengekoriku.
Aku menuju meja bar untuk mengambil minuman, dan duduk di kursi begitu jug Harry. Dia menyesap wine yang ada ditangannya dan menatapku.
"Mengapa kau begitu dingin..." Katanya menyesap sekali lagi wine digelasnya.
"Aku tidak perduli, karena memang beginilah sifatku. Memangnya apa pedulimu." Kataku sambil tertawa ironi dan menyeap wine yang ada di gelasku.
"Aku jadi lebih penasaran padamu, boleh kan jika aku menjadi temanmu?" Dia masih menatapku yang membuatku agak risih. Astaga mata hijaunya, sangat indah dan berbinar. Huh?! Apa-apaan aku ini.
"Ya, tentu." Kataku membuyarkan pikiranku sendiri, dan tersenyum tipis padanya.
-
-
-
-
Yuhuu, kurang greget yakk.
Sorry kalo misalkan/mungkin updatenya kelamaan, berarti lagi ga mood, gue kalo update sesuai mood aja.
Jangan lupa VOMMENTS :)TO BE CONTINUED.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Side [H.S]
Fanfiction"We are different, i don't think we can make it. " -Alexa "Thats the matter, we complete each other " -Harry