Different Side [H.S]

Chapt 6

Alexa's POV

Aku merebahkan tubuhku di kasur, sambil meghela napas panjang.

Sungguh hari yang melelahkan. Mungkin tidak akan lelah jika aku tidak bertemu pasangan baru itu.

Aku memainkan hp ku, dan tiba-tiba ada sms masuk.

from : +69 454678 *ngasal siyap

"Selamat siang Alexa, bagaimana kabarmu apa sudah baikan? Boleh aku mampir ke apartmenmu? Kebetulan aku sedang ada di daerah dekat apartmenmu"

Aku bingung, siapa orang ini? Tapi kurasa aku bisa menebaknya, ya, dia sudah pasti Harry.

Karena dilihat dari pesannya, panjang lebar seperti orang berpidato ini. Aku memutar bola mataku.

To: +69 454678

"Siapa? "

From: +69 454678

"Hehehe.. Aku lupa bilang, ini aku, Harry. Bagaimana? Boleh tidak aku ke apartmenmu? "

See, told ya. Sudah pasti ini si keriting cerewet.

To: Harry

"Tidak usah, aku sedang tidak mood! Enyahlah.. "

From: Harry

"Baiklah, kau beristirahat saja. Tenangkan pikiranmu"

Dia sudah mengerti saja jika mood ku sedang hancur.

"Lex, kau mau makan apa? " Teriak Victoria dari luar kamarku.

"Terserah kau saja, Vic. " aku balik meneriakinya.

"Baiklah, aku akan mencari makan bersama Niall. " Teriaknya, dan kudengar dentuman pintu apartmenku.

Tunggu, Niall? Siapa dia, aku tidak pernah mendengarnya. Mungkin saja lelaki simpanannya, dasar Victoria.

Aku melesat ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang sudah lengket ini.

Shit! Aku mengumpat karena lupa kalau stok peralatan kamar mandiku sudah habis.

Aku menelepon Victoria, tetapi tidak diangkat. Mungkin dia sedang bersenang-senang bersama si Niall itu.

Akhirnya terpaksa aku harus membeli sendiri ke supermarket.

***

Aku sudah sampai di supermarket. Aku mencari barang-barang yang kuinginkan.

Dan tebak, aku melihat si keriting menyebalkan itu yang juga sedang melihat-lihat peralatan mandi.

Aku melotot dan berbalik arah sebelum dia melihatku, ternyata aku terlambat.

"Hey Alexa. " Dia meneriakiku. Aku mematung dan menggeram.

Membalikkan tubuhku, aku melihat dia berlari kecil ke arahku.

"Apa yang kau lakukan disini Lex? " Dia bertanya dengan senyuman lebarnya itu.

"Berpesta, tentu saja belanja, bodoh! " Aku memutar bola mataku karena pertanyaan yang sangat tidak berbobot itu.

Kenapa aku harus bertemu orang ini, padahal aku ingin menghindarinya.

"Aku juga, bagaimana jika aku temani?"

"Terserah." Aku hanya ingin menjawab satu kata itu saja agar aku tidak perlu mendengarkan celotehannya lagi.

Aku punya ide, lebih baik aku memanfaatkannya untuk membawa keranjang belanjaku.

"Hey keriting, cepat bawakan keranjang belanjaanku. " Perintahku sambil menyodorkan keranjang belanjaanku yang masih kosong ini.

Dengan bodohnya dia mau saja diperintah olehku "Baiklah Lex, mari kubantu."

Kami berjalan di lorong yang bertuliskan Bathroom Section. Aku mengambil beberapa barang yang ku butuhkan dan melemparnya ke dalam keranjang.

"Alex, boleh aku menanyakan sesuatu? " Harry membuka perbincangan yang membuatku menoleh ke arahnya.

"Hmmm...?" Jawabku dengan ketus. Aku kembali memfokuskan pandanganku kepada rak-rak dan berjalan dengan santai

"Uhm.. Soal kemarin.. Uhm.. " Dia terlihat sangat gugup.

"Cepatlah katakan! Aku tidak memiliki banyak waktu! " Bentakku karena aku sudah tidak memiliki banyak waktu.

"Kenapa kau kmrn mncnccmcm.. " Ucapnya setengah bergumam.

"Katakan Harry, aku tidak suka basa basi."

"Kenapa kau menciumku?" Ucapnya dengan sangat cepat. Aku tidak pernah mendengar dia berbicara secepat iti.

Tunggu, "APA?! KAPAN AKU MENCIUMMU? " Aku menghentikan langkahku, dan menoleh kearahnya.

Bagus Alexa, sekarang pandangan semua orang tertuju pada kami berdua. Aku refleks menutup mulutku.

"Ya, kemarin malam kau menciumku, lebih tepatnya mengecupku. " Jawabnga dengan nada yang gugup.

Shit! Apakah itu benar-benar terjadi?

-
-
-
-
-
-
-

Siyaaap, setelah lebih setahun gue lanjutin ini.

Parah banget yak:')

Yaudin maafin dd, semoga suka sama part ini ya.

VOMMENTS nya jangan lupa, oke oce?

To Be Continued...