The Coldest Nerd

PART 1

Aletta POV

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, ada sesuatu yang merusak indra pendengaranku. Ini membuat suram hari hariku. Alarm pagi yang sangat menyebalkan! Bahkan jika aku mau, aku bakalan membumi hanguskan alarm sialan itu! Tapi itulah benda keramat yang harus aku museumkan. Benda keramat itu yang bisa membuat aku sadar akan kewajibanku menjadi anak SMU. Oh ya? Oh aku rasa salah. Sadar bahwa aku tidak bakalan terlambat terus ke sekolah.

Ya, aku memang siswa yang disiplin. Bagaimana tidak? Hampir tiap harinya aku masuk ke ruang Bimbingan Konseling yang menyeramkan itu. Apa salahku? Padahal aku hanya masuk pada detik-detik gerbang ditutup. Ingat, masih detik-detik. Bukankah aku tidak terlambat? Tapi kenapa aku masih kena semprot oleh guru BK gendut itu? Oh ghost!

Aku bangun dengan malas-malasan. Sambil menyeret-nyeret handukku seperti membawa ratusan ton karung beras. Berat sekali rasanya

Aku membuka knop pintu kamar mandi dengan sebelah mata masih tertutup seperti bajak laut. Arghhh aku harus segera menuju bath up ku agar aku sadar akan kejihnya dunia ini. Terkadang aku berfikir kapan aku lulus dari sekolah terkutuk itu? Sabar Aletta, kau akan segera pergi dari situ jika selesai Ujian Nasional. Tunggu dulu, aku masih duduk di bangku kelas 2 SMU awal, jangan bilang jika masih 2 tahun lagi aku berada disana? Argghh persetan dengan itu! Setidaknya aku harus menyadarkan diriku yang menyedihkan ini dulu

Aku tak suka berlama-lama di dalam bath up ku, aku langsung keluar dan memakai seragam terkutukku. Tanpa basa-basi aku langsung turun dan menyantap sarapan pagiku

Oh ya ngomong-ngomong tentang keluarga, aku punya 2 orang tua lengkap yang super duper sibuk. Mereka hanya di rumah saat aku dan adikku terlelap. Setelah itu pagi sebelum aku bangun tidur mereka berdua sudah tidak ada dirumah saat aku bangun. Bukan kah itu menyebalkan? Aku punya semua apa yang aku mau, namun sedikitpun aku tak mempunyai kehangatan dalam rumah ini. Sial!

Setelah sarapan cukup untuk mengganjal perutku, aku dan adikku langsung berangkat sekolah. Kami mempunyai supir, namun aku tak begitu suka menggunakan supir selagi aku bisa mengendarai mobilku sendiri. Lagian aku bisa pergi kemanapun aku mau tanpa menyuruh orang yang lebih tua dari aku? Kesannya tidak sopan walaupun dia digaji banyak. Bukankah tindakanku benar? Atau ini hanya alasanku agar bisa naik mobil sendiri? Oh entahlah.

Aku selalu mengantarkan adikku ke sekolahnya di SMP TARUNA BANGSA. Tak apalah, toh juga searah dengan sekolahku. Adikku perempuan, namanya Abella Redyana. Dia gadis yang sangat menggemaskan. Sampai-sampai aku ingin membuangnya ke samudra antartika. Sikapnya yang disebut kepo dan kejahilannya yang membuatku marah-marah setiap hari, tak segan-segan aku berbuat anarkis kepadanya. Seperti membekap mulutnya dengan lakban, menali tangannya dengan tali. Oke aku kejam dengannya. Siapa suruh macam-macam denganku?

Setelah mengantar adikku yang menyebalkan itu ke sekolahnya, aku langsung tancap gas ke sekolahanku. Ya SMU KRIDA BHAKTI. SMU terpopuler di ibu kota yang terkenal karena banyak anak pejabat sekolah disini. Bukankah itu hal yang wajar? Tapi masa bodo dengan hal itu. Mereka hanya mengandalkan uang orang tua mereka saja, bukan dari otak mereka

Kulihat kanan kiri ku banyak orang yang tertawa dengan topik pembicaraan mereka. Tunggu dulu, orang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah? Tapi itu tidak berlaku bagiku. Maksudku, aku tidak pernah merasa begitu excited dengan masa SMA ku selama 1 tahun ini. Hanya mempunyai 4 orang sahabat yang cukup membuatku hipertensi. Bagaimana tidak? Mereka selalu menyuruhku untuk segera menerima pernyataan cinta dari orang-orang absurd yang mendapat gelar PEJUANG CINTA oleh mereka

Aku selalu mendapatkan ratusan surat cinta yang tak ku baca dan langsung ku terjunkan ke tempat sampah. Sungguh, aku muak sekali dengan hal menjijikkan seperti itu. Aku mendengus geli dengan sebutan SECRET ADMIRER atau apalah itu. Bagiku itu sangat menjijikkan