Chapter 3- PREPARATION

12.1K 662 64
                                    

Sierra Laney

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sierra Laney


Seperti biasa, saat aku sampai di rumah, orang pertama yang akan bercuap-cuap adalah... 

"Darimana saja kamu, Sierra?" tanya Sam, kakak laki-lakiku yang kalau dilihat dari cara bicaranya, jelas sekali ketahuan kalau dia mudah khawatir denganku.

Aku mengalihkan wajahku pada papa yang mengangkat kedua alisnya. Aku memegang keningku, panik karena suhu badanku mendadak tinggi. Sam yang sadar adiknya sudah kelelahan membantuku naik ke atas sementara papa meneriakkan good night untuk kita berdua dengan tampang senang. Aku hanya diam saat dituntun Sam, berusaha keras agar tidak jatuh selama berjalan naik ke atas. Rasanya aku kurang tidur, karena kepalaku pening luar biasa sejak tadi, dan memang aku selalu tidur selama lima jam sehari saja hampir dua bulan belakangan ini (cukup sih, tapi buat orang sepertiku, kurang banget).

"Habis ngapain, Sierra? Kenapa tidak menjawabku?" tanya Sam sekali lagi. "Daritadi diam saja. Kakakmu ini apa kalau bukan manusia?"

Dia menoleh padaku untuk memastikan aku masih ON.

"Menjenguk istri dari teman papa. Baru melahirkan lagi. Dan anaknya lucu. Percaya, kan?" jawabku datar.

"Sebelum itu?"

"Tidak ada. Hanya menemani papa di kafe."

"Lalu kenapa badanmu bisa panas? Habis sauna?"

"Kok kamu bisa tahu?"

"Kamu pikir aku sebodoh apa, Sier?" Sam menyuruhku berbaring dan meminum segelas air. 

Aku yang-sekali lagi-ketahuan Sam yang kemampuan penglihatannya sudah setaraf elang ini hanya bisa menarik napas. "Ya, ya, pak dokter. Maaf deh. Daritadi di sekolah keadaanku memang sudah tidak enak. Badanku panas, mungkin demam juga atau mau flu. Padahal sebelumnya aku tidak sakit apa-apa."

"Kamu kurang tidur, kurang istirahat, Sier. Sudah berapa kali aku bilang, tidur jangan di atas jam sepuluh malam!"

"Ya maaf Sam. Aku lembur kan gara-gara tugas juga!" ujarku bete. "Emang kamu tidak pernah kena marah Pak Seram?!" 

"Memang dia mengajar pelajaran? Dia kan guru BP!" sela Sam tidak terima. "Kupikir yang diurusnya adalah hal-hal yang menyangkut kenakalan remaja masa kini!"

"Dia sekarang dilempar jadi guru Kewarganegaraan! Dan asal kamu tahu ya, tugasnya seabrek banget, bikin kepala pusing!" 

"Tapi tidak begini caranya. Kalau tugas belum selesai ya sudah biarkan saja. Daripada kesehatanmu menurun terus kamu drop. Yang pusing siapa, aku kan, Sier?"

"Oke, oke," selaku jengkel karena kakakku ini terlalu berlebihan denganku. "Lain kali aku tidak akan tidur lebih dari jam sepuluh malam dan kalau memang ada tugas yang belum selesai aku tinggal tidur. Tapi aku akan lempar tugasku padamu, jadi biar kamu ikut merasakan kejamnya masa pemerintahan Pak Seram." Sam tersenyum kecil mendengar penjelasan superku itu. 

TFV Tetralogy [1] : Cerveau Bang (2012)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang