Aku meninggal kan Cici di rumah sakit dan menbawa bajunya dan hpnya.
Aku memformat semuanya dan membuang kartunya.
Ralat, aku memformat hpnya dan menyimpan kartunya di dompet ku.
Lalu aku kembali ke rumah sakit.
Mama nya Cici bakal nyampe besok sore karna perjalanan nya selama 14jam."Gemana keadaan Cici Feb?" Tanya nenek
"Baik kok nek" ucap ku
"Apa benar dia gak bisa ngeliat?" Ucap nenek
Aku mengangguk lalu meneteskan air mata ku.
"Aku ke sana dulu ya nek kasian dia di sana" ucap ku lalu nenek mengangguk kan kepalanya.Sesampainya aku di rumah sakit. Aku masuk ke kamar Cici dan ada dokter di sana.
"Selamat siang dok" ucap ku
"Oh ia" ucap nya ramah
"Apa dia teman mu yang tadi kamu ceritakan ke saya?" Ucap dokter itu
Lalu Cici mengangguk.
"Dia mempunyai senyum yang cantik kan dok, dia manis kan? Dia cerewet banget tau dok" ucap Cici sambil tertawa
"Hmm dok saya kayaknya gak buta sepenuhnya deh, soalnya saya masih bisa melihat yang terang terang" ucap Cici
"Di sana dok, ada cahaya" ucap Cici sambil melihat ke arah jendela.
"Ia, penyakit kamu bisa di sembuhkan kalo kamu rajin kemo sama minum obatnya" ucap sang dokter di depan wajah Cici. Tepat di depannya dan mungkin Cici bisa merasakan nafasnya.
Cici menggelwngkan kepalnya.
"Aku cuma mau minum obat, kata papa kalo aku rajin minum obat aku bakal sembuh kok" ucap Cici
"Biar lebih cepet sembuh ci" ucap ku
Namun Cici menggeleng
"Ya sudah, jangan lupa makan ya.
Sekarang kamu harus mandiri" ucap sang dokter
"Baik dokter" ucap Cici
"Saya permisi dulu ya" ucap sang dokyer lalu aku mengangguk
"Dadah dok" ucap Cici.
Dalam kwadaan ini pun dia masih bisa ngeluarin sifat childish nya."Feb, udah ambil hpnya? Udag ngeformat semuanya? Udah ngebuang kartunya?" Ucap Cici
"Udah, tapi kartunya gue simpen aja ya Ci" ucap ku
"Terserah lu lah" ucap Cici
"Ini iphone lu, udah mati" ucap ku
"Oke, makasih ya feb" ucap Cici lalu tersenyum dan menyumpan iphone nya di bawah bantal."Tadi malem Egy nelfon" ucap ku
"Ngapain?" Ucap nya
"Ya nanyain lu lah, apa lagi coba?" Ucap ku
"Feb Cici baik baik aja kan?, gitu katanya" ucap ku
"Terus lo bilang gue baik baik aja kan?" Ucap Cici
"Gue bilang aja lu udah tidur pules banget, dan hp nya mati" ucap ku.
"Terus tadi pas gue buka hp lu ada line dari Ariyadi, dia ngirimin beberapa foto lu di kebun buah mangunan, keren lah, udah gue save juga" lanjut ku lagi
"Duh kan jadi kangen sama Ariyadi" ucap Cici
"Sama Egy engga kangen?" Ucap ku
Cici menggeleng.
"Pokoknya Ariyadi itu seru banget, kocak juga dia orang nya" ucap Cici
"Lu suka sama Ariyadi?" Ucap ku penuh dengan tanda tanya.
Gak ada jawaban
"Atau sama Egy?" Ucap ku
Tapi tak ada jawaban juga.
"Ci" ucap ku
"Engga Feb, aku gak suka sama mereka kok" ucap Cici
"Jadi?" Tanya ku
"Ya gak suka sama siapa siap, mereka cuma temen ku, gak lebih, gak kurang, kalo pun lebih ya temen level 2 atau sahabat level 2 lah" ucap Cici.Lalu telfon ku berdering
"Siapa bot?" Tanya Cici
"Fanani" ucap ku "entar ya ci" lanjut ku lalu aku berjalan agak menjauh"Halo fan?" Ucap ku
"Semalem kenap telfon nya di matiin?" Ucapnya
"Hmm, kucing nenek aku kecelakaan, jadi aku panik" ucap ku berbohong
"Serius? Udah di kubur?" Tanya fanani
"Udah, di depan rumah" ucap ku
"Ia deh, oh ia udah dulu ya, mau flight lagi nih" ucap Fanani
"Oke, take care" ucap ku
Call end.---
Sekarang Cici udah boleh balik karna dia udah baik baik aja.
Dia mulai membiasakan dirinya buat mandiri.
Hari ini dia balik ke Batam, dan gue balik ke Surabaya."Gue bakal ninggalin kenangan itu di jogja" ucap Cici
"Dan lu bakal nyari mereka kalo lu udah sembuh?" Ucap ku
"Maybe, doakan saja kami bisa bertemu lagi atau tidak sama sekali" ucap nya "tapi tidak dengan keadaan ini" lanjut Cici sambil memegang matanya.
Sekarang kami sudah ada di ruang tunggu.
Mama Cici sudah balik terlebih dahulu ke Batam karna ada urusan mendadak.
"Ci, nanti kamu nurut ya sama mba pramugari nya" ucap ku
"Ia feb" ucap CiciSekitar 30 menit kami ngobrol akhirnya pesawat yang bakal di naikin sama Cici mau berangkat.
Aku mengantarnya sampai dalam pesawat.
"Mba, tolong jagain dia ya" ucap ku
"Ia, mba" ucap pramugari itu ramah
"Ci, gue balik ya, will miss you" ucap ku
" makasih ya feb, always miss your smile bot" ucap Cico yang membuat ku meneteskan air mata
"Oke, bye Ci" ucap ku lalu meninggalkan nya di pesawatJadwal pesawat ku masih 1jam lagi.
Aku menghabiskan nya di cafe di area bandara.
"Febi" ucap Egy yang memakai kemeja putih dengan celana hitam
"Egy" ucap ku
"Cici mana?" Tanya nya
"Baru aja take off 15 menit yg lalu" ucap ku
"Kok lu gak ikut?" Tanya Egy bingung
"Gue kan mau kuliah, jadi ya langsung ke surabaya lah" ucap ku
"Oh ia nomer Cici kok dari semalem gak aktif? Line sama WA nya juga engga di bales, kok ngilang gitu?" Ucap egy
"Oh, itu" ucap ku bingung "hah, hp dia ilang. Kayaknya sih nyecer, dia kan ceroboh" ucap ku
"Oh gitu ya?" Ucap Egy
"Bilang dong sama dia, hubungin gue" ucap Egy "bilang gue kangen sama dia" ucap Egy sambil menunduk kan kepalanya melihat iphone yg ia pegang
"Oke nanti gue sampein" ucap ku
"Cici beneran single kan?" Ucap Egy sambil meletak kan keduatangan nya di atas meja.
Aku mengangguk sambil meneguk secangkir lemon tea hangat yang ku pesan.
"Gue mau seriusin si doi" ucap Egy yang membuat ku kaget
"Doi?" Ucap ku penuh tanda tanya
"Cici maksud lu?" Ucap ku lagi dan Egy menjawab dengan anggukan.
Dia mngambil sesuatu dari kantong celananya.
Sebuha mini box berwarna merah.
"Ini buat dia nanti" ucap Egy
"3 atau 2 bulan lagi gue bakal ngelamar dia" ucap Egy sambil tersenyum ke arah box mini yang dia buka dan isinya sebuah cincin perak yang harganya gak murah.
"Oh ia Feb jangan kasih tau dia ya" ucap Egy
Aku mengangguk kan kepala ku
"Gy, pesawat gue udah siap maungudara nih, gue deluan ya" ucap ku
"Oke, take care ya Feb, see you" ucap Egy sambil melambai lambaikan tangan nya.Aku menaiki pesawat dan duduk di dekat jendela. Aku masih ingat Cici duduk di dekat jendala dan dia memandang ke bawah, beda dengan ku yang kalo melihat ke bawah merasa mual.
Di balik sifat childish nya dia punya sifat yang jarang orang punya.
Dia cukup tegar dan menerima keadaan nya sekarang, walaupun aku tau dia pasti kesepian di dunia nya yang baru, tanpa melihat. Tapi aku yakin di balik itu pasti dia ada kelebihan nya, seperti dia bisa menandai suara orang sekitarnya.
Terakhir kali dia bersama ku tanpa melihat wajah ku, hanya meraba wajah ku. Aku janji, seelah lulus nanti aku bakal kembali ke sahabat ku dan menemani dia sepanjang hari. I promise!!---
Holla, udah nyampe di part 8 nih, pendapat kalian tentang cerita ini apa sih? Ayo
dong comment.
Jangan lupa di vote dan jangan di baca doang.
Makin banyak yang baca dan yang ngevote, makin rajin banget aku ngelanjutin ceritanya 😊Makasih buat yg udah nge vote dan comment.
God bless you 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
You !!
RomanceAku menyukaimu dalam diam. Dalam kegelapan ini aku merindukan mu. ---